Evan Dimas - Bhayangkara FCGoal / Abi Yazid

Jawaban Evan Dimas Buat 'Haters' Bhayangkara FC


OLEH   MUHAMMAD RIDWAN

Tudingan negatif menghinggapi Bhayangkara FC setelah merebut gelar juara Liga 1 musim ini. Khalayak ramai mengganggap skuat asuhan Simon McMenemy tersebut mendapatkan keuntungan dari keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas laga kontra Mitra Kukar.

Pertandingan kontra Mitra Kukar yang berakhir dengan skor 1-1 diubah menjadi kemenangan Bhayangkara FC tiga gol tanpa balas. Hal ini terjadi karena Naga Mekes terbukti bersalah memainkan Mohamed Sissoko yang dihukum dua laga.

Akibatnya, reaksi negatif terus didengungkan para pecinta sepakbola nasional di jagat dunia maya maupun nyata. Bhayangkara FC dicap sebagai anak emas karena putusan yang dikeluarkan Komdis PSSI tersebut. 

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Akan tetapi, gelandang The Guardian Evan Dimas ogah ambil pusing dengan kecaman-kecaman yang ada. Menurutnya, rekan satu timnya sudah bekerja keras untuk mendapatkan gelar juara.

"Kalau saya enggak terlalu menanggapi, karena enggak tahu apa-apa. Saya sebagai pemain profesional menjalankan tugas saya. Kami juga sudah kerja keras, kecuali kami juara enggak main sama sekali tiba-tiba juara," kata Evan saat berbincang dengan Goal Indonesia.

Pesepakbola berusia 22 tahun tersebut melanjutkan, sangat tidak percaya Bhayangkara FC mampu menjuarai kompetisi kasta teratas Indonesia. Mengingat, sejak awal target yang diberikan manajemen hanya posisi lima besar.

Oleh karena itu, Evan sangat bahagia bisa mengangkat trofi juara. Sebab, ini merupakan kali pertamanya ia bisa merengkuh gelar bersama klub selama karier profesionalnya dimulai.

"Saya sendiri enggak kebayang, karena kami banyak pemain muda. Memang target kami lima besar, tapi lama-lama main makin bagus. enggak percaya juga," ujarnya.

Lebih jauh, Evan menuturkan mempunyai kesan pertandingan yang paling mendalam pada musim ini. Ia merasa partai kontra Bali United yang berakhir 3-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 29 September 2017, tak bisa dilupakannya.

"Waktu lawan Bali United di kandang. Itu kan kami hampir kalah. Sempat unggul 1-0, dibalas 1-1, di balik 2-1, terus kami menyamakan kedudukan 2-2, dan akhirnya kami unggul 3-2," tuturnya.

Sebenanya, Bhayangkara FC dan Bali United mengoleksi poin yang sama yakni 68 angka. Namun, Bhayangkara FC berhak atas gelar karena unggul head to head dari pasukan Widodo Cahyono Putro tersebut.

Iklan