"Messi Baru" adalah julukan yang membanggakan sekaligus menyulitkan pesepakbola muda.
Di satu sisi itu merupakan sebuah pujian luar biasa, di sisi lain teriring pula beban teramat berat jika Anda dibanding-bandingkan dengan salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Wajar pada akhirnya banyak yang gagal memenuhi ekspektasi untuk benar-benar menjelma jadi suksesor sang superstar Argentina.
Kays Ruiz-Atil adalah prodigy La Masia teranyar yang mengemban label tersebut setelah mengorbit di akademi Barcelona berkat performanya sebagai playmaker jempolan.
Namun, impian Ruiz-Atil untuk memperkuat tim senior El Barca buyar pada 2014. Ia terpaksa dilepas bersama beberapa talenta muda lain setelah Blaugrana divonis bersalah melanggar regulasi FIFA terkait transfer pemain di bawah usia 18.
Keapesan Barcelona jadi keuntungan Paris Saint-Germain, yang dengan senang hati menampung si remaja Prancis.
Lahir di Lyon, Ruiz-Atil memulai pendidikan sepakbolanya di umur empat dengan klub lokal FC Gerland, tempat ayahnya bekerja sebagai pelatih. Sempat berlatih singkat bersama Olympique Lyon, ia menerima tawaran dari Barcelona di usia baru tujuh tahun.
"Ya, ya, Barcelona sungguhan - tim dengan jersey bergaris yang Anda impi-impikan," kenang Ruiz-Atil dalam wawancara dengan Le Parisien pada musim panas 2019. "Selain edukasi luar biasa yang diajarkan La Masia, saya pun jadi fasih berbahasa Spanyol sekarang."
"Di umur 16 tahun, saya menyadari itu [bahasa asing] adalah skill berharga untuk bisa maju dalam karier sepakbola saya, yang saya harap bisa berkembang sebaik mungkin."
Ruiz-Atil memiliki mental tangguh untuk orang seusianya. Selain dikomparasikan dengan Messi, ia juga dikontrak Adidas sebelum menginjak 13 tahun, yang umumnya membuat kebanyakan pemain muda merasa sudah cukup sukses.
PSGNamun, kasus yang menyandung Barcelona menyebabkan masa depannya tak menentu. Ruiz-Atil menolak terpuruk. Sekali lagi ia berhasil membuktikan diri di tempat baru.
Ruiz-Atil menjadi pemain outfield termuda yang menandatangani kontrak profesional dengan PSG, hanya lima hari setelah ulang tahunnya yang ke-16. Dalam hal ini ia cuma kalah muda dari kiper Alphonse Areola.
Setelah masa depannya diamankan, Ruiz-Atil tampil reguler untuk tim PSG U-19 asuhan Thiago Motta pada musim 2018/19. Kansnya menjadi lebih terbatas musim ini menyusul peralihan tongkat kepelatihan ke Stephane Roche.
Ia baru mengoleksi sepuluh penampilan liga pada 2019/20, dengan sumber intern klub menuturkan kepada Goal: "Ini jadi musim naik-turun, tapi Kays tetap fokus pada target-targetnya."
"Performanya di bawah standar selama beberapa minggu, tapi ia terus bekerja keras. Ia menampilkan performa terbaik setelah sebelumnya tidak jadi starter dalam beberapa laga pada November."
Salah satu aksi terhebatnya tersaji pada Februari saat berhadapan dengan klub kota kelahirannya, Lyon, di babak 16 besar Coupe Gambardella - kompetisi Piala Prancis U-19.
Lyon punya tempat spesial di hati Ruiz-Atil, yang mengidolakan eks bomber Les Gones Karim Benzema, dan kontribusinya berupa sebuah gol tendangan bebas plus dua assist dalam kemenangan 5-1 PSG pasti sangat berarti untuk sang youngster.

Kontrak Ruiz-Atil di Paris berlaku hingga 2021 tapi, setelah dua musim penuh dengan skuad U-19, remaja 17 tahun ini yakin dirinya siap melangkah lebih jauh dan berlatih reguler dengan tim senior.
Namun, mereka yang berwenang membuat keputusan masih memendam keraguan. Ruiz-Atil dipandang "belum siap secara fisik" untuk promosi.
Ruiz-Atil menyikapi penilaian tersebut dengan sungguh-sungguh. Vakumnya kompetisi akibat pandemi virus corona ia manfaatkan untuk menggeber latihan khusus yang berfokus pada kekuatan. Harapannya, ia bisa mencuri perhatian saat kembali ke lapangan latihan.
Andai kesempatan untuk berlatih bersama pemain-pemain inti PSG seperti Neymar dan Kylian Mbappe tak kunjung datang, terbuka kemungkinan Ruiz-Atil memilih hijrah ke luar negeri.
Sebagaimana dilaporkan Goal pada Januari, Claude Makelele selaku technical mentor Chelsea jatuh hati pada Ruiz-Atil, sementara kabar di Spanyol mengindikasikan Barcelona tertarik memboyongnya kembali.
Entah di klub mana Ruiz-Atil bakal mencicipi penampilan senior pertamanya, namun ke mana pun langkahnya mengayun, si "Messi Baru" tampak memiliki karier menjanjikan.
