Marcus Thuram Guingamp 30092017Getty

Marcus Thuram - Calon Bintang Ligue 1 Prancis


OLEH   TEGAR PARAMARTHAIkuti di twitter

Marcus Thuram memiliki ekspektasi besar untuk dibuktikan.

Striker Guingamp berusia 20 tahun, yang mencetak gol keduanya musim ini ketika menjebol gawang Toulouse saat laga baru berjalan 56 detik akhir pekan kemarin, adalah anak dari legenda sepakbola Prancis, Lilian Thuram.

Sebuah hal yang cukup mengejutkan melihat anak sulung mantan bek andalan Monaco, Parma dan Juventus itu bermain di posisi yang berseberangan. Mencetak gol bukan hal yang diasosiasikan dengan Lilian, dengan hanya mencetak 15 gol dalam 825 pertandingan sepanjang karirnya.

Mungkin sudah takdir Marcus menunjukkan sikap memberontak, mengingat namanya diambil dari aktivis pembela hak asasi Marcus Garvey.

Marcus Thuram Guingamp LyonGetty

Untungnya bagi sang pemain muda, yang lahir di Italia, di mana ayahnya bermain bersama pemain seperti Gianluigi Buffon dan Fabio Cannavaro saat itu, ia menunjukkan potensi yang lebih besar untuk mencetak gol daripada menghentikan gol.

Dia telah bermain di kasta tertinggi selama kurang dari dua bulan sejak hengkang dari Sochaux ke Brittany pada musim panas, dan sudah membukukan beberapa gol.

Marcus sudah lama disebut memiliki potensi untuk bisa mencuat, setelah bergabung di tim akademi Stade Bonal pada usia 15 tahun atas nasihat ayahnya.

"Sochaux jauh dari segalanya, tidak banyak sorotan media, sedikit seperti kepompong yang protektif," ungkap Marcus kepada L’Equipe. “Ayah saya yang memberitahu saya untuk lari dari bling-bling!”

Di akademi Sochaux, salah satu yang terbaik di Prancis, ia pertama mendapat sorotan internasional dengan menembus timnas Prancis U-17, dan sejak saat itu, Marcus terus bermain di timnas junior hingga U-20 saat ini.

Giuseppe Scalera Marcus Thuram 01062017

Ini juga klub di mana ia menjalani debut senior, masuk sebagai pemain pengganti pada Maret 2015 melawan Chateauroux. Beberapa bulan kemudian, dia mencetak gol di final Coupe Gambardella yang prestisius di level akademi, di mana turnamen itu mengadu akademi-akademi terbaik di Prancis.

Kontrak profesional menyusul beberapa pekan kemudian dan dia menghabiskan dua musim berikutnya secara perlahan untuk mendapat menit secara reguler.

Mantan bek Paris Saint-Germain Antoine Kombouare, yang sekarang melatih Guingamp, mempercepat prosesnya ke skuat utama, menggunakannya sebagai striker tengah, tidak sebagai pemain sayap seperti yang biasa ia lakukan di Sochaux. 

Thuram ditugaskan untuk memberi aspek fisik kepada permainan menyerang tim dan ia sudah menjadi starter lima kali musim ini. Dia juga mendekati 500 menit di atas lapangan - sebuah bukti perkembangan sang pemain mengingat ia tidak berhasil menembus 1000 menit di liga untuk Sochaux musim lalu.

Gol kompetitif pertamanya datang melawan Lyon melalui tandukan. Dia merayakannya dengan gaya yang familiar, mengangkat tangan ke mulut melakukan pose seperti gaya Lilian dalam momen terbaiknya - ketika ia mencetak dua gol untuk sepuluh pemain Prancis yang membantu tim menang dalam semi-final Piala Dunia 1998 melawan Kroasia, satu-satunya laga di mana ia mencetak gol untuk Les Bleus sepanjang 142 caps.

BERITA LAIN - INTER MILAN PERTIMBANGKAN JAVIER PASTORE

Hanya saja, Marcus kemudian mengklarifikasi bahwa ia bukanlah meniru gaya ayahnya, tetapi seorang rapper, komedian dan pegiat media sosial fenomenal asal Prancis, OhMonDieuSialva.

"Tidak, tidak, ayah berlutut (saat selebrasi)," jelas Marcus. "Saya ingin meniru orang lain, dia dipanggil OhMonDieuSialva. Dia seorang komedian di media sosial.”

Marcus jelas tidak berusaha memuluskan karirnya dengan menghubungkan dirinya dengan sang ayah, tetapi pada saat yang sama, hal itu memberi keuntungan pada beberapa titik kehidupannya.

Ketika Lilian bermain di Barcelona, Marcus menjelaskan bahwa salah satu teman ayahnya cukup baik untuk memberinya sepasang sepatu. Pemain itu adalah Lionel Messi yang masih berusia 20 tahun.

"Saya masa bodoh pada saat itu, mungkin usia 10, dan dia 20," ujar Marcus kepada AFP. "Sepatunya terlalu kecil untuk saya, jadi saya memberinya ke teman. Dia harus masih memilikinya!"

Sementara menjadi Thuram junior juga memiliki kekurangan, Marcus tumbuh dewasa mengolah hal itu menjadi kekuatan.

Marcus Thuram Marcelo Guingamp Lyon 10092017Getty

“Jika saya pergi ke stadion di mana orang-orang tidak menyukai saya, itu membuat saya ingin melakukan lebih," ujarnya kepada L’Equipe. “Ketika fans menghina saya, itu membuat saya antusias. Mempertimbangkan nama saya, wajar saya menjadi target. Saya mengenakannya dengan bangga dan saya tidak merasa tertekan karena itu."

Kontribusinya tidak terabaikan, terutama oleh mereka yang di sekitarnya. Rekan setimnya Jimmy Briand mengatakan: "Ini hanya awal bagi dia karena dia memiliki potensi besar."

Bagaimanapun juga, Thuram menyadari dia harus berkembang dalam peran barunya. "Ketika Anda menjadi striker tengah, Anda harus bermain lebih banyak dengan siku Anda dan berjuang," jelasnya kepada So Foot. “Ini adalah aspek dalam permainan saya yang berusaha saya kembangkan.

"Ada banyak detil kecil yang masih harus saya sempurnakan untuk mencapai level sangat tinggi, dan itu beruntung, karena jika saya sudah menjadi artikel sempurna pada usia 20, saya akan bertanya pada diri saya sendiri."

Marcus mungkin masih memiliki jalan yang sangat panjang untuk ke puncak, tetapi setidaknya dia memiliki bantuan tangan sempurna untuk membimbing, ayahnya.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0