Liga 1 2022/23 akhirnya kembali bergulir sejak 5 Desember lalu, namun beberapa peristiwa sudah mencuri perhatian.
Peristiwa yang dimaksud adalah kesalahan dari perangkat pertandingan, khususnya wasit. Teranyar, Persebaya Surabaya vokal memprotes kinerja wasit Ginanjar Rahman.
Sebenarnya kontroversi wasit bukan barang baru di sepakbola Indnesia. Apalagi, menurut Mochamad Iriawan, Liga 1 sempat terhenti selama kurang-lebih dua bulan sejak insiden Stadion Kanjuruhan.
"Tentunya setelah dua bulan berhenti [akibat tragedi Kanjuruhan], ada hal-hal yang kurang sempurna.. Banyak yang menjadi permasalahan dalam berjalannya Liga 1, ke depan terus akan kami perbaiki," ucap Iriawan, ketua umum PSSI.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi juga mengakui bahwa pihak mereka mendapat banyak keluhan soal kinerja perangkat pertandingan. Namun, tentu LIB pun tidak bisa berbuat banyak.
Bagaimana pun, LIB siap untuk memperbaiki kualitas kompetisi yang tengah berjalan, termasuk dalam segi kualias venue dan lain-lain. Hal itu disampaikan Ferry Paulus, selaku direktur utama PT LIB.
"Teman-teman klub ada beberapa yang bersurat ke PT LIB dan kami sudah menyampaikannya ke PSSI. Sebab, wasit ini ranahnya bukan di liga, ada di Komite Wasit.. [Kalau] Venue yang jelek, buruk, karena memang ketersediaan lapangan yang ada baru seperti ini. Tapi kami terus berupaya ada beberapa pergeseran dari [Stadion] Jatidiri ke Manahan, dan seterusnya."