Jean-Michael Seri Arnaud Souquet Nice Guingamp Ligue 1 29012017

Lebih Kreatif Dari Lionel Messi - Inilah Bintang Nice, Jean Michael Seri


PENYUSUN  TEGAR PARAMARTHAIkuti di twitter

Sejak Jean Michael Seri hengkang ke Prancis di musim panas 2015, pemain Pantai Gading itu menjelma menjadi salah satu gelandang paling dinamis di liga.

Dengan Nice bersaing merebut gelar juara Ligue 1 Prancis, sang pemain mendapatkan tanggung jawab besar. Absennya pemain kunci Alassane Plea dan Wylan Cyprien karena cedera lutut, membuat pemain berusia 25 tahun ini menembus skuat utama.

Dia mulai dikenal sebagai N'Golo Kante-nya Nice, yang hengkang dari Ligue 1 ke Inggris tepat saat Seri datang dari 
Pacos de Ferreira. Dan seperti Kante, Seri mungkin menjadi salah satu berlian terbaik yang terpendam di liga.

Bagaimanapun juga, keduanya sangat berbeda. Seri memiliki banyak tenaga dan mempunyai postur yang mirip dengan pemain asal Prancis itu - meski sedikit lebih pendek - tetapi dia lebih bermain menyerang dan memiliki jangkauan umpan lebih luas.

Lucien Favre mungkin menginginkan pemainnya sangat istimewa dalam bertahan tetapi itu tidak membuat insting menyerangnya pudar.

Dengan sembilan assist dari dirinya musim ini, hanya sedikit pemain dari liga top Eropa, seperti Neymar, Christian Eriksen dan Kevin De Bruyne, yang bisa dipandang lebih kreatif dari dirinya.

Jean-Michael Seri Arnaud Souquet Nice Guingamp Ligue 1 29012017

Seri menciptakan peluang lebih banyak musim ini daripada Lionel Messi, bahkan lebih banyak umpan kunci juga dari bintang asal Argentina itu.

"Ini ranking aneh karena Anda bergantung pada yang lain," ujarnya kepada L’Equipe. "Saya melihat untuk mengetahui di mana saya di Eropa."

Ini menjadi perjalanan yang cukup panjang sejak bermain usia dini di Pantai Gading, di mana ia memulai di Cyril Domoraud Center pada 1999, ketika berusia delapan tahun.

"Berlatih sepakbola di Afrika terasa spesial," ungkapnya kepada Le Point. "Pada level tertentu, kami bermain dengan kaki telanjang. Hasilnya, kami lebih banyak bersentuhan dengan bola dan kami memiliki dasar teknik bagus untuk kontrol. Ketika kami memakai sepatu, itu berarti kami telah mencapai level tertentu."

Tidak diragukan jika Seri tampak solid ketika menguasai bola, tetapi memandang pemain yang menjadi idolanya, itu sedikit mengejutkan.

"Saya terinspirasi oleh Marcelo Gallardo ketika dia bermain bersama Monaco pada awal 2000-an. Itulah julukan saya di Pantai Gading," ujarnya.

Claude Puel, yang saat ini menukangi Southampton, adalah sosok yang merekrut Seri hanya dengan  €2 juta, dan dia berbicara tentang kemampuan sang pemain untuk melakukan "umpan tersembunyi" - sesuatu yang terinspirasi oleh salah satu bintang sepakbola modern.

Claude Puel Nice Ligue 1Gettyimages

“Xavi melakukannya setiap saat untuk Barcelona dan saya berusaha menirunya. Ini trik yang saya latih keras dan berusaha saya kuasai," jelas Seri.

Dengan kualitasnya yang semakin terasah, membuat masa depannya dirumorkan dengan beberapa klub seperti Marseille, Borussia Dortmund hingga peluang reuni dengan Puel di Southampton. Tetapi itu tidak berarti dia akan hengkang, dan terutama tidak ke sebuah tempat dengan iklim yang dingin. 

"Saya memiliki kuku yang tumbuh ke dalam dan ketika cuaca dingin, saya membutuhkan perawatan khusus," ungkapnya. "Saya tidak melihat diri saya bermain dalam sebuah negara yang dingin. Saya bisa kesakitan dan sulit berlatih.

"Saya merasa nyaman di sini dan begitu juga keluarga saya. Saya tidak melihat alasan mengapa saya pergi. Klub sedang berkembang dan banyak hal positif, jadi mengapa hengkang?"

Bagaimanapun juga, dia dan juga Nice akan mendapatkan ujian berat di musim panas ketika klub-klub besar datang mengajukan penawaran...

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0