Kevin De Bruyne

Akankah Kevin De Bruyne Mampu Wujudkan Mimpi Manchester City Raih Kesuksesan Di Liga Champions Musim Ini?

Kevin De Bruyne tidak bisa menyembunyikan rasa frustasinya ketika Manchester City tersingkir dari Liga Champions oleh tim Ligue 1 Olympique Lyon dua tahun lalu.

"Tahun yang berbeda, rasa sakit yang sama," adalah tanggapan jujurnya setelah kekalahan mengejutkan di perempat-final UCL 2019/20.

Itu mungkin menjadi yang terbaru dari serangkaian kisah sedihnya dan juga Man City untuk mendapatkan Si Kuping Lebar.

Kalah gol tandang dari Tottenham Hotspur dan AS Monaco, kontroversi wasit saat melawan Liverpool dan kalah tipis 1-0 dari Real Madrid - setiap tahun De Bruyne selalu kecewa dan itu jelas menguras tenaga.

Tahun lalu hampir sama, bahkan mungkin paling pedih, City mencapai final dan bentrok dengan sesama tim Liga Primer Chelsea, yang finis 19 poin di belakang mereka di liga.

Tetapi ada rasa sakit lain, bukan secara kiasan, tapi benar-benar kesakitan. De Bruyne terpaksa ditaruk keluar lebih awal karena hidung dan rongga matanya retak, dan juga gagar otak di final UCL musim lalu.

Banyak legenda City - dan yang terdekat mungkin di era Sergio Aguero, David Silva dan Vincent Kompany misalnya - telah meninggalkan klub tanpa mengamankan medali juara Liga Champions dan, De Bruyne, yang akan berusia 31 tahun pada Juni nanti, ingin memastikan bahwa dirinya tidak mengikuti jejak mereka.

Salah satu pemain dari generasi emas Belgia itu mampu membawa negaranya menjadi pemuncak di ranking FIFA, tapi gagal memenangkan trofi internasional, padahal De Bruyne sebenarnya layak untuk mendapatkan salah satu penghargaan utama.

Di City sekarang, ia memimpin klubnya untuk bisa meraih treble, dengan trofi Liga Champions tetap menjadi salah satu yang paling didambakan publik Etihad Stadium dibanding gelar lainnya.

Pasukan Pep Guardiola menuju ke Spanyol untuk leg kedua perempat-final melawan Atletico Madrid, memegang keunggulan tipis 1-0 berkat gol De Bruyne di leg satu.

Dan bos City itu bersyukur memiliki sosok kreatif yang dapat membuat perbedaan, terutama melawan pasukan Diego Simeone yang bermain sangat defensif - yang diejek oleh kebanyakan pemain, bahkan Guardiola sendiri, menggunakan formasi 5-5-0.

The Citizen bernasib sedikit lebih baik, meskipun mereka setidaknya mencoba untuk bermain lebih kreatif, dan ketika Phil Foden menciptakan peluang sangat baik, De Bruyne tak membuang kesempatan untuk menjebol gawang Jan Oblak.

Gol pembukanya dalam hasil imbang 2-2 saat pertandingan ketat melawan Liverpool, pekan lalu, adalah gol keenamnya dalam enam laga, dan kita tahu bahwa City tak memiliki seorang striker murni, namun De Bruyne - yang sering memberikan peluang untuk rekan satu timnya - kini hadir sebagai pembeda dengan peran yang lebih penting.

"Saya suka dia. Dia adalah pemain yang tidak hanya membuat banyak assist, ia juga mencetak banyak gol. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus mencetak lebih banyak gol untuk mencapai level lain," kata Guardiola usai laga melawan Liverpool.

"Dia mencetak banyak gol dan membuat peluang, mengetahui posisi yang ia mainkan sangat sulit ketika melawan Liverpool karena musuh sangat rapat. Dan visinya untuk umpan terakhir sangat luar biasa."

"Memang benar ia banyak berjuang di paruh pertama musim ini karena cedera di final Liga Champions dan Euro."

Kevin De Bruyne Manchester City GFX Getty Images

Guardiola percaya bahwa De Bruyne kembali ke level tertingginya, sambil mengakui betapa tinggi standarnya sang playmaker.

Dari gol pembuka pada menit kelima hingga umpan menakjubkan pada menit ke-94 kepada Riyad Mahrez yang bisa saja merebut kemenangan Liverpool malam itu, jelas kualitasnya sangat luar biasa.

Akurasi umpan, kepemimpinan, kepercayaan diri dan tingkat kerja yang menakjubkan, De Bruyne memimpin dari depan dalam bentrokan antara dua klub terbaik di Inggris, dan mungkin dua tim terbaik di Eropa, dengan keduanya berada di jalur untuk bisa berhadapan di final Liga Champions yang bakal digelar di Paris.

"Jika sebuah tim datang ke sini untuk bermain, itu bagus, dan Liverpool datang ke sini dengan cara mereka bermain, jadi itulah mengapa pertandingannya selalu bagus," kata De Bruyne kepada wartawan usai laga.

Liverpool bermain terbuka dan menyerang, tetapi untuk menemukan ruang yang sama melawan Atletico yang sangat disiplin jauh lebih sulit, dengan juara bertahan La Liga itu mampu bertahan dengan sangat baik meski dikurung selama 90 menit.

De Bruyne mengharapkan permainan yang berbeda di Wanda Metropolitano, meskipun Simeone mungkin tidak ingin bertaruh di awal-awal pertandingan.

Diego Simeone Atletico Madrid GFX Getty Images

"Beberapa pertandingan pasti sulit. Melawan Atletico, di mana Anda bermain melawan tembok pertahanan seperti itu, itu bukan pertandingan terbaik untuk dimainkan atau ditonton," katanya. "Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk itu."

"Saya pikir akan sedikit ketat di awal. Tergantung pada skornya, itu harus berubah dan jika tetap seperti ini, saya tidak berharap itu menjadi pertandingan yang sama [dengan leg satu]."

Ini akan menjadi yang ketiga dari empat pertandingan berat Man City, dengan mereka akan melawan Liverpool di semi-final Piala FA, Sabtu (16/4) WIB.

De Bruyne tidak asing dengan jadwal yang sangat padat, tetapi mengakui itu sangat sulit di awal musim ketika ia pulih dari cedera pergelangan kaki yang diderita selama Euro.

Mantan pemain Chelsea itu tetap berkomitmen seperti biasa untuk City - meski sempat tertekan karena kelelahan saat melawan Arsenal pada pergantian tahun. Tapi yang jelas, ia siap untuk memberikan yang terbaik buat timnya.

"Bahkan jika Anda ingin, Anda tidak punya waktu untuk memikirkannya," tambahnya. "Senin adalah hari untuk beristirahat, Selasa kami berangkat ke Madrid dan itu sama untuk pertandingan domestik."

"Akan menyenangkan untuk memikirkan akhir musim tetapi Anda tidak punya waktu. Itu mungkin hal yang baik karena Anda hanya bermain, bermain dan bermain, lalu kemudian kita akan melihat apa yang terjadi."

Tidak ada waktu untuk istirahat, apalagi mereka berambisi untuk memenangkan gelar Liga Champions pertama mereka.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0