Karim Adeyemi Red Bull Salzburg 2021-22Getty

Karim Adeyemi: Si Anak Badung Bayern Munich Yang Kini Jadi Bintang Liga Champions

Ketika Bayern Munich meladeni Red Bull Salzburg di Liga Champions Eropa, Kamis (17/2) dini hari WIB, cuma dua dari 22 pemain di lapangan yang berstatus jebolan akademi Die Roten.

Thomas Muller sudah menjadi legenda Bayern, dengan koleksi 10 gelar Bundesliga, dua Liga Champions, dan lebih dari 600 penampilan buat klub masa kecilnya.

Bekas murid akademi Bayern satunya di jajaran starting XI adalah Karim Adeyemi.

Striker 20 tahun itu pernah tergabung dengan tim junior Munich, tetapi didepak pada 2012 lalu ketika usianya baru sembilan tahun, dan ironisnya baru saja bermain melawan raksasa Bundesliga itu.

Bayern sering dikritik karena akademi mereka jarang memproduksi pemain kelas atas, bekas presiden mereka, Uli Hoeness, bahkan mengakui kegagalan ini ketika membuka kampus baru pada 2017.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja kita tidak bagus. Tak ada satu pun pemain yang bahkan nyaris menyentuh tim utama kita sejak David Alaba," ucap Hoeness.

"Kampus FC Bayern baru ini juga bakal menjadi jawaban kegilaan transfer dan ledakan gaji."

Adeyemi rasanya adalah contoh sempurna pemain yang bisa menembus tim utama Bayern, dan menghindarkan mereka dari PR besar mencari suksesor jangka panjang Robert Lewandowski.

Sayangnya ia sudah berpaling ke lain hati.

Karim Adeyemi Red Bull Salzburg 2021-22 GFXGetty/GOAL

Setelah Bayern melepasnya karena alasan ketepatan waktu, ia menetap di Munich, bergabung dengan Unterhaching, klub yang pernah menyelami Bundesliga tetapi kini cuma mengadu nasib di kasta bawah.

Ia tampil apik buat tim muda Unterhaching dan meski pemandu bakat Chelsea memantaunya lekat-lekat serta sempat mengikuti trial bersama Liverpool, Adeyemi memutuskan untuk bergabung ke Salzburg dengan biaya €3,4 juta.

Staf di Unterhaching membantunya fokus pada kegiatannya di sekolah dan memperbaiki perilakunya, terutama presiden mereka Manfred Schabl, yang ia anggap sebagai mentor.

"Karim badung waktu kecil. Kami mesti sedikit mendidiknya menyoal sekolah. Kami mengajarinya untuk tepat waktu dan membawa semua perlengkapan," kata Schwabl kepada GOAL.

"Ketika ia 16 tahun, beberapa klub Inggris ingin merekrutnya. Contohnya, beberapa pemandu bakat dari Chelsea datang, tetapi saya tak tahu apakah ia bakal sukses di sana."

"Transfer ke Salzburg benar-benar tepat karena tak terlalu jauh dari rumahnya di Munich. Kedekatan dengan keluarganya sangatlah penting. Ia dikelilingi lingkungan yang amat baik dan stabil."

Schwabl membantu Adeyemi memperbaiki nilainya di sekolah dengan cara melarangnya berlatih dan bermain untuk tim. Adeyemi remaja ngotot tetap berangkat latihan pakai sepedanya, tetapi Schwabl tetap teguh dan benar saja, usaha Adeyemi di sekolah meningkat.

Tak ada lagi tanda tanya mengenai kebolehannya di lapangan dan, sebagai bocah 11 tahun, ia mencetak gol ke gawang Bayern U-11, menyingkirkan mereka dari Piala Merkur 2013.

GFX Adeyemi on BayernGoal

Saat berusia 15 tahun, ia bermain buat Unterhaching U-17 dan, di sebuah Champions Game melawan Heidenhelm, di saat timnya cuma bermain 10 orang dan skornya imbang saat interval, Adeyemi menjelma menjadi pahlawan.

"Ketika kami di ruang ganti," kata pelatih Ognen Zaric kepada GOAL dan Spox, "Karim tiba-tiba bilang ke saya dan berkata, 'Pak pelatih, santai saja, akan saya perbaiki.'"

"Pada akhirnya, kami menang 2-0 dan Karim mencetak dua gol setelah menggiring sendirian dengan hebat."

Salzburg adalah tahap selanjutnya yang sempurna buat Adeyemi, setelah sempat memoles kemampuannya di Austria dengan sister club FC Liefering di divisi kedua.

Kini, ia menjadi penyerang tajam teranyar Salzburg, mengikuti jejak Erling Haaland dan Patson Daka, dengan torehan 14 gol dari 18 pertandingan Bundesliga Austria.

Yang lebih impresif adalah catatannya di Liga Champions. Ia sudah mengemas tiga gol dan dua assist di enam laga untuk membawa Salzburg lolos ke 16 besar untuk pertama kali dalam sejarah mereka.

Karena takdir kadang suka melucu, ia pun berjumpa dengan Bayern Munich, yang menolak untuk merekrutnya kembali sebelum ia hijrah ke Salzburg.

"Manni Schwabl juga mengontak Uli Goeness saat itu dan kami tidak mau menebus uang segitu banyak untuknya," aku eks-CEO Bayern Karl-Heinz RUmmenigge pada 2021.

"Waktu itu harganya mencapai €3 juta. Sebuah jumlah yang signifikan buat bocah 16 tahun."

"Sekarang ia sudah berkembang dengan baik. Saya menontonnya bermain buat Jerman dan sekarang di Liga Champions. Dia pemain yang menarik."

"Kita masih harus menunggu apa yang bakal terjadi. Sekarang mungkin bakal ada angka nol tambahan di belakang harganya."

Adeyemi matang dengan menakjubkan di Unterhaching dan sama sekali tidak menyimpan dendam kepada Bayern. Ia lebih memilih untuk fokus ke masa kini dan masa depan sembari terus berkembang bersama Salzburg.

"Di Bayern, langsung terasa bahwa mereka punya rencana yang jelas. Jika perilaku Anda, sebagai pemain, melewati batas atau tidak menaati rencana ini, biasanya Anda tidak akan didukung," kata Adeyemi kepada GOAL.

"Belum jelas apakah mereka dulu merasa saya tidak disiplin. Saya rasa itu bukan faktor penentunya. Saya cuma tak lagi cocok dengan Bayern. Kami tak lagi akur."

"Waktu itu, hubungan antara orang tua saya dengan direktur olahraga sudah menjadi tidak semestinya. Tapi itu cerita lama."

Cerita barunya adalah Adeyemi kini berpeluang melangsungkan balas dendam manis kepada bekas klubnya di Liga Champions, dan lalu merapat ke rival Bundesliga mereka.

Bisa ditebak, Bayern sudah bertemu dengan Adeyemi, sementara ia juga dikaitkan dengan Liverpool. Tetapi pemain 20 tahun itu sepertinya bakal ke Borussia Dortmund musim panas nanti.

Ia sudah menyepakati syarat personal dengan BVB, tetapi kedua klub masih harus menyetujui biaya transfer.

Angka €30 juta prediksi Rummenigge sepertinya terlalu rendah, mengingat ia kini diharga sebesar €40 juta – jumlah yang masih bisa terus bertumbuh jika ia bisa menyingkirkan Bayern, seperti yang sudah pernah ia lakukan waktu masih berusia 11 tahun.

Anehnya, atau mungkin memang takdir, produk akademi terbaik Bayern Munich terkini bakal menjadi striker megabintang baru Dortmund.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0