Carlo Ancelotti telah menjalani semua yang ada di El Clasico dalam karir kepelatihannya di Real Madrid sampai saat ini. Setiap pertemuan itu sarat dengan emosi dan drama. Bahkan duel El Clasico yang melibatkan Ancelotti tidak pernah berakhir imbang.
Tampaknya pertemuan berikutnya tidak akan menjadi pengecualian jika dia masih menangani Los Blancos, mengingat dalam beberapa pekan terakhir namanya dikaitkan dengan kursi pelatih Brasil.
Rekor Ancelotti di El Clasico: pertandingan, kemenangan, dan kekalahan
| Pertandingan | 13 |
| Menang | 6 |
| Imbang | 0 |
| Kalah | 7 |
| Gol memasukkan | 24 |
| Gol kemasukan | 24 |
Rekor di kompetisi resmi
Ancelotti mengawali pengalamannya di El Clasio ketika ditunjuk sebagai pelatih pada musim 2013/14, namun dengan hasil yang mengecewakan. Pada era pertamanya di bangku cadangan Merengues tersebut, Ancelotti hanya mendapatkan dua kemenangan, serta menelan tiga kekalahan.
Ancelotti kembali ke Madrid pada musim 2021/22. Pria berusia 63 tahun tersebut mengawalinya dengan hasil positif, karena Madrid mendulang dua kemenangan, serta satu kekalahan.
Musim 2022/23 menjadi yang menarik, karena duel El Clasico berlangsung hingga lima kali. Itu menjadi jumlah terbanyak yang dirasakan Ancelotti dalam satu musim bersama Madrid.
Ancelotti mengawali dan menutupnya dengan kemenangan. Namun di antara dua laga itu, Madrid menelan tiga kekalahan. Secara keseluruhan, Ancelotti memperoleh masing-masing empat kemenangan dan kekalahan dalam periode keduanya di klub ibu kota Spanyol tersebut.
Josep Lago / AFPMomen berkesan
Jika ada momen yang mungkin tak bisa dilupakan Ancelotti, itu ada di final Copa del Rey 2013/14. Madrid sempat unggul melalui gol Angel Di Maria ketika laga memasuki menit ke-11. Namun Marc Bartra mampu menyamakan kedudukan di menit ke-68.
Gareth Bale pun tampil sebagai pahlawan. Menusuk dari sisi kiri untuk memperdayai Bartra, Bale selanjutnya menaklukkan Jose Manuel Pinto, sehingga Madrid mendulang kemenangan 2-1. Itu memberikan Ancelotti gelar pertamanya bersama Madrid.
Sayangnya, keberhasilan itu tidak diikuti di liga. Los Blancos harus mengakhiri musim di peringkat ketiga di bawah Atletico Madrid dan Barcelona.
Getty ImagesPerpisahan menyakitkan
Musim 2014/15 menjdi akhir kebersamaan Ancelotti dengan Madrid, karena sang pelatih memilih melanjutkan karir di Bayern Munich. Hanya saja, perpisahan itu sangat menyakitkan.
Madrid sempat meraih 22 kemenangan secara beruntun di berbagai kompetisi sebelum akhirnya ditaklukkan Valencia. Selepas itu, Madrid mendapatkan tujuh kemenangan, sekali imbang, dan dua kekalahan sebelum bertemu Barcelona.
Namun laga El Clasico terakhirnya, Ancelotti mendapatkan hasil buruk. Madrid dipaksa menelan kekalahan 2-1 di Camp Nou pada matchday ke-28.
Getty ImagesKekalahan menyesakkan
Musim 2021/22 bisa jadi merupakan momen terburuk Ancelotti di El Clasico. Sempat mendapatkan dua kemenangan laga panas itu di awal periode keduanya di Madrid, tim besutannya justru menelan kekalahan 4-0.
Ancelotti menyadari pendekatan taktik yang dipilihnya tidak sesuai, dan menyalahkan diri sendiri di hadapan pemain dan media.
Getty ImagesLima episode El Clasico 2022/23
Musim 2022/23 menjadi edisi El Clasico terbanyak bagi Ancelotti. Don Carletto mengawalinya dengan kemenangan 3-1 di Santiago Bernabeu berkat gol Karim Benzema, Fede Valverde dan Rodrygo.
Hanya saja, sukses itu tidak berlanjut di Puala Super Spanyol yang berlangsung di Arab Saudi. Madrid datang ke Piala Super dengan kondisi meragukan, dan Barcelona mengambil keuntungan itu, sehingga memperoleh kemenangan 3-1.
Ajang piala kembali menjadi momok bagi Madrid. Kali ini di leg pertama semi-final Copa del Rey. Madrid dipaksa menelan kekalahan tipis 1-0 akibat gol bunuh diri Eder Militao di menit ke-26.
Madrid berusaha menghentikan catatan buruk itu ketika kembali bertemu di liga. Alih-alih mendapatkan kemenangan, Madrid justru menelan tiga kekalahan beruntun di El Clasico yang membuat kans menjadi juara makin menipis.
Kendati demikian, Ancelotti bisa tersenyum setelah dalam edisi terakhir El Clasico musim ini mendulang kemenangan telak 4-0 berkat hat-trick Benzema, dan gol Vinicius Junior.



