Goal Travel - Roma X TottiGetty X Goal

Kota Roma Plus Francesco Totti = Sempurna!

Sepakbola Italia telah melahirkan legenda-legenda sepakbola. Sebut saja Giuseppe Bergomi, Giacinto Facchetti, Giuseppe Meazza, Paolo Maldini, Roberto Baggio hingga Andrea Pirlo.

Tetapi, ada satu nama lagi yang tak boleh dilupakan. Dia adalah Francesco Totti. ‘Pangeran Roma’ itu mendapatkan tempat tersendiri di hati pendukung Italia, khususnya di kota kelahirannya Roma.

Dia menghabiskan seluruh karier sepakbolanya dengan membela klub AS Roma, memenangkan satu gelar Serie A, dua gelar Coppa Italia dan dua gelar Supercoppa Italiana. Totti adalah pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa dalam sejarah liga Italia dengan 250 gol dan pencetak gol terbanyak keenam pesepakbola Italia di semua kompetisi dengan 316 gol.

Sampai saat ini, Il Capitano masih berstatus sebagai pemain dengan torehan gol dan jumlah pertandingan dalam sejarah Giallorossi dan memegang rekor kapten termuda klub dalam sejarah Serie A.

Tak hanya itu, pada November 2014 Totti kembali memecahkan rekor menarik. Ia menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah Liga Champions, dengan ia kala itu berusia 38 tahun 59 hari.

Bersama tim nasional Italia, Totti berhasil memenangkan Piala Dunia 2006, sementara juga menjadi finalis di Euro 2000 – di mana sang penyerang masuk ke dalam kesebelasan terbaik di dua turnamen tersebut.

Totti akhirnya pensiun dari dunia sepakbola pada Juli 2017, mengakhiri kisah cintanya dengan Roma yang sudah terjalin sejak dirinya lahir. Tak heran, ia hingga kini masih menjadi kebanggaan warga ibu kota Italia tersebut dan namanya tak akan pernah lepas dari Giallorossi.

TOTTI DAN ROMA

Francesco Totti lahir di Roma pada 27 September 1976, dari ibu yang bernama Fiorella Totti dan ayahnya Lorenzo Totti, yang berprofesi sebagai pastor.

Totti besar bersama kakaknya, Riccardo Totti, di lingkungan Porta Metronia. Dan ketika tumbuh dewasa, ia tidak mengenal kakeknya, Gianluca Totti, karena meninggal saat Totti masih kecil.

Francesco Totti-

Tetapi, sang kakek menurunkan kecintaannya terhadap Roma –  yang disebut ‘Massive Roma Fan’ atau penggemar berat Roma – kepada ayahnya, yang kemudian memberikannya kepada Riccardo dan juga Totti.

Sejak kecil, Totti telah cinta dengan sepakbola, khususnya Roma, dengan ia memiliki poster dan kliping koran dari Giuseppe Giannini, mantan kapten Roma, yang akhirnya menjadi mentornya.

Ia juga kerap bermain sepakbola jalanan di dekat rumahnya di Via Vetulonia dengan anak-anak lain yang lebih tua, dan kemampuan mengolah bolanya juga terasah di tempat itu.

Ada cerita unik ketika Totti masih kecil. Saat ia berusia empat tahun, Totti dan keluarganya pergi berlibur ke Torvaianica. Di sana, Lorenzo melihat sekelompok anak yang berusia delapan tahun sedang bermain bola, dan ia meminta agar Totti diperbolehkan untuk ikut bermain.

Namun, anak-anak itu menolak karena merasa Totti masih terlalu kecil. Tapi Lorenzo terus meminta hingga akhirnya Totti diizinkan untuk ikut bermain bersama mereka. Dengan jersey berwarna putih dan nomor punggung empat, Totti berhasil membuat anak-anak yang dua kali lebih tua darinya melongo dengan kemampuan sepakbolanya.

Pada usia delapan tahun, Totti masuk ke klub pemuda lokal bernama Fortitudo Luditor. Setelah satu tahun mengasah kemampuan di Luditor, orang tua Totti akhirnya memasukkan sang anak ke Smith Trastevere pada tahun 1984.

Bersama Trastevere, Totti semakin dikenal bahkan juga menarik perhatian idolanya, Giannini. Yang lebih mengejutkannya adalah, ayah dari Giannini, yakni Ermenegildo Giannini, yang bertanggung jawab atas sektor pemuda AS Roma, sampai menyaksikan langsung pertandingan Totti.

Francesco TottiAS Roma

Setelah pertandingan itu, Ermenegildo menghampiri Totti dan mengatakan kepadanya bahwa Totti sudah mengingatkan Ermenegildo kepada anaknya, Giannini, dan yakin suatu saat nanti bocah kurus berambut pirang itu akan menjadi juara.

Pada 1986, Totti melanjutkan karier mudanya ke Lodigiani, salah satu klub Roma lain. Keterampilan dan instingnya semakin tajam dan ia semakin tenar di kalangan pemandu bakat klub-klub top Italia.

Tiga tahun kemudian, secara mengejutkan perwakilan AC Milan, bahkan direktur mereka kala itu mendatangi rumah Totti, dan Fiorella yang menerima mereka dengan tegas menolak tawaran dari Rossoneri yang ingin memboyong Totti ke Milan.

Tetapi, dilema lain kembali menghampiri Totti, ketika klubnya sepakat untuk menjual Totti ke klub besar Roma, Lazio. Untungnya, Giallorossi menghubungi di waktu yang sama. Dan sudah jelas, Totti memilih untuk menerima pinangan AS Roma.

Selama 24 tahun karier profesionalnya, Totti hanya membela tim Serigala Ibu kota. Dia bahkan menjadi penerus idolanya, Giannini, dan menjadi kapten klub hingga dirinya gantung sepatu pada 2017 silam.

Selain dijuluki Il Capitano, Totti juga dijuluki sebagai Il Gladiatore, dengan ia akhirnya mentato tangan kanannya dengan gambar gladiator yang memegang pedang. Tato itu adalah hasil dari taruhannya dengan temannya, Claudio Amendola yang merupakan aktor terkenal di Italia, dengan keduanya akan mentato di lengan kanan mereka jika AS Roma menjadi juara Serie A. Dan pada musim 2000/01, Giallorossi berhasil meraih Scudetto.

Atas jasa dan kesetiaannya terhadap Roma, Totti menjadi kecintaan masyarakat ibu kota Italia ‘Merah’. Bahkan pada 2015 lalu, perusahaan kereta api Roma, ATAC, membuat tiket kereta api dalam kota dengan gambar Totti di di sana. Itu dilakukan oleh ATAC sebagai bentuk penghormatan kepada Totti, dengan tiket itu merupakan edisi terbatas yang diluncurkan untuk memperingati hari ulang tahun Totti yang ke-39.

Ada empat gambar berbeda di tiket tersebut, salah satunya adalah saat Totti mengangkat trofi Piala Dunia. Di tiket edisi terbatas itu juga bertuliskan “Buon Compleanno Capitano” yang berarti “Selamat Ulang Tahun Kapten”.

Selain itu, dalam laporan yang disusun oleh La Gazzetta dello Sport, Totti merupakan tokoh ternama keempat di Roma setelah tiga pemimpin umat Katholik sedunia yakni Paus Fransiskus, Paus Yohanes Paulus II dan Paus Yohanes XXIII.

Pada 2009, Museo delle Cere di Roma atau Museum Lilin Roma juga memajang patung lilin Totti di sana untuk menghormati jasa-jasa Il Capitano. Mural-mural Totti juga tersebar di seluruh sudut-sudut kota Roma.

Bahkan tak hanya masyarakat Roma yang memberikan apresiasi kepada Totti. UEFA juga turut memberikan penghargaan pada awal musim 2017/18 yang bernama UEFA President Award. Totti dinilai telah menunjukkan loyalitas dan dedikasi yang sangat luar biasa untuk kota kelahirannya, Roma, dan sepakbola khususnya.

ROMA DAN SEPAKBOLA

Di ibu kota Italia terdapat dua klub besar yang tampil di papan atas Serie A hingga saat ini. Adalah AS Roma dan SS Lazio, yang saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang lebih baik di kota Roma. Duel kedua tim tersebut akhirnya dikenal sebagai Derby Della Capitale.

Persaingan keduanya terjalin sejak Giallorossi didirikan, tepatnya pada tahun 1927, sementara Lazio berumur 27 tahun lebih tua daripada AS Roma. Rivalitas tinggi kedua tim telah tersaji sejak saat itu, dengan para pendukung juga memanaskan persaingan dua klub ibu kota Italia tersebut. Derbi tersebut bahkan disebut-sebut sebagai yang paling panas di Negeri Pizza.

Selain itu, markas AS Roma dan Lazio juga sama-sama di Stadio Olimpico, yang semakin memanaskan persaingan kedua tim tersebut.

Pertemuan keduanya terjadi pada 8 Desember 1929, di mana Giallorossi berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 lewat gol tunggal Rodolfo Volk.

Sejak duel pertama itu, kedua klub semakin bersaing untuk menunjukkan siapa ‘raja’ di kota tersebut, bahkan rivalitas antara dua penggemar juga kerap terjadi. Pada musim 2009/10 misalnya, kala itu AS Roma dan Inter Milan bersaing ketat untuk merengkuh takhta juara, dan Lazio harus menghadapi Nerazzurri pada pekan ke-36.

Totti Radu Roma Lazio Serie A

Para suporter Lazio sampai membentangkan spanduk yang meminta agar klub kesayangannya kalah dari Inter agar AS Roma tidak menjadi juara. “Nando, biarkan bola melewatimu, maka kami akan tetap menyayangimu”, “Zarate, jika Anda mencetak satu gol saja, kami akan mengirimmu pulang ke Buenos Aires”, “Jika Lazio unggul pada menit ke-80, kami akan menyerbu lapangan”, begitulah tulisan-tulisan yang dibentangkan oleh fans Le Aquile.

Dan hasil pertandingan itu benar-benar sesuai harapan pendukung Lazio, dengan Inter meraih kemenangan 2-0 dan fans Le Aquile merayakannya seolah-olah mereka meraih kemenangan. Di akhir musim fans Lazio semakin bahagia karena Giallorossi gagal meraih Scudetto setelah tertinggal dua poin dari Inter.

Jika mundur ke belakang, tepatnya pada musim 2000/01, di mana Giallorossi menjadi jawara Serie A kala itu. Pada Giornata ke-11, saat Lazio menghadapi Roma, pertandingan berakhir dengan skor 1-0 karena gol bunuh dari dari bek Le Aquile Paolo Negro.

Kemudian pada derbi berikutnya, pada April 2001, Negro mendapatkan sambutan meriah dari fans Giallorossi, bahkan mereka sampai melakukan standing applause untuk Negro saat memasuki lapangan, yang bertujuan untuk memberikan terima kasih atas tiga poin cuma-cuma pada Giornata ke-11.

BAGAIMANA CARA KE SANA DAN DI MANA TEMPAT MENGINAP

Melihat dari Traveloka dan Tiket.com, ada beberapa opsi yang bisa membawa Anda ke ibu kota Italia, Roma.

Titik keberangkatan Anda dari bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta, di sana ada beberapa pilihan maskapai yakni Japan Airlines, Asiana Airlines, Etihad dan Qatar Airways, dengan Japan Airlines menjadi opsi terhemat.

Tidak ada penerbangan yang langsung membawa Anda menuju ke Roma, tetapi pemberhentian di Tokyo (JPN), Helsinki (FIN), Seoul (KOR), Abu Dhabi (EA), Zurich (CHE) atau Doha (QAT) akan memberi Anda kesempatan untuk bersantai atau mungkin berbelanja.

Untuk penerbangan kembali ke Indonesia, Etihad menjadi opsi maskapai yang paling hemat dengan biaya Rp14 juta, atau jika Anda tidak bermasalah dengan harga maka opsi Rp20 juta ke atas bisa menjadi pilihan.

Penerbangan akan memakan waktu 16 hingga 32 jam, tergantung maskapai yang Anda pilih.

Jadi, masalah transportasi sudah selesai. Bagaimana dengan akomodasi penginapan? Di Traveloka dan Tiket.com Anda juga bisa memesan hotel.

Di Roma terdapat opsi penginapan untuk semua segmen. Anda bisa menekan biaya pengeluaran dengan memesan hotel di luar pusat kota atau menginap di hotel bintang lima di tengah kota.

APALAGI YANG BISA DIKUNJUNGI

Sudah jelas, Colosseum Roma adalah tempat yang wajib Anda kunjungi, apalagi tempat itu adalah tempat wisata yang paling populer dan ramai dikunjungi oleh turis lokal atau mancanegara. Colosseum Roma telah diresmikan oleh UNESCO sebagai salah satu Keajaiban Dunia.

Namun, selain Colosseum Roma, tempat mana lagi yang bisa Anda kunjungi?

Jika Anda penyuka sejarah, termasuk bangunan-bangunan khas era lama, tidak ada salahnya jika Anda berkunjung ke St. Peters’ Basilica, yang merupakan gereja besar yang telah menjadi tempat wisata di Roma. Gereja itu memiliki ketinggian interior hingga 120 meter. Bahkan, Basilica didirikan di atas situs tradisional di mana Peter, rasul yang dianggap paus pertama disalibkan dan dikuburkan di situ.

Selain itu, ada juga Pantheon. Pantheon adalah salah satu bangunan dari zaman Romawi yang terus dijaga keutuhannya hingga sekarang. Bangunan ini telah berusia kurang lebih 2000 tahun dan tetap berdiri megah hingga saat ini.

Anda bisa mengunjungi Museum Vatikan, yang berisikan peninggalan paling penting di dunia. Langit-langit kapel Museum Vatikan bahkan didesain oleh arsitek legendaris Italia Michelangelo Buonarroti.

Jika Anda suka untuk berbelanja, Anda bisa mengunjungi Castel Romano Designer Outlet Italy. Di sana, selain Anda bisa berbelanja berbagai fesyen atau perlengkapan lainnya, Anda juga bisa bersantai sambil menikmati desain bangunan dengan gaya arsitektur kuno Roma. 

Jika Anda tidak ingin mengeluarkan biaya gila-gilaan untuk berbelanja di pusat perbelanjaan besar, Anda bisa mengunjungi tempat wisata belanja dengan harga miring, dan Spanish Steps menjadi salah satu pilihan yang menarik.

Di Spanish Step terdapat 135 anak tangga yang dibangun pada 1821-1725 untuk menghubungkan antara Kedutaan Bourbon Spanyol dan Gereja Trinita dei Monti. Di sana And bisa berbelanja di beberapa butik-butik kecil dan setelah itu bisa bersantai di kafe-kafe unik yang ada di sana.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0