Pimpinan tim Formula 1, Mercedes, Toto Wolff mengatakan waspada dalam mengurus timnya karena enggan mengalami kehancuran seperti Manchester United.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Wolff mengatakan dirinya belajar dari kesalahan yang dilakukan klub raksasa Liga Primer Inggris itu agar tim balapnya tidak bernasib serupa.
Setan Merah merupakan tim dengan 13 gelar Liga Primer, terbanyak di antara tim mana pun, namun belakangan mereka paceklik trofi dan sulit bersaing di empat besar terutama sejak ditinggal oleh manajer legendaris, Sir Alex Ferguson pada 2013.
Apa kata bos Mercedes tentang merosotnya prestasi Manchester United?
Mercedes di dunia F1 juga merupakan salah satu tim tersukses, pernah menyabet delapan gelar berturut-turut sejak Wolf mengambil alih kepemimpinan pada 2014, tapi musim ini mereka sedikit kesulitan.
"Saya mempelajari mengapa tim-tim hebat tidak mampu mengulangi prestasi yang hebat," kata Wolff, merujuk pada rekor United di bawah Ferguson.
"Tidak ada tim dalam olahraga apa pun yang ernah memenangkan delapan gelar Kejuaraan Dunia berturut-turut dan ada banyak alasan untuk itu, dan yang menjadi intinya adalah manusianya [manajemen]."
"Manusia menjadi berpuas diri. Anda tidak berenergi seperti sebelumnya. Anda mungkin tidak ambisius."
Manchester United, raksasa yang terpuruk
United memang menjadi contoh nyata bagaimana mereka mengalami kejatuhan reputasi, dari salah satu tim tersukses di Inggris atau bahkan Eropa menjadi sulit bersaing di jalur juara.
Terakhir kali Setan Merah mengangkat trofi adalah pada musim 2016/17, memenangkan Piala Liga dan Liga Europa saat berada di bawah arahan Jose Mourinho.
.jpeg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)

