Nice mampu bersaing untuk memperebutkan tiket Liga Europa musim depan karena andil yang sangat besar dari satu orang: Youcef Atal.
Pada pertandingan akhir pekan lalu melawan Guingamp, pemain asal Aljazair itu diminta oleh pelatih Patrick Vieira bermain sebagai sayap kiri. Bagi kebanyakan bek kanan, ini merupakan tugas yang sangat berat, namun sosok 22 tahun tersebut merespons dengan luar biasa.
Sembilan menit laga berjalan, ia mencetak gol pembuka, melepas voli istimewa memanfaatkan umpan silang dari Adrien Tameze. Sebuah gol yang bahkan membuat striker terpana.
Pada pertengahan paruh kedua, ia kembali membobol gawang lawan. Kali ini gol yang sangat berbeda dengan memamerkan insting ala striker, ia menerobos pertahanan lawan dari tengah dan melakukan sontekan ringan untuk memasukkan bola.
GoalLima menit kemudian, hat-trick, yang pertama dicetak oleh pemain Aljazair di kasta tertinggi sepakbola Prancis sejak 1985, dengan sontekan jarak dekat.
Nice meraih kemenangan 3-0 dan 'winger kiri dadakan', yang sekarang menjadi topskor klub dengan enam gol, mendapat banyak apresiasi.
"Saya tidak pernah merasa seperti ini dalam hidup saya," ujarnya usai laga, yang merasa tidak percaya tampil heroik. "Setiap kali Anda mencetak gol, Anda memiliki keinginan untuk mencetak lagi.
"Yang kedua? Ketika Anda melakukan hal seoerti itu, Anda melewati satu demi satu pemain lawan, Anda ingin terus melakukannya dan mencetak gol."
Bukan kebetulan setelah performa gemilang itu peminat dari klub raksasa Eropa datang, dengan Chelsea, Tottenham Hotspur, Bayern Munich dan Atletico Madrid dikaitkan dengan masa depan pemain yang direkrut dari klub Belgia Kortrijk musim panas lalu dengan banderol hanya €3 juta.
Sekarang ia dikabarkan memiliki nilai lebih dari sepuluh kali lipat.
Sudah tidak diragukan lagi ia menjadi salah satu pemain yang meroket di Ligue 1 Prancis musim ini, dengan dinominasikan untuk Marc Vivien Foe Prize, yang dianugerahkan kepada pemain terbaik Afrika di liga. Dengan Nicolas Pepe dan Ismaila Sarr dalam bursa persaingan, cukup sulit bagi Atal untuk menjadi pemenang, namun bagaimanapun juga itu tetap menjadi pengakuan atas musimnya yang brilian.
Bagi Atal, berada di Nice menjadi sesuatu yang tidak disengaja. Serge Recordier, pemantau bakat yang melihatnya di Kortrijk, pergi menyaksikan pertandingan klub melawan Mouscron untuk mengamati striker Nigeria Taiwo Awoniyi. Bagaimanapun juga, dia malah terkesima dengan penampilan sang bek kanan, yang tidak pernah lelah menyisir lapangan dan tidak canggung melakukan dribel, ia melihatnya sebagai sosok yang pas untuk bermain dalam skema tiga bek.
"Youce bermain seperti dia berdarah sepakbola," ujar kapten Nice Dante pada September silam. "Saya melihat dari sesi latihan pertama bahwa dia memiliki sesuatu, dia mempunyai sepakbola dalam nadinya."
Vieira mengungkapkan kecemasannya bahwa sang pemain masih harus membenahi taktik dan cara bertahannya pada awal musim, tetapi ia merasa senang dengan perkembangannya.
Getty ImagesPekan lalu, mantan gelandang Arsenal itu mengatakan: "Dia berkembang karena dia bekerja sangat keras. Gol-golnya memperlihatkan agresivitas dia untuk masuk ke dalam area bagus untuk mencetak gol. DIa memiliki semangat tinggi dan kerja kerasnya telah terbayar.”
Pertahanan Nice menjadi kekuatan klub musim ini - hanya Lille yang kemasukan gol lebih sedikit di Ligue 1 - tetapi tanpa banyak opsi di lini depan, Atal menjadi senjata mematikan, baik ketika bermain dari dalam atau saat dipasang sebagai pemain sayap.
"Dia pemain yang mendebarkan," ujar pelatih Guingamp Jocelyn Gourvennec, yang menyaksikan Atal membukukan hat-trick ke gawang timnya. "Dia jadi percaya diri setelah gol pertama dan dia sangat sulit untuk diredam."
Dengan atribut bertahannya semakin meningkat, sang pemain bersikeras bahwa masa depannya tetap sebagai bek sayap, di mana ia kemungkinan diposisikan saat menghadapi Nantes pada laga berikutnya menyusul sanksi larangan bermain untuk Patrick Burner.
"Saya lebih memilih bermain sebagai bek kanan," ujarnya usai hat-trick.
Tetapi apakah ia akan bermain di Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol atau Bundesliga Jerman musim depan? Tidak jika Nice mampu meyakinkan sang pemain.
"Dia tidak akan hengkang musim depan," tegas direktur teknik Gilles Grimandi, eks pemain The Gunners lain, pada bulan lalu.
Pernyataan itu didukung oleh Vieira, tetapi dengan klub-klub raksasa Eropa mulai mengincar, Nice diyakini akan sangat kesulitan mempertahankan bintang Aljazair mereka.
