Matthijs de Ligt mengatakan dirinya merasa seperti anak-anak di toko permen ketika pertama kali masuk ke ruang ganti Juventus setelah bergabung pada musim panas lalu.
Pemain tim nasional Belanda tersebut direkrut dari Ajax dengan banderol sekitar €75 juta pada Juli tahun lalu setelah tampil istimewa bersama klub raksasa Eredivisie.
De Ligt, 20 tahun, mengatakan dirinya merasa grogi melihat pemain-pemain senior yang sudah begitu tenar saat pertama tiba.
"Juventus memberitahu saya seperti, 'Oke, Anda masih muda, tetapi alasan kami membeli Anda karena Anda sudah benar-benar matang, Anda tahu bagaimana menghadapi tekanan' dan hal seperti itu," ujarnya kepada Foot Truck dalam sebuah wawancara yang juga dihadiri Wojciech Szczesny.
"Mereka juga mengatakan pada saya bahwa sulit bagai pemain berusia 19 tahun pergi ke negara lain dan tentu saja ini akan menjadi sulit buat Anda, tetapi kami percaya pada Anda bahwa Anda akan segera beradaptasi.
"Tentu saja ketika saya ke ruang ganti pertama kali, saya masih sedikit seperti anak-anak di toko perman, seperti, 'Ada Buffon, ada Ronaldo'.
"Pada awalnya, Anda sedikit terlihat seperti bertanya-tanya, siapa itu, siapa itu dan hal-hal seperti bagaimana dia? Setelah dua bulan Saya benar-benar baru merasa seperti diri saya."
De Ligt mampu tampil konsisten meski sempat berbuat kesalahan fatal dengan melakukan gol bunuh diri pada laga kedua, tetapi ia terus meningkat hingga dipercaya tampil dalam 27 pertandingan di semua ajang sebelum pandemi virus corona meredam roda sepakbola.