Sadio Mane Liverpool BambaliGetty Images / @AfricaFactsZone

Salut! Bagaimana Bintang Liverpool Sadio Mane Ubah Desanya Di Senegal Jadi Sebuah Kota Kecil

Berkat kemurahan hati bintang Liverpool, Sadio Mane, sebuah desa di Senegal yang bernama Bambali kini perlahan bertransformasi menjadi sebuah kota kecil.

Pemain depan berusia 30 tahun, yang tampaknya akan bergabung dengan Bayern Munich musim panas ini, pulang ke negara dan kampung halamannya bulan ini untuk ambil bagian dalam pertandingan amal bersama nama-nama seperti El Hadji Diouf dan Papiss Cisse.

Meski jauh dari tanah kelahirannya, Mane selalu menjaga hubungan eratnya dengan masyarakat Bambali yang dihuni sekitar 2.000 orang.

Donasi besar untuk pembangunan Bambali

Beberapa tahun yang lalu, Mane menyumbangkan sejumlah uang besar untuk merenovasi desanya yang dipindahkan, termasuk memberi £500.000 untuk membiayai pembangunan rumah sakit.

Itu dilakukan setelah sebelumnya ia mendonasikan £200,000 juga untuk fasilitas umum, yakni pembangunan sekolah. Selain itu, Mane juga membangun stasiun bahan bakar dan kantor pos untuk membantu penduduk setempat.

Akun Twitter @AfricaFactsZone mengunggah sebuah utas yang merinci kemurahan hati bintang Liverpool itu dan faktanya benar-benar luar biasa.

Pada April 2018, ia menyumbangkan lebih dari £200,000 agar anak-anak di Bambali bisa bersekolah dan memiliki kehidupan yang makmur di masa depan.

Tak cuma itu saja, Mane juga memberikan sejumlah uang belanja rutin tiap bulannya kepada masyarakat di sana, serta juga memfasilitasi mereka dengan layanan internet 4G.

Rendah hati dan hidup sederhana

Dalam sebuah wawancara dengan media Ghana, nsemwoha beberapa waktu lalu, Mane mengungkapkan perihal gaya serta tujuan yang ia inginkan dalam menjalani hidup ini.

"Mengapa saya harus memiliki sepuluh Ferrari, 20 jam tangan berlian, atau dua pesawat? Apa yang akan dilakukan benda-benda ini bagi saya dan bagi dunia?" katanya.

"Saya dulu pernah kelaparan, saya harus bekerja di lapangan. Saya mampu bertahan dari masa-masa sulit, bermain sepakbola tanpa alas kaki, saya tidak memiliki pendidikan yang layak dan banyak hal lainnya. Tapi hari ini, dengan apa yang saya peroleh berkat sepakbola, saya dapat membantu orang-orang saya."

"Saya membangun sekolah, stadion, kami menyediakan pakaian, sepatu, makanan untuk orang-orang yang sangat miskin. Selain itu, saya memberikan 70 euro per bulan untuk semua orang di wilayah miskin di Senegal agar bisa berdampak bagi keluarga mereka."

"Saya tidak perlu memamerkan mobil mewah, rumah mewah, liburan mewah dan bahkan pesawat. Saya lebih suka orang-orang saya menerima sedikit dari apa yang telah diberikan kehidupan kepada saya."

Iklan