Ilham Udin Armaiyn, Evan Dimas Darmono, Selangor, 05012018Zulhilmi Zainal

Menghitung Masa Depan Evan Dimas Darmono & Ilham Udin Armaiyn Bersama Selangor


OLEH  ZULHILMI ZAINAL | ALIH BAHASA  AGUNG HARSYA

"Begini saja bintang Indonesia yang didatangkan Selangor? Mereka tidak lebih baik daripada pemain lokal!" cetus seorang pemain Malaysia secara off the record menyinggung Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn, setelah timnya menyingkirkan Selangor pada sebuah pertandingan Liga Super Malaysia awal musim ini.

Mungkin saja omongan itu dipengaruhi euforia sesaat, tapi kedua pemain Indonesia itu sulit menangkis tuduhan tersebut.

Kedatangan Evan dan Ilham harus melalui jalan berliku. Bisa dikatakan sebuah saga transfer di awal musim. Sayangnya, keduanya tidak mengalami musim yang mengesankan seiring Selangor hanya finis kedelapan di Liga Super.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Padahal, sebelumnya keduanya tampil baik saat membela Bhayangkara FC dan timnas Indonesia. Penampilan seperti itu gagal mereka ulangi bersama Gergasi Merah.

Keduanya memang memberikan banyak assist dan total mengumpulkan empat gol sepanjang penampilan kompetitif bersama Selangor, tapi fans kerap dilanda rasa frustrasi menyaksikan mereka di atas lapangan.

Evan tidak banyak membuat kesalahan di lini tengah, tapi dia juga tidak bersinar. Apalagi jika dibandingkan dengan penampilan hebatnya bersama timnas Indonesia U-23 pada SEA Games tahun lalu, yang dilangsungkan di Malaysia. Lini tengah Selangor menjadi sektor terlemah tim sepanjang musim dan kedatangan Evan tak mampu mengobati masalah ini.

Sedangkan Ilham, yang lebih banyak dimainkan sebagai pemain depan, tidak meyakinkan di sepertiga akhir lapangan. Dia sering tampil ragu-ragu dalam memutuskan, apakah mengoper bola ke rekannya atau menyelesaikan peluang untuk dirinya sendiri. Kebanyakan keputusan yang diambilnya berakhir sia-sia.

c4cd5dc877abcc454bb727318229765d6037ce97 98333fde0145b18e985a9bfed64c510958a9d0b2

Penampilan tak meyakinkan itu sudah disadari pelatih Nazliazmi Nasir. Kalau saja klub dalam kondisi finansial yang lebih baik, mereka bisa saja ditendang pada paruh musim.

Harus diakui, salah satu faktor yang membuat keduanya tidak tampil cemerlang adalah Rufino Segovia. Mesin gol tim asal Spanyol itu menjadi tumpuan utama serangan Selangor musim ini. Tim mana pun dengan seorang striker pekerja keras dan efektif seperti Rufino pasti tidak bakal membiarkannya tidak menjadi tumpuan serangan.

Kini, Evan dan Ilham dipanggil Indonesia U-23 dalam rangka persiapan mengikuti cabang sepakbola Asian Games 2018. Lucunya, kalau pun mereka tampil bersinar bersama Indonesia, takkan banyak pujian datang dari fans Selangor. Mereka malah akan makin bertanya-tanya, "Kenapa mereka tidak bisa bermain baik buat Selangor?"

Evan dan Ilham kian kehabisan waktu membuktikan diri untuk Selangor. Liga Super telah berakhir, tetapi kompetisi sepakbola Malaysia masih semarak dengan bergulirnya Piala Malaysia akhir pekan ini. Dua pemain Indonesia itu takkan memperkuat tim dalam dua tiga pertandingan karena akan tampil di Asian Games. Sekembalinya pulang ke Selangor, keduanya tetap harus berlatih keras.

Mungkin saja mereka tidak meneruskan kiprah bersama Selangor selepas musim ini karena tidak sedikit klub Indonesia yang berminat memulangkan keduanya. Namun, Evan dan Ilham tetap harus membuktikan kenapa Selangor berjuang mendatangkan mereka di awal musim. Mereka berdua juga harus mempertahankan gengsi sebagai salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki Indonesia.

9306300dd07f62aeda29fa8444afd8ffa61ccd05
Iklan