LIPUTAN ADITYA WAHYU PRATAMA DARI ACEH
Kapten Kyrgyzstan, Azamat Baymatov, merasa mendapat banyak pengalaman berharga setelah mengikuti Aceh World Solidarity Cup (AWSC) 2017. Negara pecahan Soviet tersebut menggondol gelar juara usai menaklukkan Indonesia dengan skor 1-0 di stadion Harapan Bangsa, Aceh (6/12).
Selain meraih trofi juara, Kyrgyzstan juga meraih gelar topskor atas nama Zemlianukhin Anton yang membukukan tiga gol. Gelar pemain terbaik juga jatuh kepada rekan setimnya, Sagynbaev Bekzhan.
Meski menyapu bersih semua gelar, pemain berusia 29 tahun tersebut merasa timnya mendapatkan hal yang lebih berharga, yaitu pengalaman. Menurutnya ini akan membantu timnya menghadapi Asian Games 2018 yang juga berlangsung di Indonesia.
"Bagi kami yang akan bermain di Asian Games tahun depan, ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Kita akhirnya tahu bagaimana iklim, cuaca, bahkan lapangan yang ada di sini. Kita akan mencoba mempersiapkan semaksimal mungkin baik fisik maupun taktik," ujarnya.
Pemain yang memperkuat Riffa di liga Bahrain musim lalu ini mengaku bangga bisa membawa gelar juara AWSC. Terlebih ini merupakan pengalaman pertamanya ditunjuk sebagai kapten tim.
Goal / Adit"Ini adalah pra-turnamen yang sangat bagus, kita memenangkan tiga laga dan turnamen ini dengan delapan gol dan tidak pernah kebobolan. Ini tentu hasil yang bagus. Sebelum tahun baru kita bisa mempersembahkan gelar ini kepada rakyat Kyrgyzstan yang sangat mencintai sepakbola dan ini pengalaman pertama saya sebagai kapten tim," imbuhnya.
Selain itu, Azamat juga berharap turnamen ini tetap digelar musim depan. Meskipun dia berharap Aceh memiliki stadion lain sebagai venue pertandingan.
"Dengan kondisi lapangan yang seperti ini kita memang tidak bermain sepakbola sebenarnya. Kita hanya bermain praktis. Jika mungkin sebaiknya turnamen seperti ini menggunakan dua tempat karena ketika mengalami hujan yang sangat deras dan memainkan hingga lima sampai enam pertandingan di tempat yang sama, tentu kondisi lapangan akan sangat buruk. Semoga ini menjadi perhatian," pungkasnya.
Sementara itu, pelatih Kyrgyzstan, Igor Kudrenko, berharap gelar ini memicu pemain lain yang tidak bergabung bersama timnya di AWSC. Menurutnya, kesempatan bermain di Asian Games masih terbuka untuk siapapun.
"Turnamen ini bagi kami seperti tes turnamen untuk Asian Games tahun depan, tetapi bagi kami yang terpenting adalah saat itu (Asian Games) dan kami masih memiliki banyak pemain berbakat di Kyrgyzstan yang bisa kami ajak bergabung untuk tim Asian Games," timpalnya. (gk-62)

