J.League merayakan tahun ke-30 sejak kompetisi Liga Jepang itu digelar. Indonesia turut merayakan, dengan menikmati 'J.League 30th Anniversary Watch Party'.
Komunitas Indo J.League, lalu beberapa warga negara Jepang yang tinggal di Indonesia, hingga eks pemain J.League pun turut menghadiri acara yang digelar di kawasan Jakarta Selatan ini.
Selama dua hari, seperti namanya, diadakan acara nonton bareng yang diselingi beberapa hiburan serta berbagi hadiah menarik sepanjang acara.
Pada hari pertama, 13 Mei, diadakan nobar laga antara Shonan Bellmare dan Consadole Sapporo. Lalu pada 14 Mei, duel papan atas Kashima Antlers menjamu Nagoya Grampus.
Tsuyoshi Shimamura yang pernah bermain untuk Bellmare turut hadir pada acara ini. Ia turut berbahagia J.League bisa menjadi kompetisi yang langgeng dan terdepan di Asia saat ini.
"Sebelum adaJ.League, Jepang tidak bisa menang di Asia, tidak bisa menang melawan negara-negara Arab, tapi sejak adaJ.Leagueakhirnya di Piala Dunia kemarin bisa mengalahkan Jerman dan Spanyol," ujar Shimamura.
"Ini adalah kemajuan yang luar biasa selama 30 tahun, semogaJ.Leaguesemakin ramai, semakin banyak pemain luar datang keJ.Leagueuntuk meningkatkan level sepakbola Jepang," imbuhnya.
Selama 30 tahun berjalan, J.League terus mengalami peningkatan dari berbagai aspek. Tayangan langsung mereka enak dilihat, stadion kerap terisi penuh, dan banyak pemain eks liga besar Eropa yang menjajal peruntungan di sana.
Komunitas pencinta J.League di Indonesia juga turut berkembang. Pihak J.League pun tidak menutup mata untuk mendekatkan diri dengan penggemar J.League yang berada di Indonesia, dengan adanya acara Watch Party ini.
"Ini acara yang bagus sekali. Jadi kita bisa melihat antusiasme fans-fansJ.Leagueyang ada di Indonesia. Jadi kita bisa kumpul bareng-bareng di sini," tutur Hendi Chueng, ketua Indo J.League.
