Beberapa tahun belakangan, para penggemar sepakbola pasti akan teringat oleh foto perubahan otot gelandang Bayern Munich Leon Goretzka, Alphonso Davies atau Robert Lewandowski.
Bahkan playmaker Barcelona yang dipinjam oleh Aston Villa Philippe Coutinho juga mendapat sorotan, ketika dia sempat berseragam Bayern selama musim 2019/20.
Pasalnya massa otot mereka tampak semakin 'mantap' seiring berjalannya waktu.
Tetapi apakah rahasia di balik kekarnya otot para pemain Bayern? Berikut Goal berikan ulasan lengkapnya...
Memang, dari banyaknya pemain Die Roten, perubahan bentuk tubuh yang paling mencolok adalah Goretzka. Dia cukup ramping saat masih membela Schalke tetapi setelah pindah ke Allianz Arena massa ototnya perlahan semakin besar.
Pemain internasional Jerman tersebut mengungkapkan bahwa dirinya mengikuti program latihan khusus yang memang disiapkan oleh klub untuk meningkatkan massa otot selama lockdown karena pandemi Covid-19.
"Bagi saya, lockdown adalah krisis dan peluang," ungkap Goretzka dalam sebuah wawancara dengan Bild.
"Krisis karena Anda melewatkan pertandingan sepakbola dan latihan harian dengan tim, tetapi juga kesempatan untuk mendapatkan massa otot dengan koordinasi dari fisioterapis."
"Dalam beberapa momen di pertandingan, penting bagi pemain untuk bugar secara fisik dan mental. Berat badan saya membantu saya dalam melakukan tekel, membuat saya sedikit lebih gesit dan kuat."
"Tidak hanya di lapangan dalam satu lawan satu, tetapi juga dalam duel udara."
Selain Goretzka, bomber Bayern Robert Lewandowski juga menunjukkan peningkatan massa otot yang cukup signifikan.
Dan bentuk tubuhnya sekarang membuatnya sebagai salah satu striker paling mematikan di dunia, dengan dia musim ini telah mencetak 31 gol dalam 26 penampilannya untuk Bayern di berbagai ajang.
Kekuatan tubuh yang dimiliki Lewa sangat membantunya dalam duel dengan bek-bek lawan, apalagi dia dibekali dengan kelincahan dan kelenturan tubuh yang membuatnya selalu memenangkan bola-bola udara dan saat beradu kecepatan dengan musuhnya.
Kondisi tubuh yang dimiliki oleh Lewandowski pun mendapatkan pujian dari mantan manajer Bayern yang sekarang menukangi Manchester City Pep Guardiola.
"Dia [Lewandowski] adalah pemain paling profesional yang pernah saya temui," kata Guardiola pada 2016 silam kepada AS.
"Di kepalanya, dia memikirkan makanan, tidur dan latihan yang tepat: 24 jam sehari. Dia selalu ada, tidak pernah cedera, karena dia fokus pada hal-hal itu."
"Dia selalu tahu apa yang penting, untuk berada dalam kondisi terbaik."
Program latihan yang diterapkan Bayern tampaknya telah terbukti berhasil, bahkan pemain pinjaman seperti Coutinho, yang hanya semusim di Jerman, massa ototnya juga terlihat meningkat.
Die Roten kembali mendapatkan perhatian setelah Alphonso Davies mengunggah foto di Instagram pribadinya.
Pada Juli tahun lalu, Davies mengalami cedera ligamen engkel dan membuatnya batal mewakiliki Kanada di Piala Emas CONCACAF.
Dan sejak saat itu, selama perawatan dirinya juga melakukan latihan untuk meningkatkan massa ototnya.
Dalam foto tersebut, dia tampak terliaht semakin kekar dari tahun lalu. Sebagai seorang bek, tubuh kekar dan kuat sangat dibutuhkan oleh Davies untuk bisa menghentikan pergerakan lawan.
Dalam melakukan duel, mengamankan bola dari lawan dan menutup badan, Davies jelas memerlukan bentuk tubuh yang kekar dan kuat.
Musim ini dia telah tampil sebanyak 23 pertandingan di semua kompetisi, tetapi sekarang dia masih harus absen karena positif Covid-19.
Kekuatan dan massa otot sangat penting bagi pesepakbola, bahkan pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong juga mengungkapkan hal tersebut.
"Angkat beban sangat penting. Main bola pasti keras dan mengandalkan badan, kalau badan kalah, pasti kita tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik kita," ungkap Tae-yong dalam saluran YouTube Deddy Corbuzier.
Dan ucapan STY terbukti benar, dengan klub-klub elite Eropa juga fokus untuk melatih kekuatan serta otot para pemainnya.


