Lazar Markovic LiverpoolGetty

Lebih Jago 'Futsal' Ketimbang Lionel Messi, Mengapa Lazar Markovic Ampas Di Liverpool?

Lazar Markovic bakal mengamini betul bahwa rumput tetangga memang tak selalu lebih hijau.

Kini, berusia 27 tahun, ia kembali ke klub masa remajanya, Partizan Belgrade, di mana ia menjabat sebagai kapten dan didapuk sebagai salah satu penyerang bintang mereka.

Musim lalu, ia mencetak 12 gol dalam 27 penampilan Super Liga Serbia dan membawa Partizan memenangi 31 dari 38 laga dan mengemas 95 poin – yang ajaibnya, masih tak cukup untuk jadi juara karena musuh bebuyutan mereka, Red Star Belgrade, unggul 13 poin dan tidak terkalahkan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Di puncak kariernya, Markovic menjelma protagonis bagi klub masa kecilnya – sebuah impian bagi fans sepakbola mana pun. Ini, setidaknya untuk sekarang, adalah kisah dengan happy ending bagi seorang pemain yang kepindahannya ke Liverpool berubah menjadi mimpi buruk.

Memang, Markovic bisa dibilang sebagai salah satu transfer paling ambyar dalam sejarah Liverpool, padahal mereka tak jarang melakukan blunder di bursa transfer.

Bagaimana tidak, ia cuma mengemas 19 penampilan di Liga Primer Inggris dalam rentang waktu lima tahun, yang semuanya ia koleksi di musim debutnya karena empat musim sisanya ia melanglang buana dipinjamkan ke seluruh penjuru Eropa. Biaya £20 juta jadi terasa pemborosan yang membagongkan.

Namun, tak seperti berbagai pemain-pemain terlupakan yang Goal ulas tahun ini, Markovic bukan pemain sembarangan. Bahkan saat berlatih bersama skuad akademi dan dimainkan di tim U-23 Liverpool, ia dipuji oleh rekan-rekan satu timnya atas talentanya yang luar biasa.

"Lazar Markovic itu jenius di permainan lima lawan lima," ujar mantan kiper The Reds Adam Bogdan kepada Liverpool Echo, September 2019.

Perilakunya juga baik, ia tetap bekerja dengan profesional meski dipermalukan dengan disuruh latihan bersama skuad akademi.

Lazar Markovic Liverpool GFXGetty/Goal

"Saya harus bilang bahwa bekerja dengannya, rasanya brilian," ujar eks-pelatih U-23 Liverpool, Neil Critchley, soal Markovic. "Kami senang ia ada di sini dan ia baik kepada pemain-pemain muda. Ia rendah hati, menuruti apa yang diminta darinya, dan ia profesional."

Markovic, yang waktu itu baru 20 tahun, tiba di Anfield pada musim panas 2014, sebagai bagian dari pembelanjaan uang penjualan Luis Suarez ke Barcelona secara besar-besaran oleh Brendan Rodgers.

Beberapa dari mereka – Adam Lallana dan Divock Origi – bisa dibilang mencicipi sukses di Merseyside. Beberapa lainnya – Alberto Moreno dan Mario Balotelli – agak kurang beruntung.

Markovic didatangkan ke Liverpool setelah semusim di Benfica, di mana ia langsung menjuarai Liga Primeira Portugal dan mencapai final Liga Europa – meski ia absen saat dikalahkan Sevilla karena dikartu merah gara-gara bergelut di semi-final leg kedua.

Ia tiba di tanah Portugal dengan berbekal reputasi sebagai winger yang tajam bin lincah dari Serbia, dinobatkan ke dalam Tim Terbaik Super Liga setelah dua musim penuh buat Partizan.

Eks-manajer Chelsea, Avram Grant, yang melatih Markovic di Partizan, memujinya setinggi langit: "Saya bisa bilang selain [Cristiano] Ronaldo dan [Lionel] Messi, Markovic adalah salah satu talenta 19 tahun terbaik yang pernah saya saksikan."

"Rasanya bermain dengan anak ini selama enam bulan luar biasa. Potensinya sangat masif, jika ia mengubah sikapnya di latihan ia bisa menjadi salah satu pemain terbaik Eropa di posisinya."

"Ia masih muda, akan dewasa, dan saat itu tiba, tak akan ada yang mampu menghentikannya."

Lazar Markovic Avram Grant GFXGetty/Goal

Malang bagi Markovic, Rodgers mengandalkan skema 3-4-3 sepanjang 2014/15 dan, meski pria Serbia itu mengemas 34 penampilan di musim itu, ia cuma jadi wing-back.

"Hubungan saya dengan [Rodgers] tidak baik," aku Markovic. "Saya bermain di berbagai posisi, kecuali posisi saya sendiri."

Markovic – terlepas segala pencapaiannya saat latihan – juga mudah kebakaran jenggot saat bertanding. Ia diusir pada Desember 2014 dalam laga hidup mati Liga Champions Eropa versus Basel, 15 menit setelah dimasukkan sebagai pemain pengganti karena mengeplak pemain lawan.

Liverpool berakhir imbang, tersingkir dari UCL di putaran grup, dan setelah itu Markovic selalu ditandai. Start terakhirnya bagi Liverpool hadir saat kalah di semi-final Piala FA pada Mei 2015. Ia ditarik saat turun minum.

Setelah itu, perjalanan keliling Eropanya sebagai pemain pinjaman dimulai. Ia membela Fenerbahce, Sporting CP, Hull Ciy, hingga Anderlecht, dan Liverpool tak bisa mendapatkan peminat untuk menebus bahkan sebagian kecil biaya yang sebelumnya mereka gelontorkan – atau bahkan gaji Markovic yang mencapai £50.000 per pekan.

Akhirnya, Markovic cabut permanen pada Januari 2019 sebelum akhir kontraknya. Ke mana? Fulham. Tetapi ia cuma mengemas 45 menit Liga Primer pada musim 2018/19, saat dikalahakan West Ham United 3-1.

Markovic baru benar-benar meninggalkan sepakbola Inggris pada musim panas 2019, setelah Fulham degradasi, dan kembali ke Partizan di mana ia bisa menjadi protagonis.

Memang, rumput tetangga tak selalu lebih hijau.

Iklan