Achraf Hakimi Kylian Mbappe 2022 World Cup GFXGetty

Sobat Karib Kylian Mbappe Achraf Hakimi Tegaskan Status Sebagai Bek Kanan Terbaik Di Dunia Dengan Menjadi Pemeran Utama Maroko

Tidak diragukan lagi itu adalah penalti paling penting dalam sejarah sepakbola Maroko. Ketegangan tak tertahankan, setidaknya untuk masyarakat mereka.

Achraf Hakimi sama sekali tidak terganggu. Dia dengan tenang melangkah untuk melakukan tendangan penalti keempat Maroko dalama du penalti di babak 16 besar melawan Spanyol, dan melakukan Panenka untuk mengamankan tempat negaranya d perempaf-final Piala Dunia.

Setelah itu, Hakimi kembali menggila. Meski tak mencetak gol atau assist di perempat-final melawan Portugal, eksploitasinya di sisi kanan benar-benar merepotkan pertahanan A Selecao.

Kombinasinya dengan Hakim Ziyech benar-benar tak tertahankan. Kecepatan, akselerasi dan kekuatannya mampu membuat sisi kiri Portugal kewalahan. Namun, tak hanya penyerangannya saja, dari sisi bertahan, Hakimi juga mampu meredam serangan Cristiano Ronaldo dkk di areanya dan memaksa mereka untuk lebih sering menusuk dari sisi yang lainnya.

Kembali lagi soal penalti, yang cukup mengejutkan. Dan tidak hanya dalam konteks permainan. Kita berbicara tentang seorang pemain yang pernah diklaim oleh Antonio Conte bahkan lebih buruk dalam mengambil penalti daripada dia

"Saya melihatnya di akhir latihan ketika ia berhenti untuk melakukan adu penalti dengan yang lain," mantan pelatih Inter itu menjelaskan kepada wartawan. "Dan saya pikir jika kami tiba di akhir suatu turnamen, semua orang harus gagal sebelum Hakimi diizinkan mengambil penalti!"

Tentu saja, Conte mencintai Hakimi sebagai pemain. Dia selalu begitu. Ahli taktik asal Italia tersebut berusaha keras untuk meyakinkan bek Maroko kelahiran Madrid itu untuk bergabung dengannya di Inter pada tahun 2020.

Conte tahu betul bahwa Hakimi akan unggul sebagai bek sayap dalam formasi 3-5-2-nya. Dan dia benar. Hakimi mengamuk selama satu-satunya musimnya di Seria A (hingga saat ini!).

Nah, saat Inter terpaksa menjual Hakimi ke Paris Saint-Germain tahun lalu, Conte merasa muak. Transfer tersebut berperan dalam keputusannya untuk berhenti sebagai pelatih. Salah satu pemain kuncinya dalam meraih gelar telah disingkirkan dan ia tahu lebih banyak kemungkinan.

Achraf Hakimi Inter 2020-21 GFXGetty

PSG membayar €60 juta untuk Hakimi. Biaya yang cukup besar bagi seorang bek, tapi semua orang tahu itu sangat murah. Memang, berapa nilai Hakimi sekarang setelah kepahlawanannya di Piala Dunia?

Ini bukan hanya tentang penalti, meskipun itu lebih jelas menarik perhatian Hakimi daripada yang lain. Paling tidak karena Kylian Mbappe, yang dengan cepat memberikan apresiasi kepada rekan satu timnya di PSG dan sahabatnya di Parc des Princes tersebut.

Menjelang semi-final, penyerang Prancis tersebut adalah pemain terbaik di turnamen sejauh ini. Namun, Hakimi bisa dibilang sebagai bek terbaik. Dia benar-benar bagian penting dari perjalanan kejutan Maroko ke empat besar, membuktikan dirinya sebagai bek kanan paling cemerlang di Qatar.

Sudah lama diketahui bahwa ia bisa menyerang. Dia selalu mendapat banyak perhatian untuk akselerasinya ke area musuh. Bahkan Ronaldo Nazario yang melegenda pernah berfantasi bermain bersama Hakimi.

"Terkadang saya berpikir. 'Ronnie, bayangkan Anda dan dia'," ungkap legenda Brasil itu kepada Gazzetta dello Sport. "Kami akan bermain dengan kecepatan yang luar biasa!"

Mengingat kecepatan Hakimi, tidak mengherankan bahwa ia membuat lebih banyak line breaks (60) atau bahkan melakukan banyak operan sukses (151) daripada rekan satu timnya di Maroko. Namun, banyak atribut pertahanannya sekarang juga terlihat jelas.

Achraf Hakimi Morocco Spain 2022 World Cup GFXGetty

Tidak ada pemain yang membuat tekel (19) atau memenangkan lebih banyak tekel (13) di Piala Dunia 2022.

Tentu saja, Maroko bukanlah tim individual. Pencapaian mereka adalah kemenangan sejati kolektif. Lihat saja cara Ziyech tidak menawarkan percikan kreatif, tapi juga berlari mencari ruang untuk rekan satu timnya.

Begitu banyak pujian untuk itu yang harus diberikan kepada Walid Reragui. Dia tidak hanya meyakinkan Ziyech untuk kembali memperkuat timnas setelah memutuskan pensiun internasional. Meski baru mengambil alih pada Agustus, dia juga berhasil membentuk salah satu unit pertahanan paling tangguh di dunia sepakbola. Maroko hanya kebobolan sekali sejauh ini, dan bahkan itu adalah gol bunuh diri.

Mereka mengungguli Kroasia, Belgia, Spanyol dan Portugal, jadi Prancis jelas harus mewaspadai mereka.

Memang, apa yang menonjol tentang permainan Maroko hingga saat ini adalah kepercayaan diri dan komitmen mereka yang mengesankan. Hakimi bisa dibilang memperkuat kepercayaan diri itu. Tapi dia bukan satu-satunya.

Beberapa pemain mereka hampir tidak bisa berjalan di akhir pertandingan melawan Spanyol. Sofyan Amrabat bangun jam 3 pagi pada pertandingan itu, bekerja dengan tim fisio dalam upaya putus asa untuk membuktikan kebugarannya. Dia juga mengambil suntikan penghilang rasa sakit untuk bermain.

"Saya sangat emosional," aku Amrabat. "Ada pertanyaan besar apakah saya bisa memainkan pertandingan ini, tapi saya tidak bisa meninggalkan orang-orang dan negara saya."

Dan itu terbukti bagi Amrabat. Penampilannya di jantung lini tengah Maroko mampu membuat Portugal gigit jari untuk bisa melewatinya.

Morocco Spain 2022 World Cup GFXGetty

Pertanyaan besar sekarang, tentu saja, apakah mereka bisa meniadakan ancaman yang ditimbulkan Prancis. Les Bleus jelas memiliki lebih banyak variasi dan opsi serangan daripada Portugal. Mereka adalah juara bertahan Piala Dunia.

Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Olivier Giroud dan Ousmane Dembele siap untuk membombardir pertahanan Maroko.

Hakimi jelas akan menjadi kunci lagi -- apalagi ia akan berhadapan satu lawan satu dengan sahabatnya, Mbappe. Setidaknya, kelelahan seharusnya tidak menjadi faktor baginya. Seperti yang pernah dikatakan mantan bek Arsenal Bacary Sagna kepada GOAL: "Hakimi tidak pernah lelah. Dia selalu maju."

Dia mungkin tidak mendapatkan banyak peluang untuk melawan Prancis, tentu saja. Dia harus khawatir dengan Mbappe yang akan bebas 'berkeliaran' serta akselerasi Theo Hernandez.

Namun, seperti yang ia buktikan di Qatar, dia menjadi bek kanan yang lengkap. Seperti yang dia katakan sendiri, dia menjadi bek tengah yang jauh lebih baik berkat Conte. Dan Hakimi bahkan bisa mengambil penalti juga.

Iklan
0