Luka Romero NxGnGetty/Goal

Luka Romero: Sang Messi Meksiko, Pemain Termuda Dalam Sejarah La Liga

Mengenakan jersey tenar biru putih milik Argentina, dia menguasai bola di bagian kanan sebelum melesat ke arah gawang, melakukan dribel dengan kaki kiri saat melewati bek lawan, rambut coklatnya yang sebahu melambai saat ia mendekati kotak penalti.

Ini adalah deskripsi yang akan dikenal banyak orang sebagai visi Lionel Messi muda yang meninggalkan kesan kuat bagi lawan dan juga suporter.

Tetapi ini bukan Messi. Ini pemain lain.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Ini adalah pemain berusia 16 tahun yang sudah dibandingkan dengan pemenang enam Ballon d'Or tersebut. Ini adalah pemain yang sudah banyak fans Albiceleste gantungkan harapan di masa depan. Ini adalah pemain yang tampak siap mendobrak sepakbola senior.

Ini adalah Luka Romero.

Sementara antusiasme sudah bergejolak terkait kemampuan Romeri dalam beberapa tahun terakhir, level selebritas sang pemain meningkat drastis saat menjadi bagian dari pemain Mallocca kala menghadapi Villarreal pada La Liga 16 Juni tahun lalu.

Setelah berlatih bersama tim utama sejak sepakbola kembali dilanjutkan pada pandemi virus corona. Masuknya Romero ke dalam bangku cadangan membuat media mengonfirmasi bahwa ia akan menjadi pemain termuda dalam sejarah kasta tertinggi sepakbola Spanyol bila memaikan debutnya dalam laga tersebut, memecah rekor yang bertahan selama 80 tahun oleh eks bek Celta Vigo Sanson.

"Kami telah mengamatinya sejak dia berusia 12 tahun, tetapi kami tidak pernah ingin mempromosikan dia terlalu dini karena kami juga harus hati-hati," ujar asisten pelatih Mallorca, Dani Pendin. "Kami telah melihat dia bermain dan dia melakukan hal luar biasa dalam tim usianya, tetapi secara fisik dia belum sepenuhnya matang dan itu bisa membuatnya mendapat masalah ketika masuk ke tim senior. Hari ini Anda bisa melihat kaki dan badannya mulai berisi.

Romero kembali menjadi pemain cadangan yang tak terpakai ketika melawan Leganes tiga hari kemudian, tetapi waktunya akhirnya tiba, pada usia 15 tahun dan 219 hari, dia masuk ke lapangan hijau di sembilan menit terakhir melawan Real Madrid. 

Pencetak sejarah, Romero selalu ditakdirkan untuk bermain secara profesonal.

Anak dari pesepakbola nomaden asal Argentina, Diego Romero, Luka lahir di Durango, Meksiko, sementara ayahnya bermain untuk tim divisi rendah Alacranes. Ia pindah ke Spanyol pada usia dua tahun ketika Diego melanjutkan karirnya sebelum memulai sekolah sepakbola di akademi Sant Jordi di kepulauan Ibiza.

Pada usia tujuh tahun, dia diundang trial bersama Barcelona, di mana ia membuat staf Blaugrana terkesan dengan kemampuannya mengolah bola. Bagaimanapun juga, keluarganya enggan pindah ke Catalunya yang berarti Barcelona tidak bisa merekrutnya menurut aturan FIFA terkait merekrut pemain di bawah usia 10 tahun.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

😍⚽️🇦🇷 2-0 #lospibes #sudamericanosub15

A post shared by Luka Romero (@lukaromero10) on

Sehingga ia tetap bertahan di Ibiza, sebelum keluarganya kembali pindah ke kepulauan Majorca. Luka diketahui oleh Mallorca dan pada 2015 bergabung dengan prgoram akademi untuk divisi kedua saat berusia 10 tahun.

Dua tahun kemudian, jika Anda mempercayai kisah ini, ia kembali berinteraksi dengan Barcelona, saat ia terlihat oleh Dani Alves melakukan juggling sepakbola di pantai Ibiza. Bek sayap asal Brasil itu kemudian bertanya apakah dia bisa bergabung sebelum pengunjung mulai ramai mengerubungi untuk berfoto "bersama dia, bukan saya - dia Messi baru".

Perbandingan dengan Messi tampaknya akan mengikuti Romero ke manapun dia melangkah.

Dijuluki 'Messi Meksiko' sesuai tempat kelahirannya, Romero dengan tegas mengatakan bahwa ia ingin mewakili tim nasional Argentina meski juga bisa memperkuat El Tri atau Spanyol, tempat di mana ia tinggal selama bertahun-tahun.

"Seluruh keluarga saya adalah Argentina, mimpi saya adalah mengenakan jersey Albiceleste," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh asosiasi sepakbola Argentina pada 2018, dan setahun kemudian ia mewakili negaranya pada turnamen Sudamericana U-15 di Paraguay.

Dia mencetak dua gol di turnamen sebelum gagal mencetak gol dalam adu penalti ketika kalah dari Brasil di final, tetapi penampilannya yang mirip Messi langsung menyita perhatian.

"Kita membicarakan pemain berusia 15 tahun. Apakah dia bermain dengan baik? Ya, tetapi paspornya mengatakan Luka Romero, bukan Lionel Messi," ujar Alejandro Sagesse, pelatihnya di turnamen tersebut.

"Dia harus membuat kisahnya sendiri. Logis mereka ingin membandingkan dia karena ada perbandingan setiap waktu, baik disepakati atau tidak. Ini adalah perbandingan yang berlebihan, dia dibandingkan dengan pemain besar."

Ayahnya, Diego, sepakat, berkata kepada Efe : "Saya tidak menyukai perbandingan dengan Messi. Ini menambah tekanan masif kepada bocah 15 tahun.

Luka Romero NxGn GFXGetty/Goal

*statisik Juni 2020

"Dia adalah Luka, dan dia memiliki Messi - pesepakbola unik, berdedikasi dan historis - sebagai pemain yang bisa dia petik pelajarannya."

Jadi, jika bukan Messi, maka dengan siapa ia bisa dibandingkan?

"Dia kidal, cepat, sulit diprediksi dan kompetitif," ujar Pendin ketika ditanya apa aset terbaiknya. "Dia prototipe pemain nomor 10 Argentina, tetapi dia banyak mengingatkan saya dengan sosok David Silva."

Romero kini harus memilih langkah berikutnya dengan hati-hati. Mempertimbangkan talentanya, kecil peluang ia bertahan di Mallorca lebih lama lagi, terutama dengan Manchester United, Barcelona, Juventus dan Atletico Madrid tertarik untuk mendapatkan jasanya.

Terlepas dari itu, perbandingan dengan Messi juga akan sulit untuk dihindari. Sekarang tergantung pada Romero untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Iklan