Bak malaikat penolong, Liverpool dan Everton meminjamkan lapangan latihan mereka kepada Marine FC setelah klub non-liga itu kesulitan berlatih jelang duel Piala FA kontra Tottenham Hotspur.
Laga Daud versus Goliat bakal tersaji di babak ketiga Piala FA pada Minggu (10/1) besok ketika Marine menjamu Spurs, yang bakal jadi laga dengan gap antarklub terbesar dalam sejarah kompetisi ini.
Marine merupakan tim dari Division One North West di Northern Premier League, yang merupakan kasta kedelapan dalam piramida sepakbola Inggris. Jika menilik peringkat klasemen kedua tim saat ini, Marine duduk 161 tingkat di bawah Spurs!
Namun, persiapan Marine jelang laga ini terganggu akibat cuaca minus 0 derajat di Inggris, yang membuat lapangan latihan mereka membeku. Sementara itu, fasilitas kebugaran yang biasa mereka gunakan juga ditutup karena aturan lockdown atau karantina penuh untuk mencegah Covid-19.
Beruntung, klub semenjana asal Crosby, Merseyside ini mendapat pertolongan dari tetangga mereka, Liverpool dan Everton. Marine diizinkan untuk memakai lapangan latihan dua raksasa Liga Primer Inggris itu. Untuk diketahui, markas Marine hanya dipisahkan jarak sekitar sekitar 10 kilometer dengan Goodison Park dan Anfield.
"Awal pekan ini, lapangan kami harus ditutup terpal karena cuaca beku, pusat kebugaran yang biasa kami pakai juga ditutup karena lockdown," ungkap Neil Young selaku manajer Marine seperti dikutip ESPN.
"Jadi kami berterima kasih kepada Everton, yang mengizinkan kami memakai Finch Farm pada Kamis kemarin, dan juga kepada Liverpool, yang juga mengizinkan kami untuk memakai lapangan latihan mereka pada Sabtu besok."
"Kami senang mereka bisa membantu kami. Kami sedang bersiap menghadapi laga terbesar dalam sejarah klub menghadapi salah satu klub terbesar di Inggris. Tanpa pertolongan mereka, kami akan kesulitan mempersiapkan laga ini, dan mungkin hanya bisa berdiskusi di papan strategi dan menyetel video."
Para pemain Marine juga akan menjalani tes usap Covid-19 terakhir sebagai syarat untuk memainkan laga ini. Dalam tes sebelumnya, tim yang beranggotakan banyak pemain paruh waktu ini tidak ada yang positif.
"Dalam kondisi seperti ini, tiap tim boleh diizinkan membawa sembilan pemain pengganti, tapi faktanya kami tidak memiliki cukup pemain pengganti hingga sembilan orang," sambung Young, yang memiliki pekerjaan lain sebagai karyawan kereta api.
"Namun, kami harus tetap siap menghadapi Spurs, yang dilatih oleh salah satu manajer terbaik sepanjang masa dan berisikan para pemain kelas dunia. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami."
