Winger Bordeaux Francois Kamano menikmati tahun impresif di Ligue 1 Prancis, di mana ia mencetak 15 gol, termasuk delapan gol musim ini.
Memang, dia memiliki peran krusial dalam keberhasilan klub lolos ke Liga Europa musim ini, bahkan bisa dibilang melebihi Malcom - yang sekarang di Barcelona - saat keduanya membawa klub melesat di bawah asuhan Gus Poyet, yang sebelumnya memainkan Kamano sebagai pemain cadangan.
Performa tersebut hanya berakselerasi di awal pekan musim ini, dengan Eric Bedouet, juru bicara staf pelatih, memuji kualitas dan konsistensi pemain berusia 22 tahun itu.
Getty Images"Dia berada di awan sekarang," ujarnya pada Oktober silam. "Kami telah melihatnya bermain impresif seperti ini sebelumnya, tetapi sekarang dia melakukannya dengan konsisten. Dia mengambil langkah maju dalam karirnya. Tidak mudah bermain seperti itu dalam jangka panjang."
Rahasia sukses? Memperbarui kepercayaan diri pada kemampuannya sendiri dan determinasi untuk sukses.
"Ini waktunya untuk berkembang," ujarnya kepada L'Equipe pada Agustus, menjelaskan untuk mencapai level terbaik, dia tidak boleh terlalu fokus pada detil taktik.
"Jika saya diberitahu untuk melakukan sesuatu, saya mendengarkan, tetapi pada beberapa titik, tergantung pada saya untuk merasakan pertandingan. Tahun lalu, karena saya diberitahu: 'Segera setelah Anda mendapat bola, Anda harus melakukan ini,' Saya sedikit kehilangan jalan saya.
"Kami harus berhenti percaya bahwa sepakbola adalah ilmu pasti, bahwa 1+1=2. Di atas lapangan, itu tergantung saya. Saya yang bermain.
"Sekarang, saya memercayai insting saya."
Sudah cukup banyak cuplikan pemain kelahiran Conakry tersebut sejauh musim ini, tetapi mungkin contoh terbaik dari apa yang bisa ia lakukan adalah saat menghadapi Guingamp, di mana ia mencetak gol yang begitu menonjolkan kemampuannya.
Dia datang pada waktu tepat untuk mendukung penyerang dalam serangan balik cepat, menusuk dari sisi kiri dengan kaki kanan terbaiknya, melewati tiga bek, dan kemudian melepas tembakan keras yang menghujam gawang lawan.
"Dia memiliki kebiasaan mencetak gol seperti itu," ujar Bedouet usai pertandingan. "Dia memiliki kualitas, yang kami tahu dan dia juga tahu. Ketika dia melakukan hal seperti itu, saat dia bisa menaklukkan kiper seperti itu, sungguh luar biasa."
Tidak mengejutkan klub-klub besar Eropa mulai menyadari kehadirannya di atas lapangan hijau, terlebih lagi ia impresif sepanjang tahun.
Atletico Madrid dikabarkan tertarik mendatangkan jasa sang winger, yang memiliki statistik cukup sebanding dengan Malcom, pemain yang hengkang ke Barcelona pada musim panas dengan banderol €41 juta.
Pemain Brasil itu mencetak tujuh gol saat jeda musim dingin sebelumnya, jumlah yang sudah dilewati oleh Kamano, meski ia masih tertinggal 4-0 dalam hal assist.
Awalnya, dia menjalani awal yang lambat di klub setelah datang dari Bastia pada usia 20 tahun, dengan sebelumnya sempat menjalani trial bersama Villarreal dan Rennes. Pada 18 bulan pertama, dia hanya mencetak tujuh gol liga, terbebani dengan status 'Thierry Henry berikutnya'.
"Itu menyenangkan untuk didengar karena dia pahlawan saya," ujar Kamano kepada beIN Sports pada 2017. "Saya terbiasa menyaksikan dia di TV ketika saya berada di Guinea, jadi dibandingkan dengan dia sungguh luar biasa, terutama pada usia muda, ketika masih ada ruang untuk berkembang."
Mantan pelatihnya, Jocelyn Gourvennec, bagaimanapun juga, meyakini perbandingan seperti itu kurang tepat.
"Henry memiliki gaya berbeda. Francois lebih condong ke pemain yang mengandalkan kekuatan, tetapi dia bisa melewati pemain seperti Henry dahulu," ujarnya.
GoalDengan kontraknya habis pada 2020, pemilik baru Bordeaux harus segera membuat keputusan besar terkait masa depan salah satu aset terbaiknya. Niat mereka, jelas, tidak ingin sang pemain pergi.
"Jika seorang pemain datang pada kami dengan tawaran istimewa, mengatakan ini kesempatan bagus bagi dia dan bagus bagi Bordeaux, kita akan berbicara," ujar Hugo Varela, yang menangani bidang keolahragaan klub, kepada 20Minutes. "Niat kami selalu mempertahankan pemain terbaik, tetapi kami juga memahami bahwa kami tidak bisa mempertahankan mereka jika mereka tidak ingin bertahan.
"Kami menyukai dia dan dia masih muda. Kami ingin tahu apa yang dia inginkan."
Jika Bordeaux bisa mengamankan bintang muda ini dengan kontrak jangka panjang, maka itu bisa menjadi salah satu keputusan terbaik dalam sejarah klub.
