Selebrasi Persis Solo - Bali UnitedPersis Solo

Kalau Liga 1 Kembali Dengan Sistem Gelembung & Tanpa Penonton, Bukan Hanya Klub Yang Rugi

PT Liga Indonesia Baru dan PSSI sudah menyediakan beberapa alternatif untuk lanjutan kompetisi Liga 1 2022/23, yang rencananya digelar kembali bulan ini, atau paling tidak awal Desember.

Salah satu opsi yang dikedepankan adalah sistem gelembung atau terpusat di suatu wilayah, seperti layaknya kompetisi musim 2021/22. Selain itu, Liga 1 berpotensi dilanjutkan tanpa adanya penonton di stadion.

Hal tersebut mengundang reaksi beragam dari beberapa klub peserta Liga 1. Umumnya mereka tidak sepakat jika kompetisi kembali digelar dengan sistem gelembung, apalagi tidak boleh ada suporter hadir.

"Saya pikir waktu main kembali dengan sistem gelembung, semua tim berpeluang rugi secara finansial. Mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan dan sewa bus. Terus tim akan main jauh dari dukungan suporter," ujar pelatih Bali United, Stefano Cugurra 'Teco'.

Pendapat yang kurang lebih sama juga dipaparkan Zia Ulhaq, direktur Madura United. Jika sampai kompetisi disentralisasi, maka akan ada pihak dari kalangan kecil yang merugi karena hal tersebut.

"(Kami) sudah pasti mauhomedanaway. Tidak boleh lagi ada sentralisasi kompetisi. Sentralisasi kompetisi akan melahirkan dampak yang luar biasa.. Bisnis di putaran kompetisi ini terdapat industri UMKM, pekerja sektor, semuanya bergerak. Kalaububblelagi, tidak ada yang seperti itu lagi. Jadi,in-depth impactitu penting," urainya.

Selain sistem gelembung, ketiadaan suporter akan bikin klub tambah susah dalam segala sisi. Tentunya finansial ikut terdampak karena pemasukan tiket nihil, seperti diucapkan Zia. Sementara menurut Umuh Muchtar, komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, tak ada suporter maka tak seru.

"Kalau tanpa penonton, tidak ramai. Semua klub mengharapkan ada penonton, kalau pun mau ya dibatasi saja. Kalau ada yang melanggar, hukum saja. Dan saya berharap Liga 1 harus tetap digelar dengan format home-away karena akan membangkitkan ekonomi daerah juga, seperti pedagang dan lain-lainnya," tutup Umuh.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0