OLEH TEGAR PARAMARTHAIkuti di twitter
Menimbang Malcom dan Ismaila Sarr dikaitkan dengan transfer ke klub besar pada musim panas kemarin, maka tidak mengejutkan kedua pemain itu dengan cepat menjelma menjadi bintang pada musim 2017/18.
Malcom dikaitkan dengan Manchester United, Borussia Dortmund dan Wolfsburg, namun tawaran €35 juta dinilai sebagai kompensasi merugikan apabila dibandingkan dengan talenta yang hilang.
Sementara itu, Sarr yang menolak bergabung Barcelona untuk mendarat di Rennes, di mana ia merasa mendapatkan kesempatan lebih baik untuk mengembangkan talentanya di skuat utama, setelah menjadi andalan Metz musim lalu.
Enam pertandingan musim ini, kedua pemain selalu tampil di skuat inti pada masing-masing klub. Malcom tampil brilian untuk membantu Bordeaux menembus empat besar di liga, dan masih belum terkalahkan. Sementara di Rennes, klub masih menjalani performa inkonsisten, tetapi Sarr masih memiliki peran vital di klub.
BERITA LAIN - Evolusi Cristiano Ronaldo Di FIFA 18
Sedikit pemain di bulan pembuka dan setengah musim bisa menyamai kontribusi yang diberikan Malcom. Bermain di sayap untuk skuat asuhan Jocelyn Gourvennec, dia sudah mencetak tiga gol dan tiga assist.
Ketika timnya dalam kesulitan, dia menjadi sosok yang menghasilkan magis. Gol penyama kedudukan pada menit akhir melawan Lyon akan terus dikenang sepanjang musim, namun gol kemenangan ke gawang Toulouse dalam Derby de la Garrone juga tidak bisa diabaikan.
Hanya menjalani debut di klub pada awal 2016, 18 bulan kemudian talenta muda ini berkembang menjadi salah satu penyerang paling berbahaya. Di liga yang saat ini didominasi oleh sosok Neymar, dia telah menunjukkan bahwa ada lebih dari satu penyerang asal Brasil di Prancis.
GettySementara, angka Sarr tidak cukup impresif seperti Malcom, dengan performa Rennes tidak memuaskan di awal musim, mereka saat ini menempati posisi ke-15 klasemen sementara setelah hanya memetik satu kemenangan, dua hasil imbang dan tiga kekalahan.
Bagaimanapun juga, pemain berusia 19 tahun itu masih cukup mencolok.
Dibanding-bandingkan dengan Sadio Mane dari Liverpool dalam hal gaya main dan latar belakang, dia membuktikan dirinya siap mengemban tanggung jawab untuk timnya, ia melakukan 21 dribel sukses musim ini, dengan prosentase sukses hanya sedikit lebih kecil dari Malcom 69,23.
Ini mencerminkan kurangnya sosok striker tangguh di skuat Rennes. Sementara Bordeaux memiliki pengancam ulung mulai dari tengah, skuat Christian Gourcuff kekurangan dalam hal itu, yang juga menjelaskan mengapa Sarr kurang dalam melakukan umpan silang dan mengapa ia menciptakan 12 peluang untuk pemain lain - di bawah Malcom yang sudah membukukan 19.

Satu-satunya gol Sarr sejauh ini datang saat kalah 3-2 di Toulouse, namun kemudian setelah jeda internasional, dia menjadi sosok kunci saat Rennes menaklukkan tuan rumah Marseille 3-1. Pemain berusia 19 tahun itu mengawali kemenangan dengan menyisir sisik kanan sebelum melepas assist kepada Wahbi Khazri, dan kemudian terus menebar ancaman melalui kecepatannya.
Pertandingan ini menjadi bukti bahwa Rennes mulai menunjukkan kebangkitan, sementara hanya kesialan yang berdiri di antara Rennes dan poin saat menjamu Nice pekan lalu.
Malcom tidak diragukan lagi menjalani awal musim yang lebih cemerlang, tetapi Sarr berkembang menjadi pemimpin di dalam skuatnya, hanya beberapa pekan setelah direkrut dari Metz.
Kedua pemain bergerak cepat menuju arah yang tepat, dan jika mereka mempertahankan konsistensi, maka mereka akan menjadi pemain kunci dalam persaigan pemain muda terbaik Ligue 1 musim ini.




