Masih ingat Markus Horison? Sosok asal Sumatera Utara itu pernah mendapat momen bagus di sepakbola Indonesia seiring penampilan dirinya bersama timnas Indonesia.
Piala AFF 2010 menjadi momen euforia bagi pencinta sepakbola Tanah Air, karena diselenggarakan di Indonesia dan akhirnya bisa melenggang hingga final, melawan Malaysia.
Sayangnya, Markus gagal membantu timnas Indonesia menjadi kampiun Piala AFF, karena dibungkam oleh negeri tetangga, Malaysia. Meski demikian, pamor Markus melejit sejak momen itu.
Tentunya Markus sangat 'memorable' karena penampilan dan ciri khas kepala plontos. Ketenaran Markus membuatnya menjalin kasih dengan selebriti, hingga menikahi Kiki Amalia pada 2010, hingga 2013.
Ia juga memutuskan untuk memeluk agama Islam, hingga mengubah nama menjadi Markus Haris Maulana. Ia pernah menegaskan bahwa keputusan untuk beralih keyakinan bukan karena urusan cinta, atau paksaan apa pun.
Soal karier di klub, Markus pernah berkiprah bersama tim-tim besar Indonesia. Arema, PSM Makassar, PSMS Medan, hingga Persib Bandung. Sayangnya, karier Markus pun meredup setelah ia cerai dengan Kiki, dan akhirnya sempat menjajal usaha kuliner, dengan berjualan bakso, di Medan, pada 2013.
Sepakbola tak bisa lepas sepenuhnya dari hidup Markus, meski kariernya sebagai kiper terus menurun. Bahkan pada 2016, ia sempat main untuk klub Timor Leste, Assalam. Hingga ia pun mengantongi lisensi sebagai pelatih kiper, dan sempat melatih Aceh United.
Ilmu Markus terus berkembang, seiring lisensi yang ia kantongi sebagai pelatih terus meningkat. Hingga akhirnya ia sempat menjadi pelatih kiper untuk timnas Indonesia U-16, pada 2019.
Terkini, Markus sendiri mencoba terjun ke panggung politik untuk kali kedua. Setelah pernah masuk politik pada 2016 sebagai kader Partai Perindo, tahun ini Markus resmi menjadi kader Partai Golkar. Markus ditempatkan untuk mengisi posisi sebagai Wakil Sekretaris Bidang Energi dan SDA DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut).
"Markus sebelumnya pemain sepakbola PSMS yang kita banggakan, sekarang ikut gabung di Golkar. Kalau Sultan Djorghi turun ke Sumut dan memang warga Sumut. Mau jadi anggota DPRD, Sultan kemauannya memang begitu," kata Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah, dikutip CNN Indonesia.