Palang pintu timnas Indonesia U-20 Justin Hubner menilai mereka terlalu mudah kehilangan bola, sehingga bisa dimanfaatkan Prancis untuk memetik kemenangan telak 6-0 dalam laga uji coba di Pinatar Arena, San Pedro del Pinatar, Jumat (18/11) dini hari WIB.
Hubner mengaku lawan yang dihadapi timnas U-20 kali ini lebih sulit dibandingkan ketika mereka melakoni pertandingan uji coba di Turki. Apalagi Prancis merupakan salah satu peserta Piala Dunia U-20.
Hanya saja, menurut salah satu calon pemain naturalisasi ini, timnas U-20 tidak perlu menelan kekalahan telak seperti itu bila skuad Garuda Nusantara mampu menguasai bola lebih lama.
“Saya pikir Prancis terlalu bagus buat kami. Ketika menguasai bola, kami harus bisa bermain sederhana, mengalirkan bola, mempertahankan bola, dan tim. Kami eberapa kali melakukan serangan yang bagus, tapi umpan akhirnya tidak cukup bagus. Gol hari ini terlalu mudah,” beber Hubner.
“Kami merasa marah, tapi mereka lebih baik dari kami. Gol-gol itu terlalu mudah, kami kalah 6-0. Kami merasa kecewa setelah pertandingan, karena tidak bagus menelan kekalahan 6-0.”
Hubner menambahkan, kekalahan telak itu juga tak lepas dari kepercayaan diri pemain timnas U-20 ketika menguasai bola. Akibatnya, mereka dengan mudah kehilangan bola yang mampu dimanfaatkan lawan untuk melakukan serangan.
Peman berusia 19 tahun itu menyebutkan, timnas U-20 tidak perlu kehilangan bola dengan mudah bila mereka tak terlalu terburu-buru dalam melepaskan umpan.
“Ini menjadi tugas kami untuk mengontrol tim, menjaga keseimbangan tim, dan menguasai bola lebih banyak. Tapi seperti terlihat di pertandingan, banyak pemain ingin bermain cepat, dan umpannya tidak terlalu bagus,” sentil Hubner.
“Kami harus berlatih lebih sering untuk mengumpan bola, lebih rileks dan percaya diri dalam menguasai bola. Itu yang saya pikir menjadi hal penting. Kami tidak percaya diri hari ini.”
Selepas digasak Prancis, timnas U-20 selanjutnya akan menghadapi peserta Piala Dunia U-20 lainnya, yakni Slowakia, Sabtu (19/11) malam WIB.
