Erik ten Hag Mauricio Pochettino Ajax PSG GFXGetty/GOAL

Kenapa Manchester United Lebih Pilih Erik Ten Hag Daripada Pochettino Sebagai Manajer?

Pada akhirnya, Manchester United punya dua pilihan: Mauricio Pochettino atau Erik ten Hag?

Mantan manajer Liga Primer Inggris yang sudah termasyhur versus mysterious Dutchman yang sukses menyulap Ajax dalam beberapa tahun terakhir.

Cuma butuh satu wawancara formal bagi Ten Hag untuk menjelma menjadi kandidat utama, karena dia berhasil membuat John Murtough dan Darren Fletcher terkesan dengan rencananya membawa Man United kembali ke puncak dan Pochettino, yang memimpin dalam perburuan manajer Setan Merah sampai beberapa waktu, praktis diduakan.

Awalnya, ada empat kandidat pengganti manajer interim Ralf Rangnick, dengan bos Sevilla Julen Lopetegui dan manajer timnas Spanyol Luis Enrique juga masuk bursa.

Thomas Tuchel, Carlo Ancelotti, dan nama-nama lain juga dipertimbangkan tapi tak pernah benar-benar menjadi opsi konkret karena berbagai alasan.

Namun, begitu April tiba, empat menjadi satu, dengan petinggi Manchester United memilih Ten Hag, yang penunjukkannya diresmikan Kamis (21/4) kemarin.

Dimengerti bahwa manajer 52 tahun itu meninggalkan kesan mendalam ketika Murtough dan Fletcher terbang ke Amsterdam dalam rangka wawancara formal.

Keduanya, yang memimpin proses perekrutan, terkesima dengan hasrat, energi, dan antusiasme Ten Hag menghadapi tantangan yang tak main-main: mengembalikan status Manchester United sebagai raksasa Eropa & Inggris yang bersaing mendapatkan trofi-trofi terbesar.

Dia juga memiliki pendekatan terhadap manajemen yang sangat terus terang, dengan menandai departemen dan area mana saja yang harus diperbaiki Man United.

Pekan ini, dua kepala pemandu bakat Man United, Marcel Bout dan Jim Lawlor, dipastikan akan hengkang begitu akhir musim tiba setelah masing-masing mengabdi selama delapan dan 16 tahun.

Meski berbagai sumber menyebut keputusan itu bukan terserah Ten Hag, mereka adalah 'korban' pertama dari musim panas di Old Trafford yang rasanya akan disibukkan oleh restrukturisasi dan rebuilding.

Dan bukan cuma staf yang terancam – jajaran pemain United juga mesti siap-siap.

Para pemain lebih memilih dilatih Pochettino, beberapa pemain senior juga yakin mereka bakal sukses di bawah arahan bekas manajer Tottenham itu.

Namun, berbagai sumber menyebutkan bahwa Ten Hag dipilih dengan suara bulat oleh dewan klub setelah proses wawancara dijalankan dan, terlepas dari apa pendapat para pemain, mereka yakin Ten Hag punya kapabilitas dan visi yang diperlukan untuk memandu United melalui proses pembangunan kembali.

Richard Arnold, CEO baru United, menemui Ten Hag setelah wawancara formalnya demi mengasih restu dan meski Rangnick bersikeras dia tak terlibat dalam pengambilan keputusan itu, petinggi Setan Merah tetap meminta opini pelatih 63 tahun itu dalam pertemuan rekrutmen yang ia hadiri.

Narasumber dari Manchester United berkata Ten Hag adalah kandidat yang "paling sesuai dengan identitas dan strategi klub" dan komitmennya dalam meningkatkan dan mengembangkan pemain muda juga dianggap sebagai nilai plus besar.

Gaya mainnya yang kental dengan menyerang juga menjadi daya tawar.

Ten Hag bicara terang-terangan soal kekagumannya terhadap Pep Guardiola, mengaku bahwa bos Manchester City berjasa memengaruhi filosofi sepakbolanya.

Erik ten Hag Ajax 2022 GFXGetty

Meski berbagai sumber menyanggah klaim bahwa ada faktor finansial dalam penunjukkan Ten Hag, Manchester United juga senang mereka cuma harus membayar kompensasi kepada Ajax sebesar £1,6 juta saja, terutama karena butuh biaya yang jauh lebih mahal kalau mau merebut Pochettino dari tangan Paris Saint-Germain.

Sementara itu, timing penunjukkan Ten Hag juga penting bagi pihak-pihak yang terlibat proses rekrutmen. Berbagai sumber mengungkapkan bahwa United bertekad menyepakati kontrak dengan manajer baru mereka sebelum akhir musim.

GOAL memahami bahwa Man United tetap meneruskan proses transfer mereka dan sudah memiliki daftar pemain untuk tiap-tiap posisi prioritas.

Gelandang tengah, striker, dan bek sudah masuk daftar belanja dan Ten Hag bakal diberi wewenang memutuskan target yang sudah dipilih sembari tetap mempresentasikan pilihannya sendiri.

Kendati begitu, penunjukkan Ten Hag tetap berisiko. Lupakan segala pesta pora dan perayaan yang mengiringi kedatangan Ten Hag; dia tak pernah bekerja di Liga Primer sebelumnya, tak seperti Pochettino.

Namun, narasumber Man Utd percaya bahwa kelebihan Ten Hag yang lain sudah cukup kuat untuk memastikan bahwa kurangnya pengalaman dia di Inggris tidak akan jadi soal.

Murtough berkata: "Dalam percakapan kami dengan Erik yang berakhir pada penunjukkan ini, kami sangat terkesan dengan visi jangka panjangnya untuk mengembalikan Manchester United ke level yang kami inginkan, dan dorongan serta tekadnya untuk mencapai itu."

Kita cuma tinggal menunggu waktu, apakah ia benar-benar mampu mengangkat United dari kubangan, tetapi tetap ada keyakinan kuat bahwa saat ini, tak ada pelatih lain yang lebih baik dirinya buat jabatan ini.

Iklan