Bomber Bayern Munich, Robert Lewandowski mengaku tidak tertarik dengan rencana FIFA untuk menyelenggarakan Piala Dunia setiap dua tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kesejahteraan pemain.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, awal bulan ini mengatakan bahwa mayoritas para pemimpin federasi sepak bola nasional sudah setuju dan mendukung gagasannya untuk meningkatkan frekuensi penyelenggaraan Piala Dunia dari setiap empat tahun menjadi dua tahun.
Ada penolakan dari klub-klub Eropa, liga-liga papan atas dan juga badan pengatur sepakbola Eropa, UEFA, yang bahkan presidennya, Aleksander Ceferin, mengancam akan memboikot ide penambahan apa pun pada turnamen tersebut.
Berbicara di Globe Soccer Awards pada Senin (27/12), Lewandowski meragukan gagasan tersebut dan mengatakan bahwa penambahan pertandingan ke kalender sepakbola global yang sudah ada akan berbahaya bagi kesejahteraan pemain.
"Saya tidak menyukainya. Kami sudah memiliki begitu banyak pertandingan untuk dimainkan setiap tahun, begitu banyak minggu yang sulit, tidak hanya pertandingan karena kami memiliki banyak pekan untuk persiapan baik untuk musim ini atau turnamen besar," kata pemain internasional Polandia berusia 33 tahun itu.
"Jika mau menawarkan sesuatu yang sedikit berbeda, yang merusak rutinitas, maka tetap perlu adanya masa istirahat."
"Jika kita memiliki Piala Dunia setiap dua tahun, periode di mana pesepakbola dapat bermain di level tinggi akan berkurang."
"Itu tidak memungkinkan secara fisik dan psikologis. Jika Anda ingin terus lama berada di dunia sepakbola, Anda perlu waktu istirahat."
Lewandowski dianugerahi Maradona Award untuk pencetak gol terbaik dalam acara Globe Soccer Awards di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), selain juga memenangkan penghargaanTikTok Fans' Player of the Year.


