Official Liverpool Supporters Club ItalyOLSC Italy

'Liverpool Memilih Saya!' - Temui 'Scousers Italia' Yang Beragama The Reds

Setiap akhir pekan, Nunzio Esposito mendengar suara gemuruh. Ia melihat bendera dan spanduk, mendengarkan lagu dan nyanyian.

Saat dia berjalan di sekitar Naples, kota kelahirannya, ia akan melihat mural Diego Maradona. Ia mendengarkan obrolan penuh semangat dari beberapa pendukung klub Eropa yang paling antusias dan loyal.

Itu tidak berarti apa-apa baginya.

"Saya tinggal 500 meter dari Stadion San Paolo [kini bernama Diego Armando Maradona],” ucap Esposito kepada GOAL.

"Ayah saya adalah pemegang tiket musiman di sana ketika saya masih kecil.”

Dia berhenti. "Tapi hanya ada Liverpool untuk saya.”

Itu adalah hadiah tidak terduga yang membuatnya berada di jalan menuju kebahagiaan sepakbola.

“Kala itu saya berumur delapan tahun," kenangnya.

"Saya diberi tim, Ref. 41, saat bermain Subbuteo [permainan miniatur sepakbola]. Itu adalah seragam Liverpool klasik era 1970-an.”

"Jadi, saya mengambil majalah Guerin Sportivo untuk mencari foto-foto pemain Liverpool. Di sana, saya melihat Kevin Keegan: dengan kostum merah lengkap dan potongan rambut khasnya. Itu cinta pada pandangan pertama!"

Kevin Keegan Liverpool GFX Getty Images

Itu terjadi pada 1974. Dua tahun berselang, Esposito menonton di televisi ketika Liverpool mengalahkan Club Brugge untuk meraih Piala UEFA.

"Bahkan dalam hitam dan putih, Anfield menggila dan seperti terbakar,” kata dia.

"The Kop menakutkan, sangat keras - bahkan saat tertinggal 2-0,” imbuhnya.

Setahun kemudian, dia menghadiri pertandingan The Reds pertamanya.

"Final Piala Champions di Roma!" dia tersenyum. "Tidak buruk! Final 1984 adalah pertandingan kedua saya juga!"

Sejak 2007, Esposito telah menjadi presiden Liverpool Ofisial Klub Suporter (OLSC Italia), yang telah memiliki lebih dari 600 anggota, tersebar di seluruh negeri.

“Kami di OLSC sudah seperti saudara,” kata salah satu dari mereka, Mario Djuninski.

Mario lahir di Bulgaria tapi pernah tinggal di Italia selama 20 tahun sebelum pindah ke Liverpool pada 2016.

"Itu adalah pertandingan melawan Grimsby, pada 1997, yang mencuri hati saya selamanya," katanya.

"Michael Owen mencetak hat-trick, dan setelah itu saya mengikuti The Reds dengan taat.”

"Pertandingan pertama saya di Anfield adalah melawan Sunderland pada 2010. Setelah perjalanan itu, saya memutuskan untuk pindah secara permanen ke kota yang indah dan unik ini. Saya sangat bangga bisa mencapainya."

“Adalah suatu kehormatan dan hak istimewa menjadi suporter Liverpool.”

“Putri saya lahir di Liverpool. Dia adalah seorang Scouser!”

"Saya dulu terbang dari Roma untuk menyaksikan pertandingan sebelum saya pindah ke Liverpool.”

"Saya melakukannya 14 kali dalam satu musim. Saya menghabiskan banyak uang tapi saya tidak peduli karena hati saya penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan,” pungkas pria yang tidak pernah melewatkan laga kandang The Reds dalam enam musim terakhir itu [kecuali saat pandemi].

Benedetta Tello adalah desainer grafis senior OLSC Italia. Ia jatuh cinta dengan Liverpool karena kakaknya, Federico.

"Dia adalah penggemar berat Fernando Torres, jadi saya mulai menonton semua pertandingan mereka," ujar Tello.

"Saya ingat sekali saat kemenangan 4-1 atas Manchester United di Old Trafford [pada 2009], kala Steven Gerrard mencium kamera. Itu mungkin momen pertama saya menjadi fans Liverpool,” tambahnya.

Benedetta dan Federico mengunjungi Anfield untuk kali pertama pada 2017, kala Jordan Henderson dkk diimbangi Chelsea 1-1.

Setahun kemudian, Benedetta mencoba “nakal” dan kembali ke Merseyside. Ia mengaku senang dapat melakukannya.

"Saya pergi ke Liverpool sendirian, tanpa persetujuan kakak saya," dia tertawa.

"Saya ingin bertemu Steven Gerrard, yang merupakan manajer tim U-18 saat itu.”

“Saya menghabiskan setidaknya tiga jam dalam cuaca dingin yang membekukan pada pertengahan Januari di luar kamp latihan Kirkby untuk menunggunya. Syukurlah, saya berhasil, jadi saya tidak menyesali apapun!”

"Keesokan harinya kami mengalahkan Manchester City secara dramatis di kandang dengan skor 4-3. Aman untuk mengatakan itu adalah akhir pekan yang paling gila dan terbaik dalam hidup saya.”

"Kakak saya juga memaafkan!,” imbuhnya.

Official Liverpool Supporters Club ItalyOLSC Italy

Andrea Ciccotosto adalah wakil presiden OLSC Italia. Ia tinggal di Roma, mengelola akun Twitter suporter klub dan telah menjadi fans Liverpool sejak 1999.

"Saya dulu mengikuti Juventus, dan kemudian saya sadar!” dia berkata.

"Pahlawan saya adalah Michael Owen. Saya memiliki semua jersinya - bahkan saat ia membela Newcastle!”

"Saya bahkan pergi ke Stoke untuk menontonnya pada musim terakhir kariernya dan berfoto dengannya. Dia adalah striker hebat,” tambahnya.

Kini, Mohamed Salah telah menggantikan Owen di hati Andrea. "Pemain yang luar biasa dan sosok yang hebat," katanya.

"Kami akan membawa pulang dua piala - lihat saja!,” tambahnya.

Mario Djuninski bahkan lebih percaya diri. "Kami bisa memenangkan keempatnya musim ini. Saya sangat yakin,” kata dia.

Bagi semua 'Scousers Italia', ini adalah pekan yang besar, karena Liverpool akan menghadapi Inter di Giuseppe Meazza pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Sejumlah anggota OLSC Italia dipastikan bakal menyaksikan langsung di stadion. Sementara sisanya menggelar nonton bareng di rumah atau di pub.

"Liverpool adalah cinta dan gairah terbesar saya," kata Mario.

"Saya sangat bangga bisa mendukung klub yang spesial dan luar biasa ini,” imbuhnya.

Benedetta mengamininya.

"Saya yakin klub Anda yang memilih Anda, bukan sebaliknya. Ya, dan saya sangat senang Liverpool memilih saya!,” pungkasnya.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0