Dewa United merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit Liga 1 2023/24. Bukan hanya sekali, tapi tiga kali Dewa United merasa dirugikan.
Mereka mengarisbawahi wasit tersebut antara lain Ryan Nanda Saputra, Rio Permana Putra dan Nendi Rohaendi. Ketiganya berasal dari tiga pertandingan berbeda.
Pihak Dewa United merasa terdapat keputusan keliru yang merugikan mereka pada laga kontra Madura United, Borneo FC, dan teraktual melawan Arema FC.
Ardian Satya Negara selaku presiden klub merasa kinerja wasit buruk dan melakukan aduan ke PSSI melalui Komite Wasit. Ia berharap ada evaluasi terhadap wasit-wasit di atas.
"Buruk nya kepemimpinan wasit dalam memimpin pertandingan bukan saja menciptakan preseden dan citra yang buruk untuk sepakbola Indonesia tapi juga dapat menghambat kemajuan sepakbola indonesia."
"Wasit jangan hanya cepat meniup peluit penalti, tapi harus cermat dalam mengambil keputusan. Yang menjadi korban bukan hanya pemilik klub tapi juga semua pemain dan pelatih yang sudah berlatih untuk persiapan pertandingan, fisik dan strategi merasa dirugikan," katanya.
"Kalau jalannya pertandingan sudah dirusak oleh keputusan-keputusan yang salah di dalam pertandingan oleh wasit, bagaimana klub mau percaya dan berinvestasi," sambungnya.
Komite Wasit sendiri dipimpin oleh Erick Thohir yang juga ketua umum PSSI terpilih periode 2023-2027. Surat resmi sudah diberikan Dewa United terhadap Komite Wasit.
"Kasihan pencinta bola nasional yang terus di suguhkan kualitas tontonan yang sudah tidak enak di tonton. VAR memang harus secepatnya digunakan. PSSI yang membuat aturan, harusnya menindak wasit-wasit yang bermasalah untuk tidak lagi diberi tugas."
"Kasihan Pemerintah yang ingin mengangkat kebanggaan bangsa melalui sepakbola, namun ditelikung oleh segelintir korps baju hitam. Kami sudah melayangkan surat protes resmi ke Komite Wasit PSSI, atas kerugian yang kami alami dalam tiga laga terakhir."