Salah Manchester United LiverpoolGetty Images

Alasan Mengapa Liverpool Diunggulkan Menang Lawan Manchester United Akhir Pekan Ini

Duel antara Manchester United dan Liverpool seharusnya menjadi yang termegah di sepakbola Inggris, namun situasi itu tampaknya tidak akan terjadi pada akhir pekan ini di tengah krisis yang dialami masing-masing kubu.

Setan Merah akan menjamu The Reds dalam pertandingan pekan ketiga Liga Primer Inggris musim 2022/23, namun tuan rumah dalam kondisi tidak ideal setelah membuka kampanye dengan dua kekalahan beruntun dan terpuruk di dasar klasemen.

Sementara Liverpool juga nyaris serupa, hanya meraih dua hasil imbang dalam dua laga perdana mereka dan mengalami krisis lini depan jelang bertandang ke Old Trafford.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Telepas dari semua masalah yang ada, antusiasme di kubu Liverpool lebih besar dan mereka tetap diunggulkan banyak orang untuk meraih kemenangan dan bahkan diprediksi bisa menang besar. Jika demikian, faktor apa saja yang bisa membuat mereka mewujudkan itu, GOAL mengulasnya untuk Anda...

Harry Maguire Manchester United Brighton Premier League 2022-23Getty Images

Rapor buruk lini belakang Manchester United

Barisan belakang Manchester United memiliki banyak masalah musim lalu dan hal tersebut tampaknya tetap ada hingga saat ini, setidaknya itu terlihat dalam dua laga pertama mereka.

United gagal mendulang poin melawan dua tim yang di atas kertas seharusnya bisa mereka kalahkan, yakni kalah 2-0 dari Brighton and Hove Albion serta dihajar Brentford dengan skor telak 4-0.

Kebobolan enam gol lawan dua tim tersebut menandakan parahnya rapor lini belakang Setan Merah di awal musim ini. Di sini, kepemimpinan Harry Maguire sebagai kapten juga dipertanyakan, karena dianggap kurang bisa mengomandoi area pertahan timnya dengan baik.

Masalahnya, Maguire bukan satu-satunya yang patut disalahkan, karena bek-bek lain United juga tampil di bawah performa terbaik mereka sejauh ini. Belum lagi David de Gea sebagai kiper utama mulai angin-anginan, seperti yang yang diperlihatkannya dengan blunder fatal yang berbuah gol Brentford pekan lalu.

20220803 Erik ten Hag Cristiano RonaldoGetty Images

Macetnya filosofi Ten Hag, misteri Ronaldo

Masalah semakin pelik karena ternyata United sejauh ini belum bisa bermain seperti yang diinginkan oleh manajer baru mereka, Erik Ten Hag.

Dibantai Brentford, Ten Hag menjadi manajer Setan Merah pertama yang kalah dalam dua laga awal sejak John Chapman pada 1921. Dan pelatih asal Belanda itu pun dibuat pusing filosofi sepakbola menyerangnya sukar diserap pasukan barunya, yang bahkan harus kebobolan empat gol dalam 35 menit pertama di Gtech Community Stadium.

Banyak yang menilai komposisi skuad United sekarang ini tidak cocok dengan sistem yang ingin diterapkan Ten Hag, terbukti dengan komentarnya selepas duel lawan Brentford. Kegagalan United dalam mendatangkan target transfer yang diharapkan Ten Hag juga menjadi faktor lain.

"Saya tidak ingin bermain dari belakang ketika itu tidak memungkinkan," katanya. "Sungguh naif bagaimana kami bermain hari ini. Anda harus bermain lebih langsung."

"Kami menarik mereka, ada ruang terbuka di depan. Anda harus melakukan opsi itu tapi justru itu yang tidak kami lakukan. Kami akan belajar, kami harus belajar, itu [lawan Brentford] tidak cukup baik dan bukan pada level dan standar yang kami inginkan."

Memang, Ten Hag tidak bisa mempersiapkan timnya dengan baik selama pramusim. Itu juga tak lepas dari drama masa depan Cristiano Ronaldo, dengan sang pemain dilaporkan ingin meninggalkan Old Trafford karena mengejar ambisi terus bermain di Liga Champions.

Ronaldo diharapkan United bertahan dan kembali menjadi mesin gol seperti yang dibuktikannya musim 2021/22 kemarin dengan 18 gol di Liga Primer dan Ten Hag pun menaruh harapan yang sama pada striker berusia 37 tahun itu.

Jika United dan Ronaldo tidak segera menemukan solusi yang konkret dalam waktu dekat, bisa jadi nasib tim musim ini benar-benar dipertaruhkan.

Darwin Nunez Jurgen Klopp Liverpool 2022-23Getty/GOAL

Krisis striker Liverpool bukan halangan?

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp menghadapi krisis striker menjelang perjalanan ke Manchester.

Ini menyusul kartu merah yang diterima oleh pemain baru mereka, Darwin Nunez dalam hasil imbang 1-1 lawan Crystal Palace pada akhir pekan kemarin.

Sementara, penyerang lainnya yang ada di skuad The Reds, Roberto Firmino dan Diogo Jota juga sudah lama tidak bisa diturunkan karena masalah cedera.

Nunez diusir dari lapangan dalam laga starter pertamanya bersama Liverpool pada menit ke-57, setelah penyerang Uruguay itu menanduk bek Palace, Joachim Andersen.

Meski begitu, Klopp tetap optimistis, sembari mengharapkan ada penyerangnya yang bisa pulih tepat waktu atau lebih cepat.

"Saat ini sangat sulit dengan cedera dan pemain dengan hal-hal kecil dan bagaimana Anda mengelolanya dan semua hal semacam itu," kata Klopp.

"Kami harus menggunakan minggu depan untuk mungkin membawa satu atau dua [pemain] kembali. Saya tidak yakin apakah kita bisa melakukan itu. Tapi sekarang kita kehilangan Darwin hari ini. Itu tidak membantu. Bobby [Firmino] mungkin sudah siap untuk minggu depan."

Mohamed Salah Liverpool 2022-23Getty Images

Lini kedua Liverpool jadi tumpuan gol

Liverpool di bawah arahan Klopp dikenal tidak memiliki masalah berarti jika harus bermain tanpa striker utama karena mereka membuktikan itu dalam beberapa tahun terakhir.

Firmino, yang sejatinya diplot sebagai No.9, nyatanya bukan sumber gol utama mereka. Melainkan kedua sayap serta lini kedua The Reds yang memiliki daya eksplosivitas tinggi.

Kepergian Sadio Mane ke Bayern Munich musim panas ini bisa jadi merupakan kehilangan terbesar mereka, namun Luis Diaz yang didatangkan dari Porto pada pertengahan musim kemarin terbukti bisa menjadi pengganti yang kualitasnya tak kalah bagus.

Pemain sayap asal Kolombia itu bahkan menjadi penyelamat Liverpool dari kekalahan lawan Palace di Anfield pekan lalu dengan golnya yang mengamankan satu poin berharga.

Belum lagi kebintangan Mohamed Salah yang tampaknya akan kembali berlanjut musim ini, dengan pemain sayap asal Mesir itu tetap menjadi tumpuan tim dalam mencetak gol.

Peraih Sepatu Emas Liga Primer musim 2017/18, 2018/19 dan 2021/22 itu mengawali musim ini dengan bukti ketajaman yang masih sama, mencetak gol dalam hasil imbang lawan Fulham di pekan perdana.

Meski tanpa kehadiran striker murni, Liverpool tetaplah berbahaya dan hal itu harus diantisipasi United jika mereka tidak ingin meraih hasil buruk lainnya di awal kampanye musim ini.

Iklan