Angelo AlessioPersija

Kehilangan Banyak Pemain - Angelo Alessio Mau Terapkan Formasi Apa Di Persija Jakarta?

Hampir setiap musim Persija Jakarta selalu masuk sebagai kandidat juara kompetisi. Sejarah panjang ditunjang kehadiran pemain berkualitas yang membuat Macan Kemayoran, menjadi unggulan bisa merengkuh gelar pada akhir musim.

Akan tetapi, jelang bergulirnya Liga 1 2021/22, Persija terlihat pasif dalam mengontrak pemain anyar. Padahal, klub asal ibu kota tersebut sudah kehilangan sejumlah nama, baik yang dipinjamkan maupun dilepas.

Tercatat ada, 11 pemain yang meninggalkan Persija. Paling mengagetkan adalah kepindahan Marc Klok ke Persib Bandung, yang merupakan rival dari klub kesayangan The Jakmania tersebut.

Kepergian para pemain tersebut tak lantas membuat kekuatan Persija dapat dipandang sebelah mata. Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan tetap masih berbahaya untuk Liga 1 2021/22.

Persija kini mulai memanfaatkan kualitas para pemain muda untuk masuk ke skuad senior. Keputusan mempromosikan pemain muda itu terbukti tepat, karena mereka menunjukkan performa yang mantap.

Taufik Hidayat, Alfriyanto Nico, dan Braif Fatari, penampilannya paling menonjol di antara pemain muda yang dipromosikan ke skuad senior. Kehadiran mereka turut membantu Persija ketika meraih gelar juara Piala Menpora 2021.

Performa yang ditunjukkan Taufik, Nico, dan Braif, juga mendapat pujian dari pelatih Persija Angelo Alessio. Sosok asal Italia tersebut menilai karier mereka bisa melesat asalkan terus mengasah kemampuannya.

Angelo AlessioPersija

Angelo didatangkan untuk menggantikan posisi Sudirman, yang mempersembahkan gelar Piala Menpora untuk Persija. Sudirman tak bisa menukangi Macan Kemayoran di Liga 1, karena terganjal lisensi kepelatihan.

Bila melihat rekam jejaknya, Angelo adalah orang kepercayaan Antonio Conte. Mereka sudah berkolaborasi sejak 2010-2018 dengan menangani empat tim berbeda mulai dari Siena, Juventus, timnas Italia, dan Chelsea.

Maka dari itu, kemungkinan Angelo bakal menerapkan formasi 3-5-2. Ia paham betul dengan formasi tersebut karena merupakan ciri khas dari Conte dalam setiap menukangi tim.

Secara komposisi pemain, Persija sangat memungkinkan bermain dengan formasi 3-5-2. Marco Motta, Otavio Dutra, Rezaldi Hehanussa, Tony Sucipto, Ismed Sofyan, dan Yann Motta, bisa dirotasi untuk menempati posisi di sektor belakang.

PERSIJA XI A

Beralih ke sektor tengah ada, Rohit Chand, Tonny Sucipto, Dwiki Arya, Braif Fatari, Novri Setiawan, Osvaldo Haay, dan Riko Simanjuntak. Angelo tinggal memilih yang pas untuk berada di posisi tersebut.

Peran Osvaldo dan Riko tidak bisa maksimal. Kedua pemain tersebut merupakan sayap lincah yang hebat dalam menyerang, tapi kurang oke untuk membantu pertahanan.

Kemudian di sektor depan, Angelo bisa memilih Marco Simic, Nico, Taufik, dan Fajar Firdaus. Dari nama yang disebut, Simic selalu menjadi andalan Persija dalam merobek jala lawan.

Oleh karena itu, Angelo perlu lebih cermat bila mau memakai formasi 3-5-2. Apalagi, dalam beberapa musim terakhir, Persija jarang sekali menggunakan formasi tersebut karena dinilai tidak cocok dengan sepakbola Indonesia.

Menariknya, ketika menjadi juru formasi Kilmarnock pada 2019, Angelo tidak pernah memakai formasi 3-5-2. Ia memilih mengandalkan formasi dengan empat bek, baik itu 4-4-2, 4-2-3-1, 4-3-3, maupun 4-4-1-1.

Jadi tidak ada salahnya Angelo kembali dengan formasi empat bek, seperti yang dilakukan sebagian klub Liga 1. Meski formasi tersebut yang membuatnya dipecat dari Kilmarnock, pada dua tahun lalu.

PERSIJA XI B
Iklan