Romelu Lukaku Chelsea 2021-22Getty

Romelu Lukaku Benci Dianggap Striker Yang Cuma Bisa 'Ngendok' Di Kotak Penalti

Romelu Lukaku adalah salah satu pemain No.9 terbaik di dunia, namun striker Chelsea itu membenci reputasinya sebagai pemain yang cuma bisa ngendok untuk mencetak gol dan percaya bahwa dirinya berbahaya ketika berhadapan langsung dengan lawan.

Sebuah rekor luar biasa untuk klub dan negara telah ditandai oleh sang bintang asal Belgia dengan 255 gol di kancah domestik dan 67 gol lainnya di tingkat internasional sejauh ini.

Lukaku adalah penyerang papan atas di Liga Primer Inggris, juara di Serie A dan topskor sepanjang masa untuk negaranya, namun ia ingin menunjukkan bahwa kemampuannya sebagai pemain lebih dari sekadar urusan mencetak gol.

Lukaku mengatakan kepada situs resmi UEFA ketika ditanya tentang kekuatan terbesarnya: "Karena postur saya - saya cukup besar - semua orang berpikir saya semacam target man: hanya memegang bola dan mencetak gol [dari kotak penalti]. Tapi saya tidak pernah bermain seperti itu dan saya membencinya."

"Kekuatan terbesar saya adalah saya jadi berbahaya ketika menghadap ke gawang lawan, karena saat itulah saya jarang membuat keputusan yang salah."

"Setelah saya mengoper bola, saya tahu di mana saya harus memposisikan diri di dalam kotak penalti. Saya bisa sedikit melakukan segalanya dan dalam beberapa pertandingan ketika saya tahu ada banyak ruang di belakang pertahanan lawan, saya bermain secara berbeda."

"Alasan saya sangat produktif [di depan gawang] adalah karena saya bisa sedikit melakukan segalanya."

Lukaku telah bekerja keras untuk mencapai level yang dinikmatinya saat ini, dengan Chelsea menjadikannya perekrutan termahal sepanjang sejarah klub saat menebusnya senilai £98 juta dari Inter Milan pada musim panas ini.

Pertanyaan diajukan tentang apakah The Blues bisa menggunakannya dengan benar, namun tidak ada keraguan mengenai kualitas Lukaku, yang baru berusia 28 tahun tapi sudah punya 100 caps dan unggul 34 gol di atas pencetak gol terbanyak Belgia sebelumnya.

Ia ingin memperpanjang rekor bagusnya bersama Belgia, dengan menargetkan hal tersebut di tengah misi mengejar kejayaan di UEFA Nations League: "Saya tidak benar-benar langsung tajam mencetak gol bersama tim nasional. Butuh beberapa waktu."

"Tapi begitu saya sudah terbiasa, saya tahu saya akan memiliki peluang untuk mencetak gol dan pemain lain akan memungkinkan saya untuk melakukannya. Dan semua pemain juga mulai mencetak gol, bukan hanya saya: Eden [Hazard], Kevin [De Bruyne], Dries [Mertens]."

"Itu membuat saya berpikir bahwa dalam serangan, kami memiliki kualitas terbaik. Dan bagi saya, itu seperti toko permen: terus-menerus mencetak gol."

"Pada titik tertentu, saya berhenti menghitung [gol] dan terus bermain. Dan kami juga memenangkan pertandingan. Itu adalah pencapaian yang luar biasa, Anda tahu: mencetak gol dan menang."

"Saya benar-benar benci kekalahan, tapi mencetak gol dan ternyata kalah juga buruk rasanya. Saya senang kami berhasil memenangkan begitu banyak pertandingan kami, namun pada akhirnya Anda benar-benar hanya ingin memenangkan trofi dan itulah yang benar-benar memotivasi saya."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0