Spekulasi mengenai Liga Super Eropa kembali muncul, dengan proposal liga baru itu sudah dibahas dan akan melibatkan 60-80 klub dalam format multi-divisi.
Rencana untuk menggulirkan Liga Super Eropa pada 2021 lalu dibatalkan setelah mendapat kecaman keras dari kelompok suporter 12 tim yang terlibat. Namun tiga klub, Real Madrid, Barcelona dan Juventus menolak untuk menyerah dan terus memperjuangkan ide tersebut.
Kini, gagasan tentang Liga Super Eropa akan lebih menekankan pada aspek olahraga ketimbang jaminan keanggotaan berdasarkan finansial, dan akan membantu klub-klub untuk meraih penghasilan lebih banyak lagi sehingga konsepnya akan lebih menarik.
Mengapa perlu adanya Liga Super Eropa?
Bernd Reichart, kepala eksekutif Grup Manajemen Olahraga A22 yang berada di balik rencana baru tersebut, mengatakan kepada Die Welt: "Fondasi sepakbola Eropa terancam runtuh. Sudah waktunya untuk perubahan. Klub-klub itulah yang menanggung risiko kewirausahaan dalam sepakbola.
"Tetapi ketika keputusan penting dipertaruhkan, mereka terlalu sering dipaksa untuk duduk diam di pinggir lapangan karena fondasi olahraga dan keuangan runtuh di sekitar mereka."
"Pembicaraan kami juga telah memperjelas bahwa klub sering merasa tidak mungkin untuk berbicara secara terbuka menentang sistem yang menggunakan ancaman sanksi untuk menggagalkan oposisi. Dialog kami terbuka, jujur, konstruktif, dan menghasilkan gagasan yang jelas tentang perubahan apa yang diperlukan dan bagaimana perubahan itu dapat diterapkan. Ada banyak yang harus dilakukan dan kami akan melanjutkan dialog kami."
Getty Images
Getty ImagesGelombang kecaman terus muncul
Kendati beberapa pihak percaya bahwa Liga Super Eropa memang sangat dibutuhkan bagi kemajuan sepakbola Eropa, La Liga menjadi pihak pertama yang mengecam proposal baru tersebut seperti yang diungkapkan presiden mereka, Javier Tebas.
"Liga Super adalah serigala [mengacu pada dongeng], yang hari ini menyamar sebagai nenek untuk mencoba menipu sepakbola Eropa, tapi hidung dan giginya sangat besar, empat divisi [kasta liga] di Eropa? Tentu kasta tertinggi untuk mereka, seperti pada reformasi 2019. Pemerintahan oleh klub? Tentu saja hanya untuk klub-klub besar saja," kecamnya.
UEFA telah menolak saran apa pun bahwa A22 dapat membantu memperkenalkan kompetisi lain – yang akan menyaingi Liga Champions – dengan badan pengatur sepakbola Eropa itu mengatakan pada November 2022 bahwa "seluruh sepakbola Eropa menentang rencana serakah mereka."
