Marc Klok - PersibAlvino Hanafi

Marc Klok: Tragedi Besar Yang Tak Boleh Terulang

Sepakbola Indonesia, bahkan dunia, berduka atas kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober lalu.

Ratusan nyawa menjadi korban kericuhan yang terjadi pasca laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, karena gas air mata dan pintu keluar tribune stadion yang tertutup.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Kompetisi saat ini sedang dihentikan, dan semua berduka atas kejadian tersebut. Menurut gelandang Persib Bandung, Marc Klok, kejadian di Kanjuruhan terlalu menyedihkan dan tak boleh terulang.

"Saya sangat sedih. Ini tragedi besar saya pikir, kita harus belajar dari momen ini juga, dan momen ini tidak bisa datang [terjadi] lagi di Indonesia,” ucap Klok, dikutip dari laman Simamaung.

Kini tim independen dan kepolisian sedang mengusut kasus nahas tersebut. Menurut Klok, semua pihak harus benar-benar berbenah, tak terkecuali suporter dan klub.

"Untuk suporter, belajar mindset suporter sangat penting. Tapi juga mindset dari polisi dan security di stadion di negara ini, semoga suporter belajar dari momen ini pasti kita punya emosi pada tim kita. Pasti kita tidak senang kalau tim kita kalah atau pemain punya masalah," kata pemain naturalisasi asal Belanda tersebut.

Klok sendiri menggambarkan bagaimana suporter Manchester United yang bisa menahan diri, ketika mereka dihajar Manchester City. Suporter Man United meninggalkan stadion lebih awal, ketika Man City sudah memimpin jauh.

“Yang penting suport yang bagus adalah kalau kita menang, tetapi juga kalau kalah itu penting. Kalau punya emosi jangan sampai kita masuk lapangan, ini sepakbola yang semua cinta tidak ada tempat untuk fight dengan pemain atau suporter dengan polisi,” tutup Klok.