MourinhoGetty Images

Jose Mourinho Tidak Mau Status Legenda Usai Amankan Dua Final Eropa Beruntun Bersama AS Roma

  • Roma memenangkan pertandingan lawan Leverkusen
  • Memastikan tempat mereka di final UEL
  • Mourinho mengecilnya tempatnya dalam sejarah Roma

APA YANG TERJADI? Jose Mourinho menunjukkan kelasnya di leg kedua semi-final Liga Europa lawan Bayer Leverkusen saat AS Roma bermain imbang tanpa gol dengan susah payah di BayArena pada Jumat (19/5) dini hari WIB, untuk melaju ke final. Gol Edoardo Bove di leg pertama sudah cukup untuk membantu Giallorossi meraih trofi Eropa dalam beberapa tahun terakhir, setelah menjuarai Conference League pada musim sebelumnya, yang merupakan trofi Eropa pertama mereka dalam sejarah.

Meskipun telah membawa Roma ke level tertinggi dalam beberapa tahun sejak ia melatih, Mourinho tetap rendah hati dalam memberikan tanggapannya dan bersikeras bahwa ia tidak peduli dengan posisinya dalam buku-buku sejarah Roma.

APA YANG DIKATAKAN: "Kekhawatiran saya bukanlah menandai tempat saya dalam buku sejarah Roma. Saya membantu anak-anak ini untuk berkembang, untuk mencapai hal-hal penting. Ini juga membantu para fans Roma yang telah memberi saya begitu banyak hal sejak hari pertama. Ini adalah kegembiraan yang luar biasa untuk mencapai final lainnya," katanya kepada Sky Sport usai pertandingan.

GAMBARAN LEBIH BESAR: Mourinho juga mengatakan bahwa timnya secara taktis lebih unggul daripada Leverkusen dan percaya bahwa "detail-detail kecil" ditambah dengan pengalaman para pemainnya telah membantu mereka melewati batas.

"Jika kami tidak memiliki [Chris] Smalling di bangku cadangan, mungkin kami tidak memenangkan pertandingan ini. Kami kehilangan [Leonardo] Spinazzola dan kemudian [Mehmet] Celik, jika kami tidak memilikinya pada saat itu, itu akan sangat sulit," lanjutnya.

"Detail-detail kecil membuat perbedaan. Kami juga berterima kasih kepada Bove, yang bermain di luar posisinya di sisi kanan. Para pemain memberikan segalanya, pertandingan ini adalah hasil dari kerja keras, pengalaman, kebijaksanaan taktis, dan mengetahui cara bertahan dalam pertandingan. Ini adalah tim yang luar biasa."

DAN APA LAGI: Manajer asal Portugal itu sudah memikirkan partai final dan mengakui bahwa akan "sangat sulit" bagi mereka untuk menghadapi Sevilla, yang merupakan juara bertahan turnamen ini.

"Tiga finalis adalah hal yang bagus untuk sepak bola Italia. Sevilla dan Juventus adalah dua tim yang sangat kuat, namun kekhawatiran saya bukanlah untuk mendapatkan hasil imbang dari keduanya, tapi untuk mencapai final. Itu akan sangat sulit bagi kami," pungkasnya.

DALAM FOTO:

Mourinho Leverkusen Roma 2022 2023GettyBayer Leverkusen RomaGetty ImagesLeverkusen RomaGetty Images

APA SELANJUTNYA? Mourinho selanjutnya akan memimpin pasukannya menghadapi Salernitana pada Senin (22/5) di Serie A sebelum mengalihkan perhatiannya ke laga final yang sangat penting lawan Sevilla pada 31 Mei di Budapest.

Iklan