Mantan penyerang Barcelona Samuel Eto'o mendesak mantan klubnya itu untuk mencari pemain baru yang bisa langsung beradaptasi dengan gaya Barcelona sehingga mereka tidak terlalu tergantung pada sosok Lionel Messi.
Baru-baru ini, Messi berharap bisa meninggalkan Camp Nou, tetapi transfer menjadi rumit karena masalah teknis dalam kontrak akibat kompetisi La Liga Spanyol yang molor karena pandemi virus corona.
Situasi tersebut membuat Messi - secara eksklusif kepada Goal - menyatakan bahwa dia tetap berkomitmen dengan Blaugrana, dan itu membuat Eto'o yang bermain untuk Barca pada 2004 hingga 2009 merasa gembira.
"Saya gembira karena anak saya Messi tetap bertahan di rumahnya, tetapi di Barca, kami membutuhkan pemain lain dengan DNA Blaugrana. Messi sendirian tidaklah cukup," ujar Eto'o kepada TuttoMercato.
“Anda perlu mencari pemain lain di bursa transfer dengan gaya tiki-taka dan tidak box-to-box."
La Liga 2020/21 akan digelar pada akhir pekan ini, tetapi Barcelona yang kini ditangani Ronald Koeman baru akan bertanding pada 27 September melawan Villarreal. Eto'o ingin melihat Blaugrana juara pada musim ini setelah kalah dari Real Madrid musim lalu.
Eto'o juga berharap mantan klubnya yang lain, Mallorca - yang ia bela pada 2000 hingga 2004, mencetak 70 gol dan menyumbang trofi Copa del Rey 2003 - kembali ke kasta tertinggi setelah turun kasta musim lalu.
"Saya ingin Barcelona juara dan saya harap Mallorca kembali ke divisi teratas," ujar mantan pemain Inter Milan tersebut.
Ketika ditanya tentang siapa pemain yang akan mencolok musim depan, Eto'o menyebut gelandang Barcelona Sergio Busquets dan penyerang Real Madrid Eden Hazard. Nama terakhir gagal memenuhi ekspektasi setelah direkrut dari Chelsea dengan banderol €100 juta.
"Saya ingin melihat Sergio Busquets kembali ke level tertinggi, Barcelona selalu menang ketika Busquets dalam performa bagus," lanjutnya.
"Dan kemudian, saya akan mengatakan Eden Hazard.”
Sementara tentang rekan setim terbaik sepanjang kariernya, Eto'o mengatakan: "Iniesta adalah pemain terbaik yang pernah menjadi rekan saya, bagi saya, dia sosok terbaik sepanjang masa dalam membaca permainan sepakbola."


