Alberto Aquilani - Pemain TerlupakanGoal

Kesalahan Terbesar Rafael Benitez? Mengapa Alberto Aquilani Gagal Di Liverpool

Bagi Liverpool, tanda peringatan sudah ada.

Alberto Aquilani hanya memainkan kurang dari 15 pertandingan di Serie A dalam dua dari tiga musim terakhirnya di AS Roma.

Namun, pada Agustus 2009, Rafael Benitez memutuskan bahwa Aquilani adalah sosok yang tepat untuk mengisi lubang besar yang ditinggalkan oleh Xabi Alonso di lini tengah Anfield - dan dengan banderol €20 juta, tidak kurang dari itu.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Status Aquilani sebagai salah satu pemain terburuk Liverpool di Liga Primer Inggris tidak perlu diberdebatkan lagi, namun juga disayangkan. Seorang pemain dengan kualitas natural, ia terlihat tidak cocok dengan sepakbola Inggris.

Sebagai lulusan akademi Roma, Aquilani bisa saja pindah ke Liga Primer pada usia 17 tahun namun ia menolak pendekatan Arsenal dan Chelsea.

Ia bertahan di Roma dan melakukan debutnya bagi klub ibu kota Italia pada 2002 di bawah arahan Fabio Capello, menjadi pemain tim utama secara reguler sejak 2004/05.

Memang, Aquilani adalah pilihan reguler bagi lini tengah Giallorossi - ketika fit. Hanya sekali sebelum bergabung dengan Liverpool ia memainkan lebih dari 30 pertandingan di liga dalam satu musim, yakni ketika dipinjamkan ke Triestina di Serie B.

Namun, ada banyak momen di Roma yang mengindikasikan ia adalah pemain berbakat. Sebuah assist rabona yang sensasional dalam kemenangan November 2006 atas AC Milan menunjukkan dirinya memiliki penampilan terbaiknya, sembari juga menjadi bagian dari tim pemenang Coppa Italia dua kali beruntun.

Alberto Aquilani Juventus 2010Getty Images

Seorang playmaker serba bisa, Aquilani bisa bermain pada posisi lebih dalam atau pun lebih menyerang. Peran yang disukainya, bagaimana pun, adalah sebagai gelandang box-to-box, dengan staminanya yang mumpuni membuatnya terkadang ditempatkan sebagai bek sayap. Untuk tim nasional Italia, ia terkadang bermain sebagai No.10 di bawah arahan Cesare Prandelli.

Akan tetapi, satu hal yang tidak menyerupainya adalah menjadi pengganti Xabi Alonso - yang justru hal itulah diinginkan Benitez dari Aquilani ketika ia menjadikan pemain Italia itu sebagai rekrutan termahal kedua selama masa jabatannnya di Liverpool.

Alonso - yang telah pindah ke Real Madrid karena perbedaan prinsip dengan Benitez usai sang manajer mencoba untuk menggantikannya dengan Gareth Barry setahun sebelumnya - memiliki sifat operan yang fleksibel yang membuatnya sangat cocok untuk lini tengah The Reds.

Gaya menyerang dan dinamis Aquilani jauh dari tipe itu. Ia bukanlah gelandang yang siap pakai, dan Benitez segera menyadari hal tersebut.

Meski pun kesulitan untuk menemukan bentuk dan kebugaran terbaiknya, Aquilani membuat 26 penampilan pada musim pertamanya di Anfield, dan menunjukkan beberapa cuplikan instan inspirasi talentanya.

Ia mendapat tepuk tangan meriah dari The Kop setelah digantikan pada awal liga pertamanya di Boxing Day; dinobatkan sebagai man of the match duel lawan Portsmouth pada Maret setelah mencetak gol perdananya untuk The Reds; dan tampil luar biasa melawan Atletico Madrid di Liga Europa, meski Liverpool kalah gol tandang.

Namun, ia memainkan sedikit porsi saat tim menghadapi pertandingan-pertandingan besar, dan lebih banyak beraksi saat bertemu tim-tim kandidat degradasi.

Pada akhir musim, Benitez meninggalkan Liverpool dan manajer baru, Roy Hodgson memutuskan bahwa Aquilani bukan bagian dari rencananya dan mengirimnya kembali ke Serie A dengan status pinjaman.

"Saya tidak bisa menjanjikannya bermain di sini jadi jika peminjaman ke Italia bisa membantunya dalam hal itu, mungkin bagus untuk semua pihak," kata manajer Inggris tersebut.

"Itu pasti yang dibutuhkannya, tentu akan melindunginya dalam hal nilai sebagai pemain dan ketika ia kembali ke Liverpool, tidak diragukan lagi kami akan melihat Aquilani yang kami rekrut sebelum ia datang ke sini karena cedera tahun lalu."

Alberto Aquilani LiverpoolGetty Images

Aquilani bergabung dengan Juventus sebagai pemain pinjaman, namun meski menjadi pemain reguler di tim utama mereka, Bianconero menolak untuk membelinya secara permanen.

Mereka memiliki tenggat waktu hingga 15 Mei untuk mengontraknya dengan harga €16 juta, tapi Juve ingin tawar-menawar. Waktu semakin berkurang dan Aquilani pada akhirnya meninggalkan Turin.

Direktur Juve waktu itu, Giuseppe Marotta mengatakan kepada TuttoSport: "[Kami membiarkan tenggat waktu berlalu] bukan karena kami menganggap Aquilani kurang dihargai, tetapi karena kami menganggap harganya terlalu besar, tidak masuk akal jika mengingat target kami."

Hodgson mengalami pemecatan pada musim 2010/11, dan penggantinya, Kenny Dalglish mengatakan Aquilani bisa memiliki masa depan di Anfield, namun pelatih asal Skotlandia itu akhirnya memutuskan sang gelandang Italia tidak cocok dengan skema formasinya.

Semusim berikutnya ia bermain di AC Milan, sebelum akhirnya Aquilani dilepas secara gratis untuk bergabung dengan Fiorentina. Ia menghabiskan tiga tahun di Artemio Franchi sebelum pindah ke Sporting CP, Pescara, Sassuolo dan Las Palmas.

Saat harapannya untuk menjadi salah satu gelandang elite tidak pernah bisa terwujud dan pulih dari keterpurukannya semasa di Liverpool, di mana ia memainkan total 813 menit di liga, menjadi starter dalam sembilan pertandingan di Liga Primer, Aquilani menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta dello Sport pada 2016 bahwa ia tidak menyesal pernah pindah ke Merseyside.

Masalahnya, sejauh yang ia soroti, adalah langkah setelah ia meninggalkan Anfield.

"Saya akan memilih Liverpool lagi," ungkap Aquilani. "Mungkin beberapa pilihan berikutnya tidaklah cermat. Misalnya, saya dipinjamkan ke Juventus, namun opsi pembelian mereka terlalu besar."

"Jika mungkin lebih murah, saya mungkin akan tetap berada di tim yang fantastis itu, siapa tahu. Beberapa rekan setim saya musim itu tampil lebih buruk daripada saya namun tetap bertahan."

Aquilani sekarang menjadi manajer tim muda di Fiorentina, tidak diragukan lagi bahwa ia akan menasihati para pemain mudanya untuk tidak tergesa-gesa dalam menyikapi transfer - dan memastikan mereka akan bergabung dengan klub yang tepat.

Iklan