Espanha Euro 1964 27 06 2018Getty Images

Kilas Balik Piala Eropa - Euro 1964


TUAN RUMAH EURO 1964: SPANYOL


Format empat besar yang dimainkan di satu negara tuan rumah tetap dipakai. Pertandingan kualifikasi digelar kandang dan tandang. Ketika empat besar ditentukan, Spanyol dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan putaran final untuk turnamen 1964 dengan syarat mereka mau menerima partisipasi Uni Soviet.

Pasalnya, pada 1960 Spanyol menolak bertanding melawan Soviet karena pengaruh Jenderal Franco. Perbedaan politik itu dapat diatasi sehingga Spanyol menjadi tuan rumah turnamen besar untuk kali pertama.

Dibantu penampilan dua klub top mereka, Real Madrid dan Barcelona, yang secara total menjuarai delapan dari sembilan penyelenggaraan Piala Champions, tidak heran pula jika Spanyol memilih perhelatan putaran empat besar di stadion Santiago Bernabeu dan Camp Nou.


DATA & STATISTIK


Spain USSR 1964Getty Images
   
 Jumlah Peserta 4
 Juara: Spanyol
 Runner-Up: Uni Soviet
 Total Gol: 13 (3,25 per laga)
 Topskor: 2 Gol - Ferenc Bene, Dezső Novák (Hongaria), Jesús María Pereda (Spanyol)
 Total Penonton: 156.253 (39.063 per laga)
 Nama-Nama Stadion: Santiago Bernabéu (Madrid), Camp Nou (Barcelona)

KUALIFIKASI


Penyelenggaraan turnamen inaugurasi berhasil menarik minat lebih banyak negara peserta. Jika hanya 17 negara berpartisipasi pada turnamen sebelumnya, kini Euro 1964 diikuti 29 negara. Namun, Yunani menarik diri karena diundi melawan Albania. Saat itu, kedua negara terlibat perang.

Spanyol mengalahkan Rumania 7-3 secara agregat, sedangkan Italia mengatasi Turki 7-0. Inggris tersingkir setelah dihempas Prancis 6-3 secara agregat. Irlandia, Irlandia Utara, Swedia, Denmark, Bulgaria, Hongaria, Belanda, Jerman Timur, dan Yugoslavia juga mencatat kemenangan. Sementara, Soviet, Austria, dan Luksemburg memperoleh bye.

Albania terhenti di babak 16 besar karena dikalahkan Denmark 4-1. Kejutan terjadi ketika Luksemburg mampu menyingkirkan Belanda. Kemenangan 2-1 di Rotterdam menjadi kemenangan tandang Luksemburg yang bertahan hingga 1995. Spanyol mampu mengatasi perlawanan Irlandia Utara, sementara Soviet menggebuk Italia 3-1.

Pada perempat-final, Luksemburg memaksa Denmark melalui laga ketiga sebelum menyerah 6-5. Ole Masden mencetak seluruh gol Denmark. Spanyol memunahkan harapan Irlandia 7-1, sedangkan Hongaria mengalahkan Prancis 5-2, dan Soviet mengatasi Swedia 4-2.

Penyisihan  
Norwegia 1-3 Swedia Yugoslavia 4-2 Belgia
Yunani - Albania (WO)Bulgaria 5-4 Portugal
Denmark 9-2 MaltaHongaria 4-2 Wales
Rep Irlandia 5-3 IslandiaBelanda 4-2 Swiss
Inggris 3-6 Prancis Jerman Timur 3-2 Cekoslowakia
Polandia 0-4 Irlandia Utara Italia 7-0 Turki
Spanyol 7-3 Rumania 
16 Besar   Leg 1 Leg 2
Spanyol 2-1Irlandia Utara 1-11-0
Yugoslavia2-3Swedia 0-02-3
Denmark 4-1Albania4-00-1
Belanda2-3Luksemburg 1-11-2
Austria2-3Rep Irlandia 0-02-3
Bulgaria2-3Prancis 1-01-3
Uni Soviet 3-1Italia2-01-1
Jerman Timur4-5Hongaria 1-23-3
Perempat-Final   Leg 1 Leg 2
Luksemburg5-6Denmark 3–32–2 (0-1)
Spanyol 7-1Rep Irlandia5–12–0
Prancis2-5Hongaria 1–31–2
Swedia2-4Uni Soviet 1–11–3

PUTARAN FINAL


Pertandingan semi-final, perebutan tempat ketiga, dan final tetap digelar sekali. Soviet terlihat makin pasti mempertahankan gelar juara setelah menaklukkan Denmark 3-0 di Barcelona. Dua pahlawan mereka pada 1960, Valentin Ivanov dan Victor Ponedelnik, kembali mencetak gol setelah Valery Voronin membuka keunggulan.

Laga semi-final lain harus dilalui Spanyol hingga babak perpanjangan waktu. Florian Albert dan Ferenc Bene menjadikan Hongaria lawan yang seimbang bagi tuan rumah. Namun, Luis Suarez mempertontonkan kehebatan yang membuatnya dielu-elukan publik Bernabeu.

Pada menit ke-35 Suarez memberikan umpan yang dijadikan gol oleh Jesus Martia Pereda. Bene menyamakan kedudukan enam menit sebelum bubaran setelah memanfaatkan keragu-raguan Jose Iribar. Sang kiper membayar kesalahannya dengan mementahkan peluang Bene ketika berhadapan satu lawan satu. Menjelang akhir babak perpanjangan waktu, Amancio Amaro meneruskan bola sundulan Maria Fuste hasil tendangan penjuru Carlos Lapetra.

Hongaria memperoleh hadiah hiburan dengan merebut tempat ketiga dengan mengalahkan Denmark 3-1 melalui perpanjangan waktu. Magyar juga memenangi medali emas Olimpiade Tokyo beberapa bulan setelah turnamen ini.

Semi-Final    
Spanyol 2-1 (aet)Hongaria17 Juni, Santiago Bernabeu 
Denmark0-3Uni Soviet 17 Juni, Camp Nou
Perebutan Ketiga    
Hongaria 3-1 (aet)Denmark20 Juni, Camp Nou
Final    
Spanyol 2-1Uni Soviet21 Juni, Santiago Bernabeu

FINAL: SPANYOL 2-1 UNI SOVIET


Pertandingan final berjalan seimbang, tetapi turut diliputi ketegangan politik hasil penolakan Spanyol empat tahun sebelumnya. Franco merasa laga ini bisa menjadi alat propaganda sehingga memutuskan hadir menyaksikan langsung di stadion.

Spanyol memulai dengan sempurna setelah pada menit keenam tendangan keras Jesus Pereda menembus jala gawang Lev Yashin. Pereda, eks pemain Madrid yang kemudian membela Barcelona, mencetak gol untuk negaranya di Bernabeu sangat berarti.

Keunggulan Spanyol hanya bertahan dua menit. Fernando Olivella melanggar Galimzyan Khusainov. Tendangan bebasnya pun menyamakan kedudukan. Bek Soviet, Albert Schesternev, beruntung tidak dijatuhi hukuman penalti ketika Pereda dijatuhkannya. Tampak jelas Soviet kewalahan mengimbangi kreativitas lini tengah Spanyol yang diotaki Suarez. Enam menit sebelum bubaran, Suarez menjadi pemberi umpan kepada Pereda. Umpan silang Pereda diselesaikan dengan sempurna oleh Marcelino untuk memberikan gol kemenangan Spanyol.

Tidak banyak yang menyangka Spanyol baru bisa bertahta kembali di podium lagi 44 tahun setelah kemenangan itu.


PERTANDINGAN TERBAIK: FINAL


Spanyol dan Soviet, dengan rezim diktator Franco dan komunisme Soviet, mewarnai pertarungan ideologi di balik layar turnamen ini. Namun, di atas lapangan hijau kedua tim memiliki kekuatan yang seimbang.

Keduanya memiliki energi dan semangat yang tinggi, tetapi pada akhirnya tuan rumah memiliki keunggulan untuk mengatasi lawannya dan menggondol gelar pertama di pentas internasional.


PEMAIN TERBAIK


Luis Suarez SpainGetty Images

Luis Suarez adalah penentu keberhasilan Spanyol menjuarai Euro 1964. Keberhasilan itu sekaligus menjadi puncak karier jenderal lini tengah asal Galicia ini. Pemain terbaik laga final dan turnamen secara keseluruhan, memiliki kelas, keterampilan, dan pengalaman yang dibutuhkan Spanyol beberapa pekan setelah menjadi penentu keberhasilan Inter Milan menjuarai Piala Champions dengan mengalahkan Real Madrid.

"Skuad timnas lain sebenarnya lebih baik daripada 1964, tetapi kami tak pernah menjuarai apapun," kenang Suarez. "Itulah tim yang sesungguhnya, bukan sekumpulan pemain top belaka."

Menjuarai dua gelar Primera Liga dan Piala Fairs, ditambah pula dengan Ballon d'Or 1960 saat masih menjadi pemain Barcelona, Suarez mengikuti jejak Helenio Herrera pindah dari Camp Nou ke Inter pada 1961. Di sana dia mencetak rekor transfer dunia sebesar 250 juta lira, atau setara £142 ribu, dan berhasil menggondol tiga gelar Serie A Italia serta dua Piala Champions. Suarez pernah menjadi pelatih timnas Spanyol di Piala Dunia 1990 dan tiga kali bertugas di Inter. Hingga kini Suarez masih menjadi pemantau bakat di Inter dalam usia 76 tahun.


MOMEN TERBAIK


Gol sundulan Marcelino pada menit ke-84 ke tiang dekat menyelesaikan umpan silang Pereda membuat penonton Bernabeu bersorak gembira. Gol tersebut juga pantas untuk memenangi laga final manapun. Tiga hari berselang, Marcelino juga mencetak gol kemenangan Real Zaragoza atas Valencia, 2-1, untuk memenangi Piala Fairs.

<<
Euro 1960 Prancis
KILAS BALIK
EURO
>>
Euro 1968 Italia
Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0