Ada sebuah kisah unik mengenai mendiang pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha yang memiliki kemurahan hati kala merekrut seorang pelayan restoran menjadi pemain profesional.
Beberapa bulan setelah kematian sang mantan bos besar The Foxes, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter di luar stadion klub pada 27 Oktober 2018, cerita yang melibatkan pelayan asal Italia, Davide Lorenzo muncul secara online.
Ternyata mantan pemain yang menjadi pelayan, Lorenzo sedang melayani Srivaddhanaprabha di sebuah restoran ketika orang Italia itu mengenalinya.
Lorenzo meminta untuk melayani kelompok pengusaha Thailand dan mereka berdua mulai mengobrol tentang sepakbola di restoran yang berada di Nice, Prancis.
Selama berbincang, Lorenzo mengatakan bahwa dirinya pernah bergabung dengan tim muda Juventus. Ia lalu dilepas oleh klub raksasa Serie A tersebut dan kemudian berjuang untuk menemukan klub permanen di Malta, Belgia dan Norwegia.
Lorenzo kemudian berusaha mengikuti trial di Amerika Serikat (AS) bersama dengan New York Red Bulls dan New York Cosmos tapi visa turisnya kedaluwarsa dan terpaksa kembali ke Eropa.
Karena kesulitan mendapatkan klub baru, ia lantas pindah ke Prancis untuk tinggal di dekat pacarnya.
Lorenzo menjadi pelayan restoran saat mimpinya untuk kembali menjadi pemain mulai memudar, namun pada saat itulah hal yang tak disangkanya datang. Vichai bertanya kepada Lorenzo apakah ia tertarik bermain di Thailand atau Belgia, di mana klub afiliasi Leicester berada.
Vichai segera mengatur agar pemain berusia 25 tahun itu menjalani di klubnya sehingga pelatih bisa menilainya secara langsung. Lorenzo tertarik, tapi kondisi fisiknya belum sempurna sehingga hanya menjalani latihan bersama Leicester.
Ia berhenti dari pekerjaannya sebagai pelayan sesudah kemudian mendapatkan kontrak penuh berjangka pendek dari klub Liga Primer Inggris tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Italia Tuttomercato, Lorenzo merasa kisah yang dialaminya waktu itu ibarat sebuah mimpi yang menjadi nyata.
"Saya senang telah mencapai target yang telah saya kejar begitu lama. Saya tahu kontrak itu adalah konsekuensi dari perubahan yang saya buat di dalam dan di luar lapangan," katanya kala itu.
"Saya telah belajar banyak dari kesalahan sebelumnya, sekarang saya hanya ingin berlatih keras setiap hari dan melihat ke mana saya harus pergi."
"[Claude] Puel [manajer Leicester saat itu] mengatakan kepada saya untuk terus bekerja keras karena mereka telah melihat tekad dan kualitas saya - sekarang saya harus kembali bugar."
"Ini adalah mimpi, sungguh, berlatih dengan Adrien Silva dan Nampalys Mendy. Luar biasa."
"Satu bulan yang lalu saya berpikir akan berjuang sekuat tenaga untuk kembali ke Italia dan bermain di Serie C. Tapi saya tidak pernah berhenti percaya pada diri sendiri dan sekarang saya memiliki kesempatan kedua."
Lorenzo menunjukkan kualitas menjanjikan selama beberapa bulan berlatih bersama Leicester, namun tidak cukup baginya untuk mendapatkan tambahan kontrak di King Power Stadium.
Pada 2019, ia menjadi salah satu dari sembilan pemain yang dilepas klub bersama dengan Shinji Okazaki dan Danny Simpson. Ia pergi meninggalkan Leicester tanpa sekali pun mendapat kesempatan melakoni debut resmi.


