Sriwijaya FCAurelius Balakosa

Kompetisi Ditunda, Sriwijaya FC: Makin Tidak Jelas

Liga 1 dan Liga 2 tak mendapat izin dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk bisa kembali diputar pada Oktober mendatang. Alasannya, kondisi pandemi virus corona di Indonesia masih belum bisa terkendali.

Polri tidak bisa memberikan izin kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar kompetisi lantaran kegiatan yang melibatkan banyak orang sedang dilarang, dengan kekhawatiran klaster baru virus corona.

Padahal, PSSI dan LIB sudah merancang untuk mengadakan kompetisi dengan protokol kesehatan yang ketat, seperti pemeriksaan rutin kepada seluruh pihak yang terlibat, sampai pengosongan stadion dari suporter.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Rencana baru PSSI untuk memutar kompetisi pada November mendatang juga ditanggapi dingin oleh banyak klub, dari Liga 1 dan 2. Lantaran, tidak ada kepastian bahwa pandemi virus corona sudah terkendali bulan tersebut.

Sriwijaya FC sebagai salah satu tim peserta Liga 2 merasa kondisi saat ini sangat tidak jelas. Mereka sudah mempersiapkan segala hal untuk berkompetisi kembali, seperti akomodasi, hingga perekrutan pemain baru.

"Penundaan Liga Indonesia selama satu bulan membuat permasalahan semakin tidak jelas. Jika permasalahan bulan depan masih sama soal Covid-19, kapan lagi mulai tandingnya?" ungkap Hendri Zainuddin, manajer Sriwijaya, via Instagram resmi klub.

PSMS Medan - Sriwijaya FCDoni Ahmad

Pengumuman soal penundaan kompetisi cukup membuat manajemen Laskar Wong Kito kaget. Kini, Sriwijaya hanya bisa berharap adanya ketegasan dan kepastian yang diberikan oleh PSSI dan LIB soal bagaimana kepastian liga ke depannya.

"Menanggapi kompetisi ditunda ini, kami syok mendengarnya. Untuk itulah kepada PSSI, kami berharap agar ada kepastian kompetisi akan digelar atau tidak. Khawatirnya pada November, kompetisi tidak bisa lagi," tandas Hendri.

Sriwijaya semestinya sudah terbang ke Medan pada 15 Oktober, untuk melakukan persiapan di sana. Sriwijaya memang tergabung di Grup D yang dilaksanakan di Medan, dengan PSMS Medan sebagai tuan rumah.

Grup tersebut dinilai sebagai grup neraka karena dihuni tim-tim penuh ambisi seperti PSMS yang sudah banyak merekrut pemain, Sulut United, Semen Padang, Persijap Jepara, dan tim promosi Persekat Tegal.

Iklan