Delegasi FIFA sudah berada di Jakarta sejak awal pekan ini, dan melakukan berbagai pertemuan dengan federasi, hingga pemerintah.
Mereka siap memberi pendampingan pada kompetisi Indonesia, yang dijanjikan akan segera digulirkan kembali usai tragedi 1 Oktober lalu.
Sebagaimana diketahui, sepakbola Indonesia mendapat sorotan dunia setelah ratusan nyawa jadi korban pada tragedi nahas di Stadion Kanjuruhan.
Kini keamanan menjadi aspek nomor satu yang dikedepankan oleh semua, supaya kejadian seperti itu tidak lagi terulang di masa mendatang.
Niko Nhouvannasak (FIFA Development Project Coordinator), Chen Jun (Head of Security and Safety), dan Serge Dumortier (Stadium Consultant FIFA) diutus oleh FIFA untuk mengawal.
AFC juga turut ambil bagian, dengan mengutus Shin Man-gil (Deputy General Secretary), Ravi Kumar (Communication Director), Brian Johnson (Head of Safety and Security), serta Dato Dell Akbar (Deputy Chairperson Safety Security Task Force).
"Kami saat ini berada di sini bersama AFC dan PSSI untuk memastikan dukungan agar hal seperti ini tak terjadi lagi di masa depan. Jadi yang kami lakukan saat ini adalah mengumpulkan semua informasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Niko.
"Berdasarkan informasi itu kami melakukan pertemuan-pertemuan untuk menghasilkan rencana aksi dengan timeline yang konkret untuk memastikan liga akan kembali dan Piala Dunia U-20 akan berjalan aman. Itu prioritas tertinggi kami di sini."
Niko memastikan, bahwa semua pihak bakal bekerja sama. PSSI, FIFA, AFC, hingga pemerintah akan berupaya memberikan yang terbaik. "Agar semua pihak di Indonesia bisa menikmati sepak bola dengan cara terbaik," tukasnya.
PSSI bersyukur bahwa FIFA dan AFC membantu Indonesia di kondisi seperti ini, dan tidak memberikan sanksi yang bisa berdampak ke banyak pelaku sepakbola Indonesia, utamanya status tuan rumah Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023.
"Terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah melakukan lobi dan komunikasi dengan FIFA. Peran Erick Thohir yang berkomunikasi lancar dan baik dengan FIFA membuat Indonesia tak terkena sanksi. FIFA bahkan akan membentuk tim agar sepakbola nasional kita jadi lebih baik," ujar anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani.


