Manchester City terancam jadi tim liga 'tarkam' alias liga amatir alias non-liga setelah didakwa melanggar aturan finansial Liga Primer Inggris.
Menyusul investigasi selama empat tahun, Liga Primer mendakwa The Sky Blues telah melanggar lebih dari 100 peraturan finansial, Senin (6/2) kemarin.
Dakwaan tersebut mencakup rentang waktu sembilan musim dan terkait hal-hal seperti pemalsuan sponsor dan kegagalan menyatakan besaran gaji manajer yang sesungguhnya.
GettyKomisi independen, yang berisikan panel tiga anggota, akan memutuskan dakwaan dalam persidangan tertutup. Jika bersalah, Man City terancam berbagai sanksi mulai dari denda, pengurangan poin, pencopotan gelar, sampai dikeluarkan dari Liga Primer.
Menurut Telegraph, English Football League (EFL) selaku badan yang mengatur Championship, League One, dan League Two (divisi dua sampai empat) tidak diwajibkan untuk menampung Manchester City andai The Citizens dikeluarkan dari Liga Primer.
Klub yang ingin bergabung harus mengajukan diri untuk menjadi anggota EFL begitu terdegradasi dari Liga Primer, sementara tiga klub yang promosi dari Championship mendaftarkan diri ke kasta tertinggi.
Hanya 72 klub yang diizinkan menjadi anggota EFL, sehingga, jika hukuman yang dijatuhkan kepada Man City adalah 'dikeluarkan' dan bukan 'didegradasikan', maka Man City tidak otomatis menjadi anggota EFL.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin Man City terdampar di National League, kasta kelima di piramida sepakbola Inggris, yang levelnya hanya semi-profesional atau non-liga.
GettyItu akan menjadi skenario terburuk bagi The Sky Blues, yang tentunya lantas akan kehilangan pemain-pemain bintang serta sang manajer Pep Guardiola.
Namun, sang juara bertahan Liga Primer yakin bisa memenangkan sengketa ini.
Mereka mengaku memiliki "bukti tak terbantahkan" bahwa mereka tidak bersalah dan ingin agar masalah ini segera "diselesaikan untuk selamanya."
