England players knee World CupGetty Images

Mengapa Para Pemain Inggris Berlutut Di Pertandingan Piala Dunia 2022?

Para atlet dari berbagai cabang olahraga berlutut di pertandingan sebagai aksi protes diam-diam atau untuk mengirimkan pesan solidaritas.

Kadang-kadang disebut sebagai 'berlutut', gerakan damai itu biasa terjadi dalam sepakbola sejak 2020 setelah kematian George Floyd, dengan tim-tim yang melakukan itu di Euro 2020 di seluruh Eropa dan di Liga Primer Inggris.

Memang tidak sesering sebelumnya, namun para pemain Inggris sudah memutuskan untuk melakukan itu di Piala Dunia 2022 di Qatar. GOAL melihat alasan di balik keputusan tersebut.

Mengapa para pemain Inggris berlutut sebelum pertandingan Piala Dunia 2022?

Pelatih kepala Inggris Gareth Southgate mengungkapkan bahwa para pemainnya akan 'berlutut' di Piala Dunia 2022 untuk mengirim pesan kepada kaum muda "bahwa inklusivitas sangat penting". Bos The Three Lions itu menjelaskan bahwa gestur tersebut merupakan simbol dari apa yang diperjuangkan timnya.

Ketika Inggris tidak berlutut jelang pertandingan pra-Piala Dunia mereka di UEFA Nations League, Southgate yakin bahwa penting bagi mereka untuk melakukan itu di panggung terbesar.

Jude Bellingham England World Cup 2022Getty Images

"Kami sudah membahas 'berlutut'. Kami merasa kami harus [melakukan itu]," ujar Southgate kepada wartawan di Qatar jelang pertandingan pembuka lawan Iran.

"Itulah yang kami perjuangkan sebagai sebuah tim dan apa yang telah kami lakukan untuk jangka waktu yang lama."

"Tentu saja, kami memahami bahwa di Liga Primer Inggris, klub memutuskan hanya melakukan itu untuk pertandingan tertentu, pada kesempatan-kesempatan besar. Kami merasa ini (Piala Dunia) adalah [kesempatan] terbesar."

"Kami pikir ini adalah pernyataan kuat yang akan menyebar ke seluruh dunia, khususnya bagi kaum muda untuk melihat bahwa inklusivitas sangat penting."

Apa arti dari 'berlutut'?

Tindakan berlutut adalah bentuk protes simbolis terhadap rasisme, ketidakadilan, dan kebrutalan polisi.

Ini adalah isyarat yang telah dilakukan oleh etnis minoritas selama beberapa dekade, tapi menjadi terkenal dalam olahraga pada 2016 ketika bintang sepakbola Amerika Colin Kaepernick menolak berdiri untuk lagu kebangsaan Amerika sebagai protes atas ketidaksetaraan rasial dan kebrutalan polisi.

Bintang tim nasional wanita Amerika Serikat Megan Rapinoe meniru protes Kaepernick dalam beberapa kesempatan, mengutip keinginan untuk "memicu percakapan yang bermakna" seputar masalah hak dan kebebasan.

Seperti dicatat Southgate, bagi para pemain Inggris, gestur tersebut merupakan tindakan solidaritas, yang bertujuan untuk memproyeksikan pesan bahwa inklusivitas itu penting.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0