Harusnya Jack Grealish yang menjadi tokoh utama dalam momen pertamanya kembali ke Aston Villa sebagai lawan, namun, sekali lagi, sulit untuk mengabaikan magis Bernardo Silva.
Gol kemenangan Manchester City yang dicetak pemain internasional Portugal itu sangat luar biasa: melalui tendangan voli yang brilian, membuat Pep Guardiola berseri-seri karena kecemerlangannya.
Selain itu, sang manajer The Cityzens juga senang dengan kerja keras Silva yang menutup pergerakan Tyrone Mings dan Emiliano Martinez di menit-menit terakhir dari kemenangan 2-1 di Villa Park, Kamis (2/12), yang mencegah tuan rumah untuk melancarkan ancaman balasan.
Ketika ditanya sesudah pertandingan, apakah Silva adalah salah satu pemain terbaik di Liga Primer Inggris saat ini, Guardioa cuma menjawab: "Yang terbaik."
Diminta untuk mengkonfirmasi apakah ia benar-benar menganggap anak asuhnya sebagai yang terbaik, sang bos City mengangguk.
"Ketika kami mencatatkan 98 poin, ia juga yang terbaik," tambah Guardiola, menyinggung fakta bahwa Silva kalah dari pemain Liverpool, Virgil van Dijk dalam penobatan Pemain Terbaik Liga Primer dan Pemain Terbaik PFA pada 2018/19.
"Golnya sangat bagus, baik operan maupun penyelesaiannya. Ia adalah pemain di level lain, dalam segala hal."
(C)Getty ImagesPenggemar Liverpool tentu tidak akan setuju dengan Guardiola, jelas, baik dengan klaim bahwa ia lebih baik daripada Van Dijk dua musim lalu, atau bahwa ia saat ini mengungguli Mohamed Salah yang kembali mencetak dua gol dalam derbi Merseyside pekan ini.
Namun, sangat sulit untuk tidak terpesona oleh kecemerlangan Bernardo.
Dalam beberapa momen, para pemain bertahan Villa mengira telah menjatuhkannya, tapi sang pemain Portugal mampu melepaskan diri melalui kombinasi dari kedua kakinya yang cepat dan penuh tekad.
Juga ketika para bek Villa mengira mereka punya waktu untuk menguasai bola lebih lama, tapi pressing ketat Silva malah membuat mereka panik dan melakukan sapuan.
Performanya memuncak dengan golnya yang luar biasa, melalui sebuah tendangan yang hanya bisa dilakukan oleh pemain kelas dunia yang punya kepercayaan diri tinggi.
"Bernardo memiliki kemampuan khusus untuk melakukan apa pun yang ia inginkan dengan bola," kata Guardiola. "Menghadapi kiper yang bagus, penyelesaian yang luar biasa."
Bukan cuma Bernardo yang terbaik, City juga luar biasa, seperti yang ditegaskan dengan golnya.
Dengan Raheem Sterling tergeletak di lapangan setelah mendapatkan terjangan dari lawan, City berhasil mempertahankan wilayah mereka dari ancaman tuan rumah.
Alih-alih membuang bola agar Sterling bisa ditangani tim medis, iyad Mahrez melindunginya dari tekanan Douglas Luiz dan Emiliano Buendia di kotak penalti sendiri, sebelum memberikan umpan cerdik kepada Fernandinho.
Gelandang Brasil itu membuka ruang bagi Gabriel Jesus dan, dengan serangan kilat City, penyerang Brasil itu dengan sempurna mengumpan kepada Bernardo, yang mencetak gol indah dengan tendangan volinya.
Itu menakjubkan.

City sudah memimpin lewat gol Ruben Dias, yang juga membuktikan dirinya pantas menjadi penerus Vincent Kompany, melalui tendangan jarak jauh.
Memang tidak spektakuler seperti gol Kompany saat lawan Leicester City pada 2019, yang juga menjadi kunci dalam perburuan gelar juara, namun gol Dias tetaplah krusial.
Itu tercipta dalam momen ujian berat bagi City di Villa Park, yang baru saja meraih dua kemenangan beruntun di bawah manajer baru Steven Gerrard. Belum lagi kembalinya Grealish dengan kostum City yang menyemarakkan suasana.
Ia turun melakukan pemanasan sebelum laga dan menerima reaksi campur aduk mulai dari ejekan dan juga tepuk tangan dari fans Villa yang tidak sepenuhnya tahu bagaimana harus menyambutnya.
Pada saat ia masuk dalam tiga menit akhir permainan, fans tuan rumah dengan keras meneriakkan "Villa 'til I die" baik sebagai penghargaan dan tekanan mental.
Mereka melakukannya lagi setelah pertandingan selesai, saat Grealish menghampiri fans untuk memberikan tepuk tangan meski sebenarnya ia tidak begitu disambut dengan ramah.
Banyak fans Villa bisa melihat kinerja babak pertama City persis seperti alasan mengapa Grealish ingin pindah ke Etihad Stadium. Pasukan Guardiola tampil gemilang, mendominasi lapangan, tidak memberi tuan rumah kesempatan, sebelum Bernardo menunjukkan level yang dibutuhkan Grealish untuk menjadi pemain kunci di tim yang luar biasa ini.




