Erling Haaland Borussia Dortmund 2021-22Getty

Lupakan Tekanan, Erling Haaland Harus Berpikir Jernih Tentukan Masa Depan

Biasanya Erling Haaland, memilih diam seribu bahasa setiap kali ditanya kelanjutan nasibnya di Borussia Dortmund. Akan tetapi, baru-baru ini ia menyatakan segera mengambil keputusan terkait masa depannya.

Isu kepindahan Haaland terus menggema dalam beberapa bulan terakhir. Ia dikabarkan menjadi buruan sejumlah klub elite seperti Real Madrid, Manchester City, Paris Saint-Germain, Barcelona dan Chelsea.

Situasi tersebut tak lepas dari performa yang ditunjukkan Haaland bersama Dortmund. Sepanjang musim ini, ia telah mencetak 21 gol dan enam asisst dalam semua ajang yang dimainkan Die Borussen.

"Enam bulan terakhir saya memilih untuk tidak mengatakan apa pun untuk menghormati Dortmund, tapi sekarang klub mulai menekan saya untuk membuat keputusan. Saat ini, yang ingin saya lakukan hanyalah bermain sepakbola," ucap Haaland kepada Viaplay.

"Tetapi mereka menekan saya untuk membuat keputusan sekarang tentang masa depan saya. Jadi itu berarti saya harus segera mengambil keputusan.”

“Mereka mulai memberi banyak tekanan pada saya, saya harus menerimanya. Saya telah memilih untuk tidak mengatakan apa pun untuk menghormati klub dan para fans. Tapi sekarang tekanan berdatangan dari klub. Jadi sekarang adalah waktu untuk memulai sesuatu.”

"Inilah yang mereka inginkan. Artinya, segalanya akan terjadi sekarang. Saya telah mengatakan dari awal bahwa saya ingin fokus pada sepakbola karena saat itulah saya dalam kondisi terbaik, bukan ketika hal-hal lain muncul dalam pikiran. Jadi ya, sekarang mereka telah memberikan tekanan untuk sementara waktu, sekarang saatnya untuk memulai.”

"Tidak [diputuskan] sekarang, karena kami berada di tengah periode sulit dengan banyak pertandingan. Yang ingin saya lakukan hanyalah bermain sepakbola, tapi saya tidak bisa melakukannya sekarang.”

Sebetulnya, Haaland terikat kontrak di Dortmund sampai Juni 2024. Namun, ia dikabarkan punya klusul rilis sebesar €75 juta yang bisa diaktifkan akhir musim ini.

Keadaan itu yang membuat Dortmund menekan Haaland. Kesebelasan yang identik dengan warna kuning tersebut butuh kepastian untuk bisa mencari pengganti seadainya penyerang berusia 21 tahun itu hengkang.

Mundur ke beberapa tahun silam, Haaland yang masih berumur 17 tahun sempat bersama ayahnya Alf-Inge mengunjungi Leeds United. Mereka membicarakan perpindahan pemain asal Norwegia tersebut ke Elland Road.

Hanya saja, kesepakatan tersebut tidak terjadi setelah Molde yang merupakan klub dibela Haaland, meminta Leeds United mengeluarkan uang sebesar £4 juta. Nominal tersebut dirasa terlalu besar untuk pemain yang masih muda dan namanya belum terkenal.

Tak lama setelah itu datanglah super agen Mino Raiola untuk menengahi kesepakatan. Ia membawa Haaland berlabuh ke Red Bull Salzburg.

Keputusan Raiola menggandeng Haaland terbukti tepat. Ia tahu betul bagaimana mengorbitkan pesepakbola berkaki kidal tersebut sehingga kini jadi pemain depan yang paling diincar.

Berada di bawah naungan Raiola tidak sepenuhnya baik untuk karier Haaland. Ia kerap kali berbicara yang berlebihan kepada media untuk menaikkan harga jual sehingga memanaskan rumor transfer kliennya tersebut.

"Haaland bisa dan akan mengambil langkah selanjutnya. Bayern, Real Madrid, Barcelona, Manchester City - semuanya adalah klub besar yang bisa dia datangi. City telah memenangkan liga sebanyak lima kali dalam beberapa tahun terakhir, jauh lebih banyak dari Manchester United," kata Raiola pada Desember 2021.

"Ketika kami pindah ke Dortmund, kami semua tahu bahwa langkah ini [transfer] akan datang. Mungkin musim panas ini, mungkin musim panas setelahnya. Tapi ada kemungkinan besar Erling akan pergi pada musim panas ini. Kita lihat saja nanti."

Raiola juga tak masalah bila dibenci direktur olahraga karena sering kali melontarkan pernyataan kontroversial. Ia menyebut hal yang dlakukannya demi kebaikan para pemain yang ada di bawah naungannya.

“Saya siap berperang demi pemain saya. Saya siap melakukan apa saja, seperti yang saya lakukan untuk anak-anak saya."

“Para direktur olahraga membenci saya? Bagaimana bisa? Saya tidak pernah duduk dengan pistol di atas meja dalam negosiasi. Saya hanya tahu betul nilai apa yang dimiliki pemain saya dan apa yang dibutuhkan klub."

“Jika mereka membenci saya, maka itu adalah pujian terbesar bagi saya. Lalu saya melakukan sesuatu dengan baik. Jika mereka mengatakan 'baik bahwa Raiola menasihati pemain, itu akan mudah bagi kami,' maka saya akan mendapat masalah."

Terlepas dari itu semua, Haaland mesti berpikir jernih untuk menentukan nasibnya. Jangan sampai ia blunder dalam mengambil keputusan karena bakal berakibat fatal terhadap kariernya.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0