Bintang UFC, Conor McGregor menggunakan cuitan di akun Twitter-nya untuk mengajukan tawaran membeli Chelsea, di tengah ramainya peminat.
Roman Abramovich mengumumkan niatnya untuk menjual klub pekan ini menyusul invasi Rusia ke Ukraina, dengan pemilik The Blues itu mengatakan ia akan menyumbangakn uang hasil penjualan klub untuk membantu upaya pembangunan kembali Ukraina.
Beberapa calon pembeli telah memunculkan diri dan menyatakan tertarik membeli Chelsea, namun berbeda dengan McGregor, yang mengajukan penawarannya melalui media sosial.
Apa kata McGregor?
McGregor awalnya mengatakan ia ingin membeli Chelsea minggu lalu, mengatakan bahwa ia "ingin mengeksplorasi" potensi pembelian klub tersebut.
Jumat (4/3), di tengah laporan bahwa Abramovich akan meminta tawaran sekitar £3 miliar (Rp57 triliun), McGregor mengajukan tawaran setengah dari jumlah itu.
Meski belum diketahui, apakah McGregor akan bertindak sebagai pembeli tunggal atau tergabung ke dalam kelompok investor, yang pasti petarung MMA itu merupakan atlet dengan pendapatan tertinggi seperti dilansir Forbes pada 2021, menghasilkan sekitar $180 juta (Rp2,5 triliun).
Lebih banyak penawar muncul
Pengusaha Turki, Muhsin Bayrak juga telah mengajukan tawaran untuk membeli Chelsea dari Abramovich, dengan sekitar 10 pendekatan yang sama dilakukan dalam beberapa hari terakhir.
Ada tenggat waktu untuk penawaran pada 15 Maret, dan, seperti yang terjadi, favorit awal tetap konsorsium AS-Swiss yang dipimpin oleh Todd Boehly dan Hansjorg Wyss.
Bayrak, pimpinan AB Grup, sebuah perusahaan konstruksi, mengumumkan pada Jumat (4/3) tentang keinginannya untuk membeli Chelsea, dengan seorang perwakilannya mengatakan kepada The Guardian: "Ya, kami pasti mengonfirmasi. Kami telah meneruskan tawaran kami mengenai hal ini kepada mereka."
Ketertarikan Bayrak pertama kali diketahui ketika ia mengatakan kepada media Turki: "Kami sedang mendiskusikan persyaratan pembelian Chelsea dengan pengacara Roman Abramovich. Kami sedang menegosiasikan kesepakatan. Kami akan segera mengibarkan bendera Turki di London."


