Chelsea 1998 League Cup win - Dennis WiseGetty Images

Kisah Legenda Chelsea Dennis Wise - Anggota Crazy Gang Yang Kini Jadi Dirtek Garuda Select

Sebelum ada nama-nama Gareth Bale, Adam Lallana, Alex Oxlade-Chamberlain, Theo Walcott hingga Luke Shaw, akademi Southampton pernah memunculkan satu pemain yang menarik perhatian sepakbola Inggris.

Ya dia adalah Dennis Wise. Seorang gelandang enerjik yang membawa Wimbledon promosi dari divisi dua ke divisi satu dan menjuarai Piala FA 1988, dengan Wimbledon kala itu dijuluki sebagai Crazy Gang.

Wise sebenarnya digadang-gadang bakal menjadi salah satu pemain bintang di Soton, namun karena ia berselisih dengan pelatih The Saints kala itu, Lawrie McMenemy, ia akhirnya dilepas secara gratis ke Wimbledon pada 1985.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Kepindahan itu tampaknya tepat buat Wise, pasalnya ia langsung mendapat sorotan meski tampil di kasta ketiga liga Inggris.

Bahkan di musim debutnya, ia langsung membawa The Dons promosi ke divisi satu, dan pada tahun 1988 Wise membawa Wimbledon menjuarai Piala FA - mengalahkan Liverpool yang saat itu mendominasi sepakbola Inggris.

Meski posisi aslinya adalah gelandang, selama berseragam The Dons ia lebih sering dipasang sebagai pemain sayap oleh manajer-manajer yang menukangi Wimbledon.

Dan ia menjalankan tugasnya dengan sangat baik di posisi tersebut, sampai akhirnya Chelsea melihat bakat Wise.

The Blues akhirnya memboyong Wise pada musim panas 1990 dan memecahkan rekor transfer klub yakni £1,6 juta. Di laga debutnya bersama Chelsea, ia tampil apik dan membawa timnya menang dengan skor 2-1, di mana ia juga bermain dengan legenda klub Steve Clarke dan Craig Burley.

Gus Poyet Dennis Wise Jimmy Floyd Hasselbaink John TerryGetty Images

Wise mencetak 13 gol di musim debutnya, dan itu dinilai tidak memuaskan buat klub, yang akhirnya memutuskan untuk memboyong rekan Wise di Wimbledon Vinnie Jones.

Hal tersebut berbuah manis, Wise langsung menjadi pencetak gol terbanyak klub pada musim 1991/92 dengan 14 golnya.

Pada 1995, Wise sempat hampir dipenjara lantaran berkelahi dengan seorang sopir taksi di London, yang mengakibatkan ia dicopot dari jabatan kapten tim oleh manajer Glenn Hoddle.

Meski begitu, Wise tetap dicintai oleh pendukung Chelsea, apalagi ia mampu memberikan gelar Piala Winners kepada klub.

Piala Winners 1998, Chelsea menghadapi VfB Stuttgart di final. Wise bermain sebagai gelandang dan menjadi kreator satu-satunya gol di laga itu yang dicetak oleh Gianfranco Zola di babak kedua.

Selama 11 musim bersama Chelsea, pria berusia 55 tahun itu tampil dalam 404 pertandingan, mencetak 65 gol dan 34 assist, serta mempersembahkan lima gelar, yakni dua Piala FA, satu Piala Super UEFA, satu Piala Liga Inggris dan satu gelar Piala Winners.

Chelsea's greatest Dennis WiseGetty Images

Dengan kepemimpinan dan kualitas bermainnya, ia berhasil membawa The Blues menjadi salah satu klub yang disegani di Inggris, bahkan Eropa. Wise juga menjadi kapten paling sukses dalam sejarah klub, sebelum akhirnya dilewati oleh John Terry.

Setelah meninggalkan Chelsea pada 2001, Wise beberapa kali bergonta-ganti tim seperti Leicester City, Millwall, Southampton, Coventry hingga akhirnya gantung sepatu bersama Swindon Town pada 2006.

Di level internasional, Wise melakoni debutnya untuk timnas Inggris pada Mei 1991 saat melawan Turki di kualifikasi Euro, di mana ia langsung mencetak gol perdananya buat Three Lions.

Sejak saat itu Wise telah memiliki 22 caps bersama Inggris dengan dua gol, dan bermain di Euro 2000.

Pria kelahiran London itu langsung terjun di dunia kepelatihan, dengan ia menjadi pemain-manajer di Millwall di awal karier manajerialnya.

Wise kemudian menjadi manajer di Soton, Swindon Town dan Leeds United sebelum menjadi direktur sepakbola Newcastle United antara tahun 2008 dan 2009.

Sejak 2019, Wise dipercaya untuk menjadi direktur teknik Garuda Select, sebuah program pembinaan pesepakbola muda Indonesia hasil kerja sama Mola TV dan PSSI, di mana program tersebut telah memasuki musim keempatnya.

Para jebolan Garuda Select pada musim-musim sebelumnya juga telah menjadi andalan tim-tim di Indonesia serta ada juga yang berkarier di Eropa.

Pemain-pemain seperti Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, Ernando Ari, Mohammad Supriadi, Braif Fatari, Yudah Febrian, Fajar Fathur Rahman semuanya merupakan beberapa anak didik Wise selama di Garuda Select.

Iklan