Football General ViewGetty

Menagih Janji KLB Asprov PSSI DKI Jakarta

Kongres Biasa (KLB) yang berlangsung 29 Mei 2022 di Hotel Peninsula Jakarta telah menentukan pelaksanaan agenda Asprov PSSI DKI Jakarta pada 3 Juni 2022. Namun agenda tersebut tidak juga terlaksana sampai sekarang.

Kepengurusan Asprov PSSI DKI di bawah Uden Wijaya Kusuma telah habis per Februari 2022. Meski tak bisa memberikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), PSSI tetap memberi perpanjangan masa kepengurusan selama 12 pekan memalui surat No: 909/UDN/576/III-2022.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Tugas dan kewenangan Asporv PSSI DKI pun diambil alih pelaksana tugas sementara (Plt). Kabarnya Haruna Soemitro, uang merupakan anggota komite eksekutif (Exco) PSSI yang dipercaya mengemban jabatan tersebut.

Hingga 10 Juni 2022, gelagat digelarnya KLB Asprov DKI masih gelap. Sejumlah pemilik suara atau voters meminta kepastian dilangsungkan agenda tersebut.

"Ya, sampai saat ini kami diliputi ketidakpastian soal pelaksanaan KLB Asprov PSSI DKI, padahal sudah ada keputusan tanggal KLB, yakni pada 3 Juni 2022. Faktanya, hingga kini KLB hanya sekedar cerita," kata CEO Pemuda Jaya, Erwin Mahyudin.

Menurut Erwin, Komite Pemilihan (KP) sudah melaporkan hasil dari verifikasi calon ketua dan wakil ketua beserta Exco yang mendaftar sesuai amanat Kongres biasa 29 Mei 2022. Hingga tanggal penutupan, hanya ada 1 calon ketua, yakni H. Syahrial, anggota DPRD DKI yang didaftarkan 19 dari 30 pemilik suara di Asprov DKI lewat formulir A1.

"Oleh karena itu kami meminta kepada PSSI agar setelah mengambil alih kepengurusan Asprov PSSI DKI, segera gelar KLB. Alasannya, banyak agenda PSSI pada bulan Agustus hingga Desember seperti kompetisi Liga 3, serta Suratin U-17, U-15, U-13.

Karena kalau tidak ada pengurus PSSI DKI definitif, maka tim atau klub DKI Jakarta terancam tidak dapat mengikuti kompetisi tersebut. Jangan sampai kejadian yang dialami oleh Kaltara dan Kalteng, menimpa DKI Jakarta,” kata Erwin.

Erwin secara terbuka sudah memberikan dukungan kepada Syahrial sebagai calon ketua umum Asprov PSSI DKI Jakarta. "Kami dan 18 voters lain memang mengusung pak Syahrial sebagai nakhoda baru Asprov PSSI DKI untuk 4 tahun ke depan. Beliau figur yang pas untuk mengemban amanah tersebut."

Selain itu, Erwin berharap ketua umum yang baru bisa membenahi kekurangan selama ini, terutama terkait pengelolaan organisasi Asprov, tata kelola kompetisi, agar menghasilkan pemain bagus untuk persiapan tim PON DKI. Sudah 2 kali sepakbola DKI tidak lolos kualifikasi.

Pendapat yang sama disuarakan Imam Bukhari, CEO PS Taruna Persada. Menurutnya, kekosongan kepengurusan di Asprov PSSI DKI akan berdampak buruk bagi sepakbola DKI.

"Vakumnya kepengurusan Asprov DKI membuat kami miris. Sebenarnya apa sih yang menjadi masalah untuk penyelenggaraan KLB tahun ini? PLT sudah ada, calon sudah ada, tanggal KLB sudah ada," lanjut Imam.

Padahal Imam menyatakan mayoritas klub di DKI Jakarta sangat mendambakan adanya perubahan total di tubuh organisasi. Imam mendesak Plt Asprov (PSSI) agar segera menggelar KLB.

Imam berharap ketua umum Asprov PSSI DKI Jakarta ke depan memiliki koneksi yang baik di bidang sarana untuk kompetisi dan akses untuk anggaran, sponsorship dan lain-lain. “Tujuannya, sepakbola DKI kembali pulih dan berprestasi di tingkat nasional.”

Sementara itu Plt Asprov PSSI DKI, Haruna Soemitro, ketika dikonfirmasi pelaksanaan KLB, terkesan membantah. "Loh, memangnya ada apa dengan Asprov PSSI DKI Jakarta? Kok tanya saya? Tanya Jenderal Besar Uden dong,” ujar Haruna.

Info yang beredar, Haruna yang juga Exco PSSI itu, sudah ditunjuk oleh PSSI sebagai Plt Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta. Sekjen PSSI, Yunus Nusi, juga membenarkan bahwa Haruna yang memegang jabatan tersebut.

Iklan