Penjaga gawang Maarten Paes memasang target bisa memperkuat timnas Indonesia saat menghadapi Irak dan Filipina dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni nanti.
Paes merupakan kiper kelahiran Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998, dan saat ini merumput di Liga Utama Amerika Serikat (MLS) bersama FC Dallas. Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.
Pria dengan tinggi 191 sentimeter tersebut telah resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah pengambilan sumpah di Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta kemarin.
“Saya sangat bangga. Ini adalah momen besar (bersejarah) bagi saya. Momen yang membahagiakan untuk dibagi bersama masyarakat Indonesia. Saya sangat bangga, dan tidak sabar untuk memulai bermain [bersama timnas senior],” kata Paes dilansir laman resmi PSSI.
“Semuanya sudah jelas untuk Juni nanti. Saya rasa bangsa ini layak untuk berada di Piala Dunia, dan itu adalah target utama saya, dan bermain sebanyak mungkin, serta memberikan dampak di dalam dan di luar lapangan. Saya juga ingin menjadi contoh (teladan) bagi generasi yang lebih muda.”
PSSIDalam kesempatan yang sama, Paes juga merasa terkesan dengan penggemar sepakbola di Indonesia. Ia melihat antusiasme tinggi masyarakat dari pagelara Piala Asia U-23 2024.
“Para penggemar di Indonesia sangat luar biasa. Mereka orang-orang paling loyal yang saya tahu, dan mereka orang-orang yang penuh dengan semangat. Bisa dilihat, di Piala Asia U-23 saat ini, bagaimana mereka memberikan dukungan kepada timnas, bahkan hingga di luar stadion,” imbuh Paes.
Setelah Paes menyandang status WNI, dua pemain lainnya akan segera menyusul, yakni Calvin Verdonk dan Jens Raven. Kedua pemain ini juga sudah bertemu dengan ketua umum Erick Thohir di Jakarta bersama Paes.
“Setelah tiba di Jakarta dari Doha, saya kembali fokus menambah kekuatan tim nasional. Hari ini (kemarin) Maarten Paes sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Sementara Calvin Verdonk pemain NEC Nijmegen, dan Jens Raven pemain FC Dordrecht juga dalam proses naturalisasi,” beber Erick.